Konten dari Pengguna

Inilah Amalan-Amalan yang Dianjurkan Pada Bulan Sya'ban

'Aisyiyah Tabligh dan Ketarjihan
Majelis Tabligh dan Ketarjihan dalam naungan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah bergerak di bidang dakwah, yang bersumber dari nilai-nilai islam progresif. Hadir sebagai wadah strategis untuk penyampaikan pesan yang bersifat mencerahkan dan meneguhkan.
8 Oktober 2024 10:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari 'Aisyiyah Tabligh dan Ketarjihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan Sya'ban merupakan bulan yang istimewa, pada bulan itu seorang muslim akan mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadan. Amalan-amalan manusia akan diangkat kehadirat Allah SWT sebagaimana Hadis riwayat An-Nasai dan Ahmad dari Usamah bin Zaid RA ia bertanya kepada Rasulullah SAW:
ADVERTISEMENT
"Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya'ban. Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِم
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.”(HR. An-Nasai, Ahmad)
Logo 'Aisyiyah
Dulu, tradisi masyarakat Arab adalah mengumpulkan air sebanyak-banyaknya atau yang dikenal dengan tasya’ub (kegiatan berkelompok-kelompok untuk mencari sumber air). Kegiatan ini dilakukan karena pada zaman dahulu bulan Ramadan terjadi pada musim panas yang sangat membakar. Lantas pada zaman sekarang dikontekstualisasikan dengan mengumpulkan air spiritual agar siap dalam menjalani ibadah puasa Ramadan. Oleh karenanya, pada bulan Sya'ban ini setiap muslim dan muslimah dituntun untuk mempersiapkan diri pribadi baik secara lahir maupun batin, dan memperbanyak melakukan puasa sunat di bulan Sya'ban. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah RA:
ADVERTISEMENT
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa Beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya'ban.” (HR. Muttafaquh ‘alaihi)
Dalam redaksi lain disebutkan bahwa:
ADVERTISEMENT
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya.” (HR. Muttafaquh ‘alaihi)
Puasa sunah yang dianjurkan pada bulan Sya'ban tidak dikhususkan pada hari-hari tertentu seperti, puasa nisyfu Sya'ban dan lain sebagainya. Puasa sunnah yang dianjurkan di antaranya puasa Senin-Kamis, puasa ayyamul bidh tanggal 13,14,15 Sya'ban, dan puasa Daud.
Adapun amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Sya'ban diantaranya:
1. Memperbanyak ibadah puasa sunah.
Keutamaan puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Sya'ban adalah ittiba’ Nabi Muhammad SAW yang mulia, sebagai penyempurna puasa wajib yaitu puasa Ramadan. Berpuasa di bulan Sya'ban dijadikan persiapan puasa Ramadan agar nantinya dapat dikerjakan lebih baik, sebab sudah membiasakan diri untuk berpuasa, jadi akan lebih siap baik ruhiah maupun jasmaniah.
ADVERTISEMENT
2. Memperbanyak amal saleh baik khassah (khusus) maupun ‘ammah (umum).
Amal saleh yang bersifat khassah antara lain, membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, berinfa', dan mengerjakan shalat sunah. Amalan yang bersifat umum yang dimaksud adalah semua amal kebaikan yang diniatkan mencari ridha Allah SWT dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Amal shaleh ‘ammah antara lain, belajar, mengajar, mengikuti kajian agama, beraktivitas sosial-keagamaan termasuk menggerakkan dakwah di ‘Aisyiyah.
3. Bagi umat Islam yang belum membayar hutang puasa untuk segera membayar hutang puasa. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah RA:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
“Aku masih memiliki utang puasa Ramadan. Aku tidaklah mampu mengqadha’nya kecuali di bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan tentang amalan-amalan yang dianjurkan ketika bulan Sya'ban, semoga dapat bermanfaat.
(A.Pram)