PPK Ormawa HMJBSI Unesa Gencarkan Pembuatan Batik Ecoprint Wujudkan Desa Cerdas

Ajeng Mei Dini Damayanti
Mahasiswa/Universitas Negeri Surabaya
Konten dari Pengguna
6 Oktober 2022 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Mei Dini Damayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Berbudaya di SD Negeri Sukorejo 1 Parengan

Gambar 1. Siswa SD Negeri Sukorejo 1 Parengan Berhasil membuat Ecoprint. kredit foto: Ajeng Mei Dini Damayanti
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Siswa SD Negeri Sukorejo 1 Parengan Berhasil membuat Ecoprint. kredit foto: Ajeng Mei Dini Damayanti
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batik merupakan suatu bentuk karya seni dan warisan asli bangsa Indonesia yang sangat digemari oleh semua kalangan. Lukisan pada kain yang memberikan motif indah dengan tema dan hiasan tertentu, mewujudkan corak dengan warna yang mempesona. Mengingat kemajuan teknologi selain memberikan dampak positif juga memberikan imbas negatif, salah satunya adalah banyaknya limbah seperti limbah pewarna sintetis dengan kuantitas yang semakin meningkat setiap harinya. Oleh karena itu, tim PPK Ormawa HMJ BSI Unesa menggandeng SDN Sukorejo 1 Parengan membuat batik dengan menggunakan pewarna alami, melalui kegiatan pembuatan batik ecoprint yang masih berkaitan dengan pembelajaran prakarya dan seni budaya.
ADVERTISEMENT
Ecoprint sebagai salah satu dari bermacam-macam batik memang belum terlalu banyak dikenal. Masyarakat sebagian besar lebih sering menggunakan batik yang digarap menggunakan pewarna sintetis dengan hasil yang lebih cerah dan mengkilap, serta garapan motif yang beragam dengan sentuhan kecanggihan teknologi. Padahal menggunakan batik hasil pewarna alami lebih ramah lingkungan dan aman untuk dikenakan. Seperti salah satunya adalah batik ecoprint yang dihasilkan dari pewarna alami berasal daun-daun segar. Pewarna alami yang telah disediakan oleh alam, sangat mudah ditemui di lingkungan sekitar. Komponen-komponen yang digunakan untuk membuat batik ecoprint pun termasuk mudah untuk dicari, sehingga sangat mungkin apabila kegiatan pembuatan ecoprint dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat baik secara individu maupun berkelompok.
ADVERTISEMENT
Selaras dengan hal ini, tim PPK Ormawa HMJ BSI Unesa menyelenggarakan kegiatan pembuatan batik ecoprint dengan teknik pounding (dipukul) pada kelas 5 dan 6 SD Negeri Sukorejo 1 Parengan. Hal ini sebagai bentuk menuju desa cerdas berbudaya melalui Pojok Literasi Dongeng dan Bimbel. Kegiatan ini mampu mengasah kreativitas, ide, dan kemampuan siswa melalui tahap-tahap pembuatannya. Mengkolaborasikan antara kerjasama, kekompakan dan kreativitas siswa menjadi suatu langkah untuk berkontribusi dalam memberikan suatu inovasi. Kegiatan ecoprint dipilih oleh tim PPK Ormawa sebagai salah satu kriteria inovasi yang dapat diciptakan oleh siswa-siswi SD dengan memanfaatkan potensi Sumber daya Alam yang ada disekitar sekolah. Melalui kegiatan ini siswa mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan baik salah satunya adalah dapat menghasilkan karya seni ramah lingkungan, murah dan mudah.
Gambar 2. Proses pembuatan Ecoprint secara berkelompok. kredit foto: Ajeng Mei Dini Damayanti
Pembuatan batik ecoprint ini dipraktikan langsung oleh siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD Negeri Sukorejo 1 Parengan secara berkelompok. Kegiatan ini mampu meningkatkan jiwa kooperatif dan kekompakkan dalam pembuatan batik ecoprint dengan mengimplementasikan kreativitas sedemikian rupa. Melalui pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah SD Negeri Sukorejo 1 Parengan dan perlengkapan yang cukup mudah ditemui disekitar. Pembuatan batik ecoprint ini tergolong sebagai kegiatan penciptaan karya seni yang ramah lingkungan, mudah, murah, dan sederhana. Kegiatan pembuatan batik ecoprint ini dilakukan di dalam ruangan kelas. Untuk memperoleh hasil yang maksimal harus mengikuti tahapan dan langkah-langkah yang tepat. Adapun langkah-langkah pembuatan batik ecoprint yang dilakukan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Isi baskom dengan air yang telah diberikan tetesan cuka
2. Rendam daun ke dalam baskom/ember yang berisi air cuka selama 20-30 menit
3. Siapkan lapisan plastik di bawah kain
4. Letakkan kain di atas plastik
5. Tiriskan daun yang telah direndam
6. Tempelkan daun pada kain
7. Tutup daun yang telah ditempelkan pada kain menggunakan plastik
8. Pukul-pukul daun menggunakan palu kayu/cobek kayu hingga keluar warna alami daun
9. Buka plastik dan bersihkan daun-daun yang telah hancur akibat dipukul
10. Cuci dan angin-anginkan kain agar kering.
Gambar 3. Hasil Pembuatan Ecoprint. Kredit foto: Ajeng Mei Dini Damayanti
Siswa-siswi SD Negeri Sukorejo 1 terlihat antusias dalam proses pembuatan batik ecoprint dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Hanung, salah satu siswa kelas 5 berpendapat, “Saya senang mengikuti kegiatan pembuatan batik ecoprint oleh kakak-kakak tim PPK Ormawa HMJ BSI Unesa karena kegiatannya seru, sangat mengasah kreativitas saya dan pastinya sangat membuat saya semangat.” Tidak hanya salah satu siswa saja, namun dua kelas memperlihatkan sikap senang dan semangat saat kegiatan berlangsung. Antusias siswa yang tinggi memberikan dobrakan baru dan motivasi bagi setiap tim untuk menyelesaikan pembuatan batik ecoprint dengan sekreatif dan seindah mungkin, sehingga hasil yang diperoleh mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi siswa-siswi SD Negeri Sukorejo 1 Parengan. Melalui kegiatan pembuatan batik ecoprint ini, siswa juga lebih paham dengan macam-macam daun dan pewarna alami yang dihasilkan oleh daun-daun yang dibawa dengan jenis berbeda.
ADVERTISEMENT
Hasil sempurna sangat diperlukan latihan yang dilakukan secara berulang dan terus-menerus. Kegiatan pembuatan batik ecoprint yang diselenggarakan oleh Tim PPK Ormawa HMJ BSI Unesa merupakan kali pertama siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD Negeri Sukorejo 1 mengikuti tahapan pembuatan secara runtut. Meskipun baru pertama kali, siswa mampu mengoptimalkan pemahamannya dalam mencerna tahapan pembuatan batik ecoprint dengan baik. Hal ini sangat berdampak pada implementasi kegiatan mulai dari tahap menyiapkan plastik sebagai alas, penataan daun, pemukulan hingga tahap finishing, mampu memberikan hasil maksimal. Macam-macam jenis daun pasti memberikan warna dan motif yang berbeda kain, sehingga siswa dapat memahami dan memperoleh informasi mengenai jenis, perbedaan dan warna yang dihasilkan oleh setiap daun yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Batik ecoprint yang telah berhasil dibuat pada kain putih, memberikan corak indah sesuai dengan daun yang digunakan dan warna yang dihasilkan. Batik yang telah selesai ini memiliki banyak kegunaan, seperti taplak meja, baju, totebag, dompet dan masih banyak lagi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembuatan batik ecoprint ini apabila dikelola secara berkelanjutan dengan kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa-siswi SD Negeri Sukorejo 1 Parengan ini mampu memberikan nilai jual. Hal ini dapat menjadi sebuah hobi yang terbayar jika digarap dengan tekun. Pembuatan batik ecoprint yang diselenggarakan oleh tim PPK Ormawa HMJ BSI Unesa ini dapat dijadikan bekal untuk terus mengembangkan batik ecoprint yang lebih kreatif dan inovatif lagi. Sehingga hasil yang diperoleh pun dapat memberikan kepuasan pribadi maupun masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Berbekal dari potensi lingkungan alam sekitar yang mendukung, siswa-siswi SD Negeri Sukorejo 1 mampu membuat batik ecoprint dengan cukup maksimal dan harus terus berlatih untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Selain itu siswa-siswi juga lebih mengenal batik ecoprint yang menggunakan pewarna alami berasal dari daun disekitar lingkungan sekolahnya. Besar harapan batik ecoprint yang diselenggarakan oleh tim PPK Ormawa HMJ BSI Unesa ini mampu dikenal dan mengedukasi masyarakat sekitar. Perwujudan harapan tersebut, tentu harus mendapatkan dukungan dari warga sekolah agar terus berkembang menjadi suatu potensi yang dimiliki sekolah dan terus berinovasi menjamah masyarakat luas. (Ajeng)