news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Menjaga Nafsu dan Lingkungan dengan Eco-Ramadan

Ajeng Retno Kustianingrum
S.Pd. Biologi UMSurabaya
5 Maret 2025 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Retno Kustianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Eco-Ramadan adalah gerakan yang mengajak umat Islam untuk lebih sadar terhadap dampak lingkungan selama bulan Ramadan. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti pola konsumsi makanan, penggunaan energi, pengelolaan sampah, dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak. Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam ibadah Ramadan, umat Muslim dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain sebagai momen ibadah dan refleksi spiritual, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan. Konsep Eco-Ramadan hadir sebagai upaya untuk menjalankan ibadah puasa dengan tetap menjaga kelestarian bumi.
ADVERTISEMENT
Mengurangi Pemborosan Makanan
Salah satu tantangan terbesar saat Ramadan adalah pemborosan makanan. Berlimpahnya hidangan saat berbuka sering kali berujung pada makanan yang terbuang. Untuk menerapkan Eco-Ramadan, kita dapat mengambil makanan secukupnya saat sahur dan berbuka, memanfaatkan kembali sisa makanan dengan kreatif seperti mengolahnya menjadi hidangan lain serta membagikan makanan berlebih kepada yang membutuhkan.
Ilustrasi Pemborosan Makanan Sumber Shutterstock
Menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan
Plastik dan kertas menjadi limbah utama selama Ramadan, terutama dari kemasan makanan dan kantong belanja. Banyak masjid dan tempat umum menyediakan takjil dalam kemasan plastik sekali pakai yang sulit terurai. Sebagai langkah menuju Eco-Ramadan, kita bisa membawa wadah makanan dan botol minum sendiri saat berbuka di luar rumah serta menggunakan kemasan berbahan ramah lingkungan seperti daun pisang atau kertas daur ulang. Selain itu kita juga dapat membawa tas belanja kain saat berbelanja kebutuhan Ramadan serta menghindari penggunaan sedotan plastik dan memilih bahan yang dapat digunakan kembali.
ADVERTISEMENT
Menggalakkan Sedekah dan Kegiatan Berbasis Lingkungan
Selain meningkatkan ibadah, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk berbagi. Kita bisa mengadakan program sosial yang juga berorientasi pada kelestarian lingkungan, seperti sedekah dalam bentuk makanan sehat dengan kemasan ramah lingkungan. selain itu, kita dapat melakukan kegiatan penghijauan atau membersihkan lingkungan sekitar masjid.
Ilustrasi Kemasan Makanan Ramah Lingkungan Sumber Shutterstock
Kesimpulan
Mewujudkan Eco-Ramadan tidak hanya membantu menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan kesadaran umat Muslim akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Dengan langkah-langkah kecil seperti mengurangi pemborosan makanan, menggunakan kemasan ramah lingkungan, serta menghemat air dan energi, kita dapat menjalani Ramadan yang lebih berkah dan berkelanjutan. Semoga Ramadan ini menjadi momentum perubahan positif bagi lingkungan dan kehidupan kita.