Konten dari Pengguna

Viral Kasus Bullying di Sekolah Hingga Pingsan!

Ajeng Anisa Indri Astuti
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Hukum Pidana Islam
14 Desember 2022 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Anisa Indri Astuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
http://www.pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
http://www.pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini, kasus bullying terhadap siswa kembali mencuat. Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang anak laki-laki yang bersekolah di SMP Baiturrahman Plus, Bandung, di-bully oleh teman-teman sekelasnya.
ADVERTISEMENT
Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita.
Bullying atau perundungan merupakan perilaku tidak terpuji yang dapat melukai perasaan bahkan fisik orang lain -seperti kekerasan.
Pasal-pasal yang menjerat pelaku bullying antara lain adalah Pasal 351 KUHP tentang Tindak Penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan, dan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP tentang Perundungan yang Dilakukan di Tempat Umum dan Mempermalukan Harkat Martabat Seseorang. Lebih lanjutnya lagi ada juga pasal yang mengatur tentang tindak bullying yang mengarah ke pelecehan seksual yaitu Pasal 289 KUHP tentang Pelecehan Seksual.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh kasus bullying itu terlihat dalam video yang dibagikan akun Twitter @salmandoang. Video itu memperlihatkan seorang siswa yang diintimidasi mengenakan helm siswa lain.
Kemudian kepala korban yang diikatkan pada helm ditendang dan dipukuli dengan tangan. Tendangan berulang-ulang dari siswa tersebut bahkan menyebabkan korban jatuh ke lantai kelas.
http://www.pixabay.com
Apa dampak bullying pada anak di sekolah? Ini perkiraannya.
Perundungan atau bullying bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih sering menyerang anak-anak dan remaja. Sayangnya, bullying pada anak justru dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka secara keseluruhan. Secara umum, bullying mengacu pada serangan fisik atau emosional atau kekerasan terhadap seseorang. Pengganggu biasanya menakuti korbannya dan membuat mereka merasa tidak berdaya, dan mereka paling sering ditemukan di sekolah.
ADVERTISEMENT
Efek intimidasi pada anak-anak:
1. Menyebabkan depresi dan kecemasan
Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami depresi. Dia sangat takut setiap kali dia ingin pergi ke tempat di mana bullying terjadi. Masalah psikologis inilah yang pada akhirnya menyebabkan korban bullying mengalami gangguan psikosomatis.
Gangguan psikosomatis adalah keluhan fisik yang timbul dari perasaan dan pikiran seperti depresi, kecemasan, dan ketakutan. Korban bullying sering mengalami gejala kecemasan psikosomatis.
Misalnya, merasa sakit dan pusing ketika ingin pergi ke sekolah padahal kesehatan fisik baik.
2. mengalami masalah kesehatan jiwa
Dampak terburuk dari kejadian bullying pada anak dapat berupa perasaan rendah diri, depresi, kecemasan dan gangguan tidur. Kondisi ini juga membuat anak ingin menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Tujuan bullying adalah untuk menyakiti korban secara fisik dan mental. Efek buruk bagi korban bullying adalah anak-anak akhirnya merasa rendah diri dan tidak berharga. Hal ini dapat memengaruhi keterampilan sosial-emosional anak hingga dewasa.
Mari hapuskan bullying!