Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konsep dan Karakter Perempuan Berkemajuan 'Aisyiyah
13 Oktober 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari 'Aisyiyah Tabligh dan Ketarjihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam perempuan merupakan mahluk mulia dan kelak niscaya akan menempati posisi mulia pula. Secara normatif, nilai-nilai dasar Islam sangat memuliakan perempuan dan laki-laki tanpa diskriminasi, menempatkan perempuan dan laki-laki setara di hadapan Allah yang keduanya memiliki tanggung jawab sebagai hamba dan khalifah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan memakmurkan semesta, serta pelanjut risalah dakwah [Q.S. al-Hujurat (49) : 13], at-Taubah (9) : 71, an-Nisa’ (4) : 32,124, Ali ‘Imran (3) : 190-195, an-Nahl (16) : 97].
ADVERTISEMENT
Berbagai tokoh perempuan dengan segala dinamikanya. Kisah Ratu Balqis di zaman Nabi Sulaiman, Asiah di era Fir’aun, Khadijah dan ‘Aisyah di masa Nabi Muhammad, serta sejumlah tokoh perempuan lainnya di zaman klasik hingga modern merupakan bukti nyata dari kehadiran perempuan di pentas sejarah. Namun, sejarah juga mencatat banyak peristiwa tentang dunia perempuan seperti perbudakan, penindasan, kekerasan, dan perlakuan buruk lainnya.
Perempuan dan anak-anak dianggap sebagai mahluk yang lemah, sehingga sering menjadi korban dari pandangan dan struktur yang membelenggu, diskriminasi, dan menindas. Dari sini akhirnya melahirkan kesadaran baru yang mengoreksi dan membongkar ketimpangan dan ketidakadilan dalam sejarah perkembangan kehidupan umat manusia. Padahal sejatinya Allah menciptakan perempuan dan laki-laki dengan martabat, kedudukan, dan peranan yang sama.
ADVERTISEMENT
‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah sejak berdirinya tahun 1917 mengembangkan spirit Islam yang berkemajuan, yakni ajaran Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diksriminasi. Sejalan dengan pandangan keagamaan tentang “Islam Berkemajuan” yang dikembangkan Muhammadiya melalui Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua tahun 2010, ’Aisyiyah terus menerus mengaktualisasikan Islam Berkemajuan untuk tegaknya ajaran Islam sebagai dīn al-ḥadhārah (agama yang berkemajuan) untuk terwujudnya peradaban utama yang memuliakan dan memajukan perempuan serta memajukan kehidupan umat manusia semesta.
Latar belakang "Aisyiyah membentuk Risalah Perempuan Berkemajuan disebabkan oleh spirit kelahiran ‘Aisyiyah yang dilandasi nilai-nilai dasar Islam tentang kesetaraan dan kemajuan perempuan di tengah-tengah keterbatasan akses perempuan, mendorong dan memberi kesempatan perempuan untuk maju dalam seluruh aspek kehidupan. Kemudian, dinamika ‘Aisyiyah selama lebih dari satu abad yang digerakkan oleh para perempuan, merepresentasikan gerakan Islam dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid, gerakan perempuan yang berpikiran maju dan berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan; gerakan praksis sosial, gerakan amal usaha, serta berperan dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta. Serta, berbagai dokumen pandangan ideologis persyarikatan tentang perempuan yang disusun sesuai tuntutan zamannya, perlu dikontekstualisasikan dan dikembangkan sejalan dengan kompleksitas kemajuan jaman.
ADVERTISEMENT
Risalah Perempuan Berkemajuan dimaksudkan sebagai landasan, arah, dan acuan bagi setiap insan perempuan. Perempuan diharapkan menjadi maju dan menjadi penggerak organisasi perempuan. Mereka dapat membangkitkan potensi dan peran perempuan dalam menjalani kehidupan di berbagai bidang, sehingga terwujud peradaban maju yang tercerahkan dan berwawasan rahmatan lil-‘alamin.
Konsep Risalah Perempuan Berkemajuan
Ar-risālah berarti surat, kerasulan, risalah. Sedangkan dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, risalah berarti yang dikirimkan (surat dan sebagainya), juga berarti surat edaran (selebaran), karangan ringkas mengenai suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, laporan rapat notula.
Konsep risalah ialah rumusan ringkas berupa pokok-pokok pikiran yang berpandangan maju atau berkemajuan tentang misi perempuan berlandaskan nilai-nilai Ajaran Islam dan kerisalahan Nabi dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman. Risalah Perempuan Berkemajuan merupakan naskah dokumen pandangan ideologis ‘Aisyiyah dan persyarikatan Muhammadiyah tentang perempuan dalam berbagai aspek kehidupannya. Naskah tersebut memperkaya dokumen dokumen pandangan ideologis persyarikatan yang selama ini telah dimiliki tentang pandangam mengenai perempuan dalam persepektif Islam.
ADVERTISEMENT
Karakter Perempuan Berkemajuan
Keputusan Muktamar ke-47 Satu Abad ‘Aisyiyah tahun 2015 tentang Pokok Pikiran ‘Aisyiyah Abad Kedua, menyatakan bahwa Perempuan Berkemajuan memiliki beberapa makna dan sifat:
Pertama, Perempuan Berkemajuan dimaknai sebagai perempuan yang memiliki alam pikiran dan kondisi kehidupan yang maju dalam segala aspek tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural. Perempuan yang maju adalah perempuan yang berilmu pengetahuan dengan landasan iman. Kondisi perempuan yang maju adalah perempuan yang berilmu pengetahuan dengan landasan iman. Berlandaskan pada Q.S. an-Nisa’ (4) : 32 tentang kesempatan perempuan untuk meraih prestasi, bekerja, dan mengembangkan profesi setara dengan laki-laki
Kedua, perempuan yang memiliki derajat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi. Ukuran kemuliaannya terletak pada ketakwaan, iman, dan amal shaleh bisa dilihat dari sebagaimana ia menjalankan fungsi ibadah dan kekhalifahan. Pernyataan ini menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan setara dihadapan Allah, sebagai karamah insāniyyah (kemuliaan manusia). Kemuliaannya bukan karena perbedaan jenis kelamin, tetapi karena ketakwaan, iman dan amal salih. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai dasar dalam Q.S. al-Hujurat (49) : 13, an-Nahl (16) : 97.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Perempuan Berkemajuan, mencerminkan kepribadian muslimah dengan nilai-nilai akhlak yang utama sejalan dengan misi risalah Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (akhlak karimah). Misi risalah ini, diisyaratkan Allah dalam Q.S. al-Qalam (68) : 5 dan Sabda Nabi Muhammad SAW:
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata, bersabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Al-Baihaqi dari Abu Hurairah)
Demikianlah pembahasan tentang konsep dan karakteristik perempuan berkemajuan 'Aisyiyah, semoga bermanfaat.