Konten dari Pengguna

MERCUSUAR ANYER BERPOTENSI SEBAGAI WISATA SEJARAH DI BANTEN

26 Maret 2018 19:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aji Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bangunan Mercusuar ini adalah salah satu peninggalan zaman penjajahan yang masih bertahan sampai sekarang. Terletak di Jl.Raya Anyer KM.131 sebelum hotel Mambruk Anyer. Mercusuar ini menjadi saksi sejarah baik ketika masa penjajahan Jepang maupun Belanda. Dulunya Mercusuar ini dibangun oleh Herman Williem Daendels pada tahun 1808 dari belanda yang pertama kali menginjakan kakinya ke Banten-Indonesia. Pada tahun 1808-1809 Deandels pembuatan jalan dengan rute Batavia-Banten untuk tahap pertama dan selanjutnya pembangunan jalan Deandels dari Anyer (Banten-Jawa Barat) sampai Panarukan ( Jawa Timur) sejauh 1000 Km yang bertujuan untuk mempercepat tibanya surat-surat yang dikirim antar Anyar hingga Panarukan sebagai jalur pos atau jalan pos raya (Grote Postweg), dari titik nol inilah yang berjarak kurang lebih 30m ke laut. Mercusuar yang berdiri saat ini adalah menara suar baru yang dibangun oleh Z.M Williem III pada tahun 1885 karena mercusuar lama hancur akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Tinggi Mercusuar ini sekitar 75,5 meter. Memiliki 18 tangga dan 286 anak tangga.
ADVERTISEMENT
Mercusuar saat ini masih aktif dikelola dan dirawat oleh Dirjen Perhubungan Laut, ada 4 orang penjaga yang bertugas menggunakan sistem shif atau bergantian mengaktifkan dan menonaktifkan menara suar. Menurut keterangan Bapak Ali Hasan Badarudin yang sedang bertugas, beliau mengatakan “Mercusuar berfungsi sebagai rambu lalu lintas kapal laut untuk petunjuk navigasi”.
Pada dasarnya mercusuar sendiri adalah peninggalan sejarah yang tidak bertujuan untuk wisata namun karena berada di daerah wisata dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara maka pemerintah pusat pun mengijinkan wisatawan untuk mengetahui sejarah dan diperbolehkan masuk menara suar. Wisatawan hanya boleh naik sampai lantai 3 karena tidak ada asuransi keselamatan.
Di sektiar mercusuar juga terdapat wisma yang diperuntukan bagi karyawan ditjen perhubungan laut. Tak jauh dari mercusuar terpasang alat yang berfungsi untuk mendeteksi dini tsunami, sementara 500m di bagian depan dari mercusuar terdapat tugu kecil yang belum lama ini dibangun. Di tugu ini berada tepat dimana pondasi bangunan mercusuar lama berada, penjaga mengungkapkan bahwa disini ada patok penanda nol (0) km yang masih asli dari zaman Belanda. Tugu yang selesai dibangun 2014 lalu juga mencantumkan peta pembangunan jalan Anyer-Panarukan.
ADVERTISEMENT
Meskipun dekat dengan laut, tidak ada wahana pantai seperti area-area parawisata di pantai lain. Hanya ada jalan darmaga kapal yang ingin berlabuh di kawasan mercusuar. Bila kita berjalan menyusuri dermaga kita bisa melihat pemandangan indah disertai suara deburan ombak diringi semilir angin pantai. Untuk memasuki kawasan mercusuar tidak dikenakan biaya cukup hanya membayar parkir kendaran di luar area mercusuar. Wisatawan yang datang setiap harinya diperkirakan kisaran 20 hingga 50 wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Oleh:
Aris Mulyawan (11117059)
Filan Gita Cachyanti (11117058)
Milco Putra Sihaloho (11116069)
Rafiudin (1117060)
Ratna Juwita (11117061)