Kecemasan Komunikasi di Dunia Perkuliahan

Aisyah Putri Amdi
Halo, saya Aisyah Putri Amdi. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan S1 di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas, Sumatera Barat. Selain itu, saya juga pernah magang disalah satu forum internasional MUN.
Konten dari Pengguna
15 November 2022 21:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Putri Amdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelompok adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari tiga individu atau lebih yang melakukan interaksi sosial yang cukup intens dan teratur sedemikian rupa sehingga sudah ada pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu di antara individu-individu tersebut.
ADVERTISEMENT
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Lalu apa itu komunikasi kelompok?. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).
Semua hal yang ada di dunia pasti memiliki kekurangan, termasuk dalam berkomunikasi. Tidak semua orang di dunia ini dapat dengan lancar berkomunikasi apalagi di depan banyak orang. Mungkin jarang kita temui orang yang terang-terangan menunjukkan kecemasan mereka karena beberapa faktor tentunya. Dan kecemasan komunikasi mungkin merupakan istilah yang tidak begitu asing di telinga kita. 
Menurut James McCroskey, kecemasan komunikasi atau communication apprehension adalah istilah yang mengacu pada ketakutan atau kecemasan seseorang terkait dengan komunikasi yang sedang dan akan dilakukan dengan orang atau sekelompok orang. 
ADVERTISEMENT
Saat ini, istilah yang kita dengar dan gunakan untuk menggambarkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh rasa takut dihakimi oleh orang lain adalah gugup, malu, demam panggung, takut, dan khawatir. Selain itu, kecemasan komunikasi ini dapat terjadi dimana dan kapan saja. Salah satunya adalah di saat melakukan kegiatan perkuliahan. Seperti yang kita ketahui di saat kegiatan perkuliahan berlangsung kita tidak hanya duduk dan mendengarkan saja, pastinya ada saat dimana kita harus berdiri di depan kelas untuk berbicara contohnya saat kita sedang presentasi materi diskusi kelompok, atau menjelaskan ulang materi yang telah disampaikan, dan lain-lain.
Seseorang yang takut biasanya menghindari komunikasi, menarik diri dan tidak tertarik untuk berkomunikasi. Dan terkadang kecemasan komunikasi sering dikaitkan dengan konotasi negatif. Namun, para ahli juga menganggap kecemasan komunikasi sebagai hal yang positif. Karena di satu sisi, kecemasan sosial dapat membuat seseorang memberikan penampilan terbaik mereka. 
ADVERTISEMENT
Lalu hal apa yang biasanya menjadi pemicu dari kecemasan komunikasi ini?. Menurut saya, salah satu pemicu kecemasan komunikasi adalah groupthink. Gejala ini biasanya terjadi saat para anggota kelompok merasa takut pada pemimpin kelompok atau merasa takut untuk mengungkapkan pikiran atau ide mereka. Pemicu lain dari kecemasan komunikasi ini adalah kurangnya keterampilan berkomunikasi dan pengalaman.
Solusi yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi kecemasan berkomunikasi dengan orang lain adalah melalui berbagai upaya individu untuk melibatkan diri secara sosial (Lewis dan Slade, 1994:109-111). Bentuk partisipasi masyarakat yang sebenarnya adalah responsif dan proaktif. Perilaku proaktif sering didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk peka terhadap perilaku komunikatif orang lain, atau menemukan cara yang tepat untuk mengevaluasi tindakan dan komentar orang lain. Dengan kata lain, orang non-verbal selalu berusaha menyemangati orang lain dengan mencoba memahami dan merasakan apa yang sedang dialami orang lain. Solusi lain yang dapat diterapkan untuk orang-orang yang masih belum bisa menghilangkan kecemasan mereka adalah dengan latihan dan selalu berpikir positif serta persiapkan diri secara mental dan fisik.
ADVERTISEMENT