Meninjau Cerpen "Cerita Hari Natal" Karya W.S. Rendra

Aisyah Kimberly Maroe
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 22:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Kimberly Maroe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edit by Canva
zoom-in-whitePerbesar
Edit by Canva

Identitas Buku

ADVERTISEMENT
Judul Cerpen: Kenangan-Kenangan Seorang Wanita Pemalu
Pengarang: W.S Rendra
ADVERTISEMENT
Penerbit: Bentang (Yogyakarta). Mizan Media Utama (Bandung)
Terbitan: 2017
Cerpen yang diresensikan: Halaman 118-130
Cetakan: ke-1
Tebal buku: 198 halaman; 21 cm
ISBN: 978-602-291-8

Sinopsis Cerpen

Teresia Martini adalah seorang janda yang sudah menjanda selama 3 tahun dan kembali menikah dengan Antonius Suhardjo. Teresia Martini akhirnya telah menjadi nyonya Suhardjo. Nyonya Suhardjo tidak mempunyai anak dari pernikahan sebelumnya, tetapi kini dia memiliki anak walaupun bukan anak sedarah dan Nyonya Suhardjo sangat menyayangi anak-anak Suhardjo. Antonius Suhardjo memiliki 4 anak dari pernikahan sebelumnya, yaitu Tini yang berumur 3 tahun, Agus berumur 4,5 tahun, Liz berumur 6 tahun, dan Toni yang berumur 9 tahun. Mereka adalah anak yang rajin datang ke gereja. Sebagai ibu sambung, Nyonya Suhardjo sangat menyayangi anak tirinya. Namun dalam prosesnya tentu ada kesukaran, salah satunya yaitu Toni. Toni sangat dimanjakan oleh ibu kandungnya dan hal itu membuat Toni sangat sulit berkomunikasi dengan ibu tirinya. Toni selalu saja mengingat ibu kandungnya.
ADVERTISEMENT
Bayangan Toni terhadap ibu tiri sangat negatif, dia percaya dongeng-dongeng yang menggambarkan bahwasannya ibu tiri adalah sosok yang kejam. Oleh karena itu, Nyonya Suharjo merasa kesusahan untuk mengasuh Toni. Disaat tiga anak yang lain sangat akur, tetapi Toni menjadi anak yang tidak mau akur dengan ibu tirinya.
Nyonya Suhardjo merasa kesulitan untuk mengasuh Toni. Toni sempat mengatakan bahwa dia memerlukan pakaian putih pada hari Natal, karena dia telah dipilih oleh kepala sekolahnya untuk bernyanyi solo di sekolahnya dan kepala sekolah mewajibkan untuk memakai baju putih. Lalu Suhardjo mencoba membujuk kepala sekolah agar Toni bisa menyanyikan apa yang ada di dalam hatinya. Namun masih saja ditolak, sejak saat itu Toni menjadi murung. Dia resah dan mengeluh, harus kepada siapa dia menyalurkan rasa sakitnya. Lalu ayah Suhardjo menghibur Toni dari sesuatu yang telah menimpanya. Kelakuan Toni itu sangat menyedihkan hati ibu tirinya.
ADVERTISEMENT
Pada suatu malam, Nyonya Suhardjo sering menengok Toni dari celah-celah dinding papan udang. Nyonya Suhardjo merasa kasihan melihat keadaan anak itu. Sampai pada suatu waktu Nyonya Suhardjo melihat sekali lagi, Nyonya Suharjo merasa iba mendengarkan doa dari Toni. Nyonya Suhardjo menangis kesakitan karena merasa telah gagal menjadi seorang ibu sambung dan berdoa untuk kebaikan Toni. Mendengarkan doa itu, Nyonya Suhardjo menangis dan ditenangkan oleh Toni.

Kelebihan Cerpen

Gaya penulisan cerita diksi yang rapih dan terstruktur. Jalan cerita tidak berliku-liku sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Cerita dan dinamika yang menarik untuk di telusuri. Alur cerita tidak mudah di tebak sehingga pembaca tidak mudah bosan dengan ceritanya.

Kekurangan Cerpen

Segi cover yang kurang menarik perhatian dan terkesan lama. Banyak istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh pembaca dan tidak ada footnote untuk penjelasannya. Pengambilan sudut pandang yang masih rancu dan kurang jelas.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Cerita pendek Cerita Hari Natal dalam kompilasi cerita pendek Kenangan-Kenangan Seorang Wanita Pemalu memiliki alur maju dan kata-kata yang mudah dimengerti. Namun sudut pandang yang kurang jelas membuat novel ini sulit untuk dipahami secara garis besar cerita. Cerita pendek Cerita Hari Natal memiliki tema tentang kekeluargaan dan agama. Dari kisah yang telah dijabarkan dapat diketahui cerita pendek ini memiliki tema yang condong ke arah kekeluargaan.