Konten dari Pengguna

Waspada Alergi Pangan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ajeng Retno Kustianingrum
S.Pd. Biologi UMSurabaya
7 April 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Retno Kustianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi War Takjl di Bulan Ramadhan sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi War Takjl di Bulan Ramadhan sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memasuki 10 hari terakhir di bulan ramadhan, fenomena war takjil memberikan warna baru di Ramadhan 1445 Hijriyah ini, euforia Ramadhan semakin meningkat dengan adanya trend war takjil tersebut. Fenoman war takjil ini tidak hanya diramaikan oleh seorang muslim saja, namun orang-orang yang beragama bukan selain islam juga turut meramaikan dalam Ramadhan tahun ini. Namun, saat war takjil kita juga harus memperhatikan bahan dan jenis makanan yang kita beli.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan pangan saat bulan Ramadhan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh kita, sebisa mungkin kita harus menghindari bahan-bahan makanan yang dapat memicu alergi. Alergi makanan merupakan respon imunologik tubuh yang dapat bersifat tiba-tiba, dimana reaksi imun dalam tubuh yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan atau gangguang fungsional dalam tubuh. Terkadang kita kesulitan untuk menemukan penyebab alergi yang dialami.
Salah satu penyebab alergi adalah Sistem kekebalan tubuh. Sistem tersebut akan menghasilkan protein khusus yang disebut antibodi, dan bekerja dengan cara mengidentifikasi zat asing berbahaya yang masuk ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Antibody yang dikenal sebagai immunoglobulin E (IgE) salah menargetkan protein tertentu yang ada dalam makanan sebagai zat asing yang mengancam tubuh. IgE dalam tubuh dapat menyebabkan pelepasan histamin.
Ilustrasi antibodi dalam tubuh sumber: Shutterstock
Alergi dapat menyerang siapapun, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko alergi diantaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Riwayat Keluarga
Alergi dapat bersifat turun temurun dalam keluarga, sehingga ketika kita memiliki anggota keluarga yang mengidap alergi maka kita lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut dan bisa lebih parah dari kondisi pada umumnya.
2. Riwayat alergi makanan
Apabila kita sudah memiliki alergi terhadap satu jenis makanan, maka resiko alergi terhadap jenis makanan lain lebih tinggi. Selain itu apabila kita memiliki jenis alergi lain seperti eksim atau demam, maka potensi untuk mengalami alergi makanan lebih tinggi.
Ilustrasi gatal-gatal akibat alergi makanan sumber: Shutterstock
3. Usia
sistem pencernaan pada bayi dan anak-anak yang belum mature menyebabkan mereka lebih rentan mengalami alergi makanan. Namun, seiring bertambahnya usia potensi terjadinya alergi makanan lebih sedikit karena system pencernaan lebih matang dalam mencerna makanan yang dapat memicu alergi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu kita harus hati-hati dalam memilih makanan untuk menu buka puasa, jangan sampai euforia Ramadhan dan war takjil menyebabkan kita lupa akan Kesehatan tubuh. Kita harus bijak dalam memilih takjil maupun makanan utama untuk buka puasa agar terhindar dari alergi dan penyakit lainnya.