Baca 'Layangan Putus' Perlu Nyali Besar

Ajeng Illastria Rosalina
Profesi : Apoteker, ASN BPOM
Konten dari Pengguna
14 Januari 2022 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Illastria Rosalina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
sumber : Pixabay

Senada dengan masuk rumah hantu dan bungee jumping, menonton atau membaca Layangan Putus, perlu nyali besar

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedari dulu kita mengenal berbagai macam feeling atau perasaan seperti marah, sedih, sakit, takut, bahagia, senang, jijik dan berbagai perasaan lain.
ADVERTISEMENT
Tahukah anda bahwa perasaan yang tadi beberapa disebutkan telah sejak lama menjadikan orang-orang menjadi kaya alias bisa dikomersialkan.
Kenapa?
Berawal dari fakta bahwa tidak semua perasaan tersebut pernah dirasakan oleh orang-orang, dan percaya atau tidak orang-orang ingin merasakan perasaan-perasaan tersebut.
Jangan pernah bertanya memangnya siapa yang mau sedih? Banyak, memang semua orang tidak ingin hidupnya di alam nyata mengalami kesedihan, tapi perasaan sedih, banyak yang ingin merasakan. Buktinya beribu film yang menyuguhkan kesedihan yang menguras air mata penontonnya terjual laris manis di pasaran. Sakit hati? Apa lagi, tidak ada orang yang ingin secara langsung disakiti. Tapi mereka senang merasakan perasaan sakit hati, lihat saja saat ini betapa serial yang berjudul Layangan Putus begitu digandrungi.
ADVERTISEMENT
Bagi orang-orang yang tanggap dengan potensi bisnis tentunya dengan cepat dapat menangkap kebutuhan masyarakat dan mengembangkan menjadi potensi komersial. Banyak hal terlibat dalam bisnis mengobrak-abrik perasaan manusia ini. Mulai dari kemampuan seni, bagaimana para sutradara dan aktor menumpahkan kemampuan seninya untuk membawa penonton larut dalam perasaan yang dimaksudkan. Ada juga yang melibatkan para engineer hebat dengan perhitungan super teliti untuk menghadirkan rasa tegang dari wahana-wahana semacam roller coaster, Giant Swing atau wahana lain yang wajib memperhitungkan keamanan. Hingga melibatkan orang-orang dengan pengalaman horor atau bahkan memiliki indra keenam demi mendesain rumah hantu yang mampu membuat pengunjungnya begidig ketakutan.
Semua hal yang mempermainkan emosi tersebut seolah mendatangkan kenikmatan, kepuasan, energi baru, kekuatan atau efek-efek lain pada seseorang. Namun jangan lupa ada yang namanya side effect, saat kita menikmati makanan pedas maka ada kemungkinan efek samping sakit perut, saat kita menikmati makan durian maka harus siap dengan efek samping bau mulut, tekanan darah naik atau gula darah naik. Demikian pula dengan berbagai macam kegiatan yang mempermainkan emosi dan perasaan manusia. Akan ada sesuatu yang masih tinggal di memori atau perasaan bahkan setelah wahana atau experience-nya berakhir. Tentu saja sama halnya dengan efek samping obat, efek samping dari permainan emosi ini tidak dapat digeneralisasi antar individu.
ilustrasi pixabay,com
Sebelum memasuki wahana rumah hantu, seseorang mungkin biasa saja saat berjalan sendirian di kegelapan, namun setelah mengalami pengalaman menakutkan di rumah hantu, bahkan ke toilet dalam rumah pun bisa saja dia ketakutan. Itu karena memori experience di rumah hantu masih tinggal hingga beberapa lama di otaknya. Sebelum menonton serial drama Korea romance, perasaan seseorang mungkin datar-datar saja, tapi setelah serial tamat, dia bisa saja menjadi sangat romantis kepada pasangannya. Kedua kasus itu memiliki efek samping bertolak belakang, karena memang efek sampingnya tidak selalu negatif.
ADVERTISEMENT
Efek samping inilah yang perlu dihadapi dengan nyali besar, harus menyiapkan nyali lebih besar untuk sekadar pergi ke kamar mandi setelah masuk wahana rumah hantu. Selain efek samping, nyali juga sangat diperlukan saat akan memulai. Meloncat dari jembatan tinggi dengan bungee jumping, mungkin efek sampingnya hanya mual, namun nyali untuk memulainya harus cukup besar.
Ini juga yang sebenarnya harus dipersiapkan semua orang sebelum memutuskan mempermainkan emosi dirinya. Sebelum membaca novel semacam Layangan putus, menonton film semacam The Notebook, seseorang harus siap kering air mata karena menangis tanpa henti. Bahkan setelah menonton serial Layangan Putus mungkin saja meninggalkan mood yang kurang baik atau mungkin yang lebih horor adalah kita menjadi paranoid terhadap pasangan (bagi para istri tentunya). Jangan lupa tentang efek samping positifnya, para perempuan bisa memetik banyak pelajaran berharga untuk menjadi tangguh.
ADVERTISEMENT