Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
Gerakan Perempuan Mengaji 'Aisyiyah Bahas Manajemen Emosi Pada Anak dan Remaja
1 Oktober 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari 'Aisyiyah Tabligh dan Ketarjihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat 'Aisyiyah (PPA) melalui program Gerakan Perempuan Mengaji telah menyelenggarakan acara dengan tema pembahasan "Manajemen Emosi Pada Anak dan Remaja" pada hari Sabtu 28/09/24 dari jam 13.00-15.00 melalui zoom dan live Youtube @AisyiyahPusat.
Acara ini dipandu Dewi Masyithoh, S.Ag, Msi sebagai moderator, dengan menghadirkan Elli Nur Hayati, MPH, Ph.D, Psikolog sebagai narasumber. Diawali dengan pembacaan kalam ilahi dari Nadiratul Khusna, lalu dilanjut sambutan oleh Dr. Adib Sofia, M.Hum. selaku Wakil Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah.
Pada sesi sambutan Dr. Adib Sofia, M.Hum. mengatakan bahwa penguatan dalam ranah keluarga merupakan hal yang sangat penting, sebab keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Selain itu, ia juga mengingatkan salah satu teori dari Nyai Ahmad Dahlan yang bernama teori catur pusat "Apabila memang ingin sebuah keluarga itu sukses mendidiknya, maka perlu ada empat lingkungan yang diperhatikan. Pertama lingkungan keluarga, kedua lingkungan pendidikan, ketiga lingkungan masyarakat, dan keempat lingkungan ibadah" Ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Acara dilanjut dengan pemaparan materi oleh Elli Nur Hayati, MPH, Ph.D, Psikolog yang menjelaskan tentang manajemen emosi pada anak dan remaja. Ia mengatakan bahwa seorang anak itu mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua, termasuk dalam hal ini emosi. "Tentang kajian kita kali ini, sebetulnya kita perlu refleksikan bersama ya, apakah sebetulnya yang perlu kita bantu itu anak untuk mengendalikan emosinya atau juga orang tuanya. Karena sebetulnya anak itu merole model dari orang dewasa di sekitarnya." Ucapnya
Ia juga menjelaskan bahwa setiap kepribadian manusia terbentuk dari tiga komponen yaitu emosi, kognisi, dan prilaku. Perilaku yang nampak dari seseorang, disebabkan dari em0si dan kognisi pada dirinya. Jika kognisi dapat dilatih melalui pendidikan formal seperti sekolah, sedangkan emosi untuk mengedukasi perlu ada kesadaran bersama untuk diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, acara ditutup dengan sesi tanya jawab oleh para peserta yang terhubung via zoom, kemudian melantunkan doa penutup.