Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
'Aisyiyah Menyelisik Penyebab Masalah Ketahanan Keluarga
12 Oktober 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari 'Aisyiyah Tabligh dan Ketarjihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat 'Aisyiyah (PPA) memiliki empat divisi, salah satunya adalah divisi keluarga. Maka dari itu permasalahan terkait ketahanan keluarga pasti menjadi poin yang akan selalu dikaji. Keluarga merupakan satuan terkecil masyarakat yang berfungsi sebagai tonggak kehidupan umat, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan. Pengaruh yang diberikan dari baik atau buruknya kualitas dalam keluarga akan berdampak pada masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Institusi keluarga merupakan madrasah atau institusi pendidikan untuk melahirkan dan menumbuhkan manusia yang berkualitas utama yaitu manusia yang bertakwa dan berkemajuan. Isu ketahanan keluarga menjadi isu penting bagi ‘Aisyiyah dalam mendukung keberhasilan cita-cita Indonesia untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045. Konsep Keluarga Sakinah akan terus menjadi tuntunan bagi keluarga Muhamamdiyah-‘Aisyiyah meskipun dalam prakteknya banyak menemukan tantangan diantaranya tingginya kasus perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kehamilan tidak dikehendaki, pernikahan anak, poligami, serta rendahnya pemahaman tentang pentingnya pengetahuan terkait parenting yang tepat.
Angka kekerasan dalam rumah tangga meningkat, yang disebabkan oleh adanya relasi yang tidak setara antara suami istri yang dapat berdampak pada kerentanan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, kekerasan pada anak dan perkawinan anak.
ADVERTISEMENT
Perkembangan dunia digital yang sangat massif telah berdampak pada institusi keluarga khususnya terkait dengan pola asuh, pola komunikasi dan relasi dalam keluarga. Banyak keluarga yang tidak siap dengan pesatnya perkembangan digital baik perubahan pola parenting maupun mengembangkan pola komunikasi dengan anak-anaknya, termasuk mengembangkan budaya literasi dalam keluarga.
Munculnya kekerasan gender berbasis online merupakan salah satu contoh lemahnya literasi media melalui keluarga sehingga anak-anak banyak mengalami kekerasan gender berbasis online. Berbagai kasus anak sebagai bullying, anak berhadapan dengan hukum, perkawinan anak, salah satu penyebabnya adalah lemahnya institusi keluarga yang mensosialisasikan nilai-nilai dan karakter kuat dan tangguh anak-anak.
Adapun beberapa permasalahan dalam ketahanan keluarga dalam Keputusan Tanfidz Muktamar 'Aisyiyah ke-48 diantaranya:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam pembahasan isu-isu diatas 'Aisyiyah tentunya memiliki berbagai program untuk memberikan kontribusi dalam menyelesaikan problematika ketahanan keluarga, salah satunya dengan membentuk BIKKSA (Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah) yang telah berdiri sejak 2005, yang ada di divisi Keluarga Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah.
Adapun kontribusi lain, sebagaimana yang telah tertuang dalam Keputusan Tanfidz Muktamar 'Aisyiyah ke-48 tentang Program Bidang Ketahanan Keluarga, diantaranya sosialisasi peningkatan kualitas pembinaan keluarga berpedoman pada Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah bagi pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari tingkat pusat sampai ranting, masyarakat luas melalui berbagai saluran baik offline maupun online, mengembangkan model-model perlindungan, konsultasi keluarga, dan bantuan hukum bagi para perempuan dan anak-anak korban kekerasan dengan pendekatan spiritual, psikologi, sosial, ekonomi, dan hukum, melalui Biro Konsultasi Keluarga Sakinah (BIKKSA), Rumah Sakinah, Posbakum, dan sebagainya dan juga menguatkan ketahanan keluarga melalui program pembinaan Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah dalam praktik lapangan, kegiatan pengabdian masyarakat, penelitian, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Perguruan Tinggi Muhamamdiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA)
ADVERTISEMENT
(A. Pram)