Konten dari Pengguna

Furoshiki: Menyulam Gaya Trendi dengan Sentuhan Budaya Jepang

Aisyah Iranti Putri
Mahasiswi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
7 Februari 2025 13:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Iranti Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu-ibu RT 2 Desa Plesan berpose bersama mahasiswa KKN setelah mengenal teknik tas dari kain Furoshiki. Sumber: Data primer pribadi mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro (02/02)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu-ibu RT 2 Desa Plesan berpose bersama mahasiswa KKN setelah mengenal teknik tas dari kain Furoshiki. Sumber: Data primer pribadi mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro (02/02)
ADVERTISEMENT
Sukoharjo, 4 Februari 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Aisyah Iranti Putri, memperkenalkan seni membungkus ala Jepang, Furoshiki, kepada ibu-ibu RT 2 Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Program ini dilaksanakan pada hari Minggu, 3 Februari 2024, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberikan alternatif penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Furoshiki adalah teknik membungkus barang menggunakan kain yang dapat digunakan kembali. Dalam kegiatan ini, pemilik program tidak hanya menjelaskan sejarah dan manfaat furoshiki, tetapi juga mengajak ibu-ibu untuk mempraktikkan langsung berbagai teknik membungkus dengan kain.
Antusiasme ibu-ibu RT 2 terlihat selama kegiatan berlangsung. Mereka dengan semangat mengikuti 4 cara melipat dan mengikat kain furoshiki. Sumber: Data primer pribadi mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro (02/02)
Selain praktik langsung, mahasiswa KKN juga membagikan handle bag kayu kepada peserta sebagai bentuk dukungan agar mereka dapat mulai menerapkan teknik ini dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, luaran akhir dari program ini adalah video tutorial yang sudah diunggah ke Youtube, agar para peserta maupun masyarakat Desa Plesan dapat menonton kembali.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap bahwa furoshiki bisa menjadi kebiasaan baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekaligus membantu mengurangi dampak negatif sampah plastik bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT