Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pelatihan Hidroponik Dengan Memanfaatkan Lahan Yang Terbatas
12 Agustus 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aji Wira Ksatria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Lahan yang terbatas merupakan salah satu kendala bagi Masyarakat untuk melakukan kegiatan bercocok tanam terkhusus daerah perkotaan. Namun, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi kendala ini, seperti hidroponik yang merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah yang sangat efisien dalam penggunaan ruang.
ADVERTISEMENT
Tanaman hidroponik ditanam dalam larutan nutrisi sehingga tidak membutuhkan lahan luas. Sistem pertanian hidroponik memiliki banyak keunggulan, diantaranya tingkat keberhasilan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis tanaman, sistem hidroponik yang digunakan, pengelolaan nutrisi, kualitas air, pencahayaan, dan kondisi lingkungan lainnya. Namun, secara umum, jika semua faktor tersebut dikelola dengan baik, hidroponik memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, bahkan mencapai 80-95% untuk tumbuh dan berproduksi lebih tinggi. Perawatan hidroponik lebih praktis dan keberadaan hama lebih terkontrol, efisien dalam penggunaan pupuk dan lebih mudah dalam penggantian tanaman.
Teknik penanaman dengan metode hidroponik dalam dunia pertanian bukanlah termasuk hal yang baru. Sudah banyak negara-negara besar diwilayah eropa maupun bagian barat lainnya telah menggunakan teknik bertanam hidroponik. Belanda, Prancis, Amerika, Jepang merupakan beberapa negara yang sudah mengembangakan pertanian dengan metode hidroponik. Tidak hanya sayur, kemajuan hidroponik juga mulai dimanfaatkan untuk menanam bunga dan buah-buahan.
Sebagai upaya untuk mengembangkan bertanam dengan metode hidroponik maka dilakukan pelatihan dasar pengenalan hidroponik pada kelompok kerja (pokja) daerah Tanah Datar. Pada pelatihan ini masyarakat diedukasi bagaimana tahapan-tahapan bertanam dengan metode hidroponik, alat dan bahan yang digunakan juga kelebihan dan kekurangannya. Demonstrasi dilakukan dari tahap persemaian hingga penanaman.
ADVERTISEMENT
Keterangan dari bapak Hj. Anwar selaku kepala desa tanah datar bahwa hidroponik sangat baik bagi kemajuan pertanian di Indonesia dan nantinya di Desa Tanah Datar akan dibangun green house untuk megikuti atau membangun pertanian yang modern.
“sebelumnya Masyarakat lebih fokus bercocok tanam langsung ketanah ataupun dengan media polybag, dan sekarang beberapa mulai belajar bertanam dengan hidroponik”
Hidroponik menggunakan air hingga 90% lebih sedikit dibandingkan pertanian tradisional karena air yang tidak diserap oleh tanaman dapat didaur ulang. Memungkinkan pertanian vertikal, yang berarti lebih banyak tanaman dapat ditanam dalam ruang yang lebih kecil. Meskipun menuntut pengawasan dan biaya awal yang lebih tinggi, potensi hasil yang lebih besar dan keuntungan jangka panjang membuat hidroponik menjadi pilihan menarik untuk pertanian masa depan.
ADVERTISEMENT