Konten dari Pengguna

Inovasi Ketahanan Pangan Berkelanjutan Bagi Keluarga Nelayan Bulak, Surabaya

Ajeng Retno Kustianingrum
S.Pd. Biologi UMSurabaya
23 September 2025 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Inovasi Ketahanan Pangan Berkelanjutan Bagi Keluarga Nelayan Bulak, Surabaya
Konsep BULAKTANI sesungguhnya sederhana, tetapi membawa dampak besar. Air yang digunakan dalam budidaya ikan dimanfaatkan kembali untuk menyuburkan tanaman sayuran melalui sistem bioponik. Dengan begi
Ajeng Retno Kustianingrum
Tulisan dari Ajeng Retno Kustianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecamatan Bulak, Surabaya, dikenal sebagai kawasan pesisir dengan potensi perikanan yang melimpah. Hampir setiap hari, hasil laut dari para nelayan memenuhi pasar-pasar tradisional. Namun, di balik potensi besar itu, masyarakat Bulak masih menghadapi berbagai tantangan. Harga ikan sering kali tidak stabil, penghasilan nelayan naik-turun, dan lahan untuk bertani sangat terbatas. Situasi ini mendorong lahirnya sebuah inovasi yang diberi nama BULAKTANI, sebuah program integrasi akuakultur dan bioponik berbasis zero waste yang menawarkan solusi ketahanan pangan sekaligus penguatan ekonomi berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Konsep BULAKTANI sesungguhnya sederhana, tetapi membawa dampak besar. Air yang digunakan dalam budidaya ikan dimanfaatkan kembali untuk menyuburkan tanaman sayuran melalui sistem bioponik. Dengan begitu, masyarakat bisa memanen ikan dan sayuran sekaligus tanpa menghasilkan limbah yang merugikan lingkungan. Prinsip zero waste benar-benar diterapkan sehingga semua unsur produksi termanfaatkan dengan optimal. Inovasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat pesisir yang selama ini hanya bergantung pada hasil tangkapan laut.
Dokumentasi Sosialisasi Program Kepada Mitra Sumber Dokumen Pribadi
BULAKTANI tidak hanya berhenti pada aktivitas budidaya. Program ini juga membuka ruang wirausaha baru bagi masyarakat Bulak. Hasil ikan tidak lagi dijual hanya dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, seperti nugget ikan, abon, kerupuk, hingga pakan mandiri. Sayur-sayuran dari sistem bioponik pun bisa diolah menjadi jus sehat, salad, hingga camilan kekinian yang menarik minat pasar. Diversifikasi olahan inilah yang membuat hasil panen lebih tahan lama, lebih bernilai, dan tentu saja memberikan peluang usaha yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Di era digital, produk berkualitas perlu didukung dengan strategi pemasaran yang tepat. Karena itu, BULAKTANI juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan branding yang kuat. Produk-produk hasil olahan dari Bulak dikemas secara modern, diberi label yang menarik, dan dipasarkan melalui media sosial maupun marketplace. Branding ini bukan hanya soal kemasan, tetapi juga tentang membangun identitas produk pesisir Bulak sebagai hasil karya lokal yang berkualitas dan layak bersaing. Dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin produk Bulak akan menembus pasar nasional bahkan internasional.
Dokumentasi Sosialisasi dan Pelatihan BULAKTANI Sumber Dokumen Pribadi
Selain memberi dampak ekonomi, BULAKTANI juga membawa semangat pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan bioponik. Warga, khususnya pemuda dan karang taruna, dilatih bagaimana mengelola kolam ikan, merawat tanaman, hingga mengolah hasil panen. Pelatihan ini bertujuan menyiapkan generasi baru yang tidak hanya terampil berwirausaha, tetapi juga peduli pada kelestarian lingkungan. Dengan bekal keterampilan tersebut, anak-anak muda Bulak diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi hijau di daerahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, BULAKTANI menjadi bukti bahwa integrasi antara akuakultur dan bioponik mampu mewujudkan ekonomi sirkular di tingkat lokal. Setiap unsur produksi dimanfaatkan kembali, tidak ada yang terbuang, dan hasilnya justru memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Bulak kini tidak hanya dikenal sebagai sentra nelayan, tetapi juga sebagai kawasan yang berinovasi untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan.
BULAKTANI pada akhirnya bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan bersama untuk menjadikan masyarakat pesisir lebih berdaya, mandiri, dan tangguh menghadapi tantangan zaman. Dari Bulak, Surabaya, inovasi hijau ini lahir untuk membuktikan bahwa dengan kolaborasi, kreativitas, dan keberanian mencoba hal baru, masa depan ketahanan pangan Indonesia bisa lebih cerah.