Konten dari Pengguna

Peta Zonasi Risiko Memerah, Saatnya Perluas PPKM Darurat dan Perketat PPKM Mikro

Aji Putra Perdana
Seorang Geograf(er) yang mengamati lingkungan sekitar dari sudut pandang geografi. Pemerhati Peta dan Toponim. Saat ini bekerja di Badan Informasi Geospasial.
7 Juli 2021 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aji Putra Perdana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini (07/07), saya kembali mencermati Peta Zonasi Risiko yang dapat diakses di situs https://covid19.go.id/peta-risiko. Berdasarkan keterangan pada situs tersebut, peta disusun berdasarkan hasil perhitungan sejumlah indikator kesehatan masyarakat. Metode perhitungan yang digunakan yaitu pemberian skor dan pembobotan.
ADVERTISEMENT
Data yang disajikan dalam peta per hari ini (07/07) adalah data hasil perhitungan per 4 Juli 2021. Berdasarkan catatan kaki pada situs tersebut, data dan peta yang ditayangkan akan diperbaharui secara mingguan.
Tangkapan Layar Peta Zonasi Risiko. Sumber Gambar: https://covid19.go.id/peta-risiko
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan Layar Peta Zonasi Risiko. Sumber Gambar: https://covid19.go.id/peta-risiko
Melihat sekilas sejumlah pulau besar di Indonesia, wilayah Pulau Jawa benar-benar makin memerah, warna oranye hampir memenuhi Pulau Kalimantan. Tersisa sejumlah kabupaten/kota dalam warna hijau di Pulau Papua dan Sumatera.
Jika mengacu kondisi tersebut, semestinya Pemerintah mulai mempertimbangkan untuk memperluas wilayah PPKM Darurat. Terutama, untuk di 3 pulau besar dan perlu juga mencermati pulau-pulau kecil di Indonesia.
Apabila berdasarkan ketentuan atau kriteria yang digunakan masih belum masuk untuk ditetapkan dalam PPKM Darurat, maka opsi memperketat penerapan PPKM Mikro dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
Itu sekedar telisik sederhana dengan memperhatikan warna-warni (5 warna zonasi) pada Peta Zonasi Risiko tersebut. Mengingat peta tersebut sudah merupakan tumpang susun informasi dari 3 indikator utama yaitu indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikator pelayanan kesehatan.
ilustrasi poster pandemi COVID-19. Foto oleh cottonbro dari Pexels
Artinya, sumber data yang digunakan dan penentuan skor hingga pembobotan dari semua indikator tersebut telah memadai untuk menunjukkan kondisi terkini kedaruratan Indonesia dalam pandemi COVID-19.
Ternyata di balik sajian apik infografis sederhana peta tersebut, terdapat perhitungan dan data bersumber dari satu pintu yaitu Kementerian Kesehatan. Hal ini selaras dengan pesan Presiden agar data terintegrasi dan tersedia satu data untuk acuan bersama.
Tulisan pendek ini sekedar telaah singkat melihat warna-warni pada peta. Mari bersama-sama kita ikuti anjuran pemerintah dan informasi perkembangan terkini pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih dalamnya, kita dapat mencermati warna-warni peta zonasi risiko pada tiap Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Biasanya ditayangkan pada akun resmi media sosialnya maupun di situs khusus penanganan COVID-19 per daerah.
Salam sehat untuk kita semua. Satu Peta Satu Data Satu Nusantara Lawan COVID-19 Bersama.