Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Isu Pendidikan dan Kebudayaan Masih Merebak, Apa Solusi 'Aisyiyah?
18 Oktober 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari 'Aisyiyah Tabligh dan Ketarjihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan di Indonesia kiranya masih menjadi problem yang sampai saat ini belum terpecahkan. Mulai dari sistem pendidikan, fasilitas, sampai kurikulum yang berganti-ganti. Salah satu tujuan penting SDGs poin 4 salah satu tujuan penting SDGs poin 4 yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
ADVERTISEMENT
Bidang pendidikan merupakan sektor penting dan strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan mempengaruhi perkembangan suatu negara. Pendidikan yang bermutu menjadi sebuah keharusan, sebab akan berdampak pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu diperlukan transformasi terus menerus pada sistem dan mekanismenya menjadi pendidikan yang bersifat holistik-integratif antara agama dan ilmu pengetahuan serta menjadi strategi kebudayaan dan peradaban.
Selain pendidikan, isu kebudayaan juga tak kalah penting, sebab Indonesia sebagai negara multi kultur yang kaya akan produk budaya dan tradisi ternyata menyimpan banyak problem di sektor budaya. Berkembangnya dunia digital tentu berdampak pada perubahan budaya, maka penting untuk memberikan penguatan kompetensi literasi digital baik dari aspek budaya, kompetensi digital maupun keamanan digital.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada Tanfidz Keputusan Muktamar 'Aisyiyah ke-48, 'Aisyiyah banyak menyoroti problematika di ranah pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, antara lain:
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai problematika tersebut 'Aisyiyah mengupayakan berbagai solusi, baik dari bidang pendidikan maupun kebudayaan. Dari bidang pendidikan, 'Aisyiyah kini memiliki lebih dari 20 ribu TK yang mengajarkan baca tulis kepada anak usia dini. Selain TK, adapun sekolah, pesantren sampai perguruan tinggi dalam naungan 'Aisyiyah telah tersebar ke seluruh pelosok negeri ini. Solusi yang dapat diberikan 'Aisyiyah dalam mengatasi kekerasan pada anak di sekolah, ‘Aisyiyah telah menerapkan Sekolah Cinta Anak (SCA) di tingkat Wilayah, Daerah, dan Cabang. Program ini diharapkan dapat meminimalisir dan menghilangkan kasus kekerasan pada anak.
Adapun dari bidang kebudayaan upaya yang dilakukan 'Aisyiyah antara lain, mengembangkan pariwisata yang berbasis pada kekuatan Cabang dan Ranting dengan mengangkat wisata budaya Islami yang memiliki nilai edukasi seperti ‘Aisyiyah Cultural Education Tourism (ACET), mengembangkan kain nusantara sebagai kekayaan budaya dari berbagai daerah yang memiliki keunikan, nilai-nilai kebaikan, dan filosofi yang mencerminkan kekayaan local genius dan local wisdom bangsa Indonesia, membudayakan komunikasi rahman rahim dalam mewujudkan keluarga dan masyarakat yang nir kekerasan, mengimplementasikan tuntunan dakwah kultural sebagai sarana penanaman nilai-nilai budaya Islami dalam masyarakat melalui berbagai media termasuk media digital dengan ragam kegiatan yang mencerdaskan dan mencerahkan, serta banyak lagi upaya lain yang telah dilakukan oleh 'Aisyiyah.
ADVERTISEMENT