Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menemukan Ketenangan di Tengah Ketidaksempurnaan Lo-Fi
9 Desember 2022 19:12 WIB
Tulisan dari Aji Fariyanti Raya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, musik menjadi salah satu hiburan yang dapat dipilih oleh banyak orang. Musik menemani kita ketika sedang belajar, jalan-jalan santai, bahagia, sedih, bahkan ketika overthinking sekalipun. Seringkali ketika merasa stres saat belajar atau bekerja, kita mencari pelarian lewat musik yang kita sukai.
Ada berbagai macam jenis musik yang dapat kita nikmati, seperti musik rock, jazz, EDM, pop, dan sebagainya. Tetapi, apakah kalian pernah mendengar musik lo-fi?
Lo-fi menjadi salah satu jenis musik yang sekarang digemari oleh banyak orang, khususnya para kawula muda. Pembawaannya yang tidak berisik dan membuat nyaman ini menjadi pilihan untuk menemani beberapa kegiatan santai yang akan kita lakukan. Tetapi, ternyata masih banyak yang belum tahu apa itu lo-fi. Jadi, saya harao dengan tulisan ini bisa membuat kalian mengenal dan menyukai jenis musik yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Jadi, Lo-Fi itu Apa Sih?
Low fidelity atau biasa disebut lo-fi merupakan jenis musik yang sempat nge-tren di tahun 90-an dan kembali eksis disekitar tahun 2017. Musik lo-fi merupakan hasil gabungan antara musik jazz dan hiphop tetapi dimodifikasi dengan tempo yang lebih lambat. Sesuai dengan namanya, jenis musik yang bisa kita nikmati lewat platform streaming seperti YouTube dan Spotify ini memiliki ciri khas dengan kualitas rekaman dan produksi yang rendah. Oleh karena itu, musik yang dihasilkan belum sempurna dan biasanya hanya memiliki sedikit atau bahkan tanpa lirik sama sekali.
Ketika kita memutar lo-fi, kita bisa mendengar berbagai macam 'kebisingan' yang ada di dalamnya. Seperti suara orang yang berbincang, suara dari putaran kaset, langkah kaki, rintik hujan dan lainnya. Suara bising yang ada sama sekali tidak merusak isi dari musik ini, justru malah menambah warna dari musik lo-fi yang disajikan karena hal ini membuat kita seolah-olah berada di dalam suasana tersebut. Musik lo-fi bisa kita kategorikan sebagai low-arousal music karena menurut Nguyen dan Grahn (2017), arousal afektif yang rendah dapat menghasilkan perasaan sendu yang menenangkan.
ADVERTISEMENT
Awalnya lo-fi digunakan sebagai musik dari pengisi suasana dalam film atau drama. Pendengarnya beralih dari penikmat musik ambience menjadi jutaan masyarakat umum terutama para pelajar dan pekerja. Namun, secara perlahan orang-orang yang menyukai musik lo-fi menyadari bahwa lo-fi menjadi dorongan untuk tetap fokus ketika melakukan kegiatan.
Mengenal Karakteristik Musik Lo-Fi
James (2021) mengatakan kalau musik lo-fi memiliki beberapa karakteristik utama yang menentukan suara lo-fi, di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
Lalu Mengapa Lo-Fi Bisa Populer?
Ada berbagai macam alasan yang membuat banyak orang memilih lo-fi untuk dijadikan teman relaksasi mereka. Beberapa di antaranya, yaitu:
Pertama, lo-fi memiliki efek santai dan tempo yang sempurna untuk bisa membuat kita lebih rileks dari segala kepenatan duniawi. Mautz (2019) mengatakan bahwa mendengarkan musik dapat membuat otak melepaskan zat dopamin yang membuat kita nyaman dan dapat meredakan stres serta rasa cemas. Musik lo-fi sengaja dibuat lembut dengan suaranya yang stabil dan juga ritmis. Mungkin akan ada orang yang beranggapan kalau musik lo-fi itu monoton, tetapi iramanya yang lembut inilah yang membuat otak kita menjadi rileks.
Kedua, karena memberikan ketenangan, lo-fi bisa meningkatkan konsentrasi saat belajar atau melakukan kegiatan lain. (Wang, dalam Anggraita et al, 2021) menyebutkan bahwa seseorang yang sedang mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ujian seringkali mendengarkan musik lo-fi. Selain itu, mendengarkan musik selama mengerjakan tugas juga dapat membantu kita menyelesaikannya dengan cepat, melakukan sedikit kesalahan, dan rasa bosan yang muncul akibat melakukan tugas menjadi sedikit. Mendengarkan musik yanng menenangkan dengan ditambahkan suara alam -seperti rintik hujan atau deburan ombak- juga dapat meningkatkan kinerja mental serta fisik kita.
ADVERTISEMENT
Terakhir, musik lo-fi bisa menumbuhkan semangat dan membuat bahagia. Ketukan lo-fi yang tenang dapat menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon pemicu stres dan meningkatkan kadar dopamin serta serotonin yang dapat menambah suasana hati kita. Hal ini terjadi karena mendengarkan musik bisa memicu otak untuk menghubungkan pengalaman dengan emosi yang musik lo-fi bawa.
Nah, sekarang kalian jadi tahu 'kan apa itu lo-fi? Walaupun tidak sempurna karena suara yang dihasilkan masih 'mentah', lo-fi banyak memberikan manfaat bagi kehidupan dan kesehatan mental manusia. Oh, iya. Saya punya beberapa rekomendasi musik lo-fi yang bisa kalian dengarkan! Ada "Lazy Sunday" dari Lofi Girl yang bisa didengarkan ketika ingin berhenti sejenak dari pekerjaan kalian. Lalu "Do We Start to Like Each Other" karya Jordy Chandra yang bisa menemani kalian jalan-jalan sore sembari menikmati sejuknya angin yang melewati tubuh kalian.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Diva Anggraita, A., Budiarso, S., & Billy Aryanto, C. (2021). Pengaruh Musik Low-Fidelity (lo-fi) terhadap Pemahaman Bacaan Mahasiswa Indonesia di Jabodetabek (The Effect of Low-Fidelity Music (lo-fi) on Reading Comprehension in Indonesian A Comparative Study of Subjective Well-Being Among Musicians and Non-Musicians View project Adaptation of Three Well-Being Instruments (SPANE, FS, SWLS) Into Bahasa Indonesia View project. https://doi.org/10.35814/mindset.v12i01.1694
James, M. (2021, December 10). What is Lo-Fi Music? With 9 Top Examples & History. https://www.musicindustryhowto.com/what-is-lo-fi-music/
Mautz, S. (2019, April 14). What to Boost Your Productivity? Science Says Listen to Music With These 6 Rules In Mind. https://www.inc.com/scott-mautz/science-says-you-get-astonishing-productivity-boosts-by-listening-to-music-just-follow-these-6-rules.html
Nguyen, T., & Grahn, J. (2017). Mind Your Music: The Effects of Music-Induced Mood and Arousal Across Different Memory Tasks. http://www.jessicagrahn.com/nguyengrahn2017.html
ADVERTISEMENT