Dampak Pembangunan IKN Nusantara terhadap Lingkungan Hutan Kalimantan Timur

Ajo Darisman
~Sebab life sesungguhnya laif.
Konten dari Pengguna
27 Desember 2023 23:15 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajo Darisman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejumlah alat berat beroperasi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah alat berat beroperasi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Habitat dari berbagai satwa di hutan Kalimantan terancam oleh pembangunan IKN.
ADVERTISEMENT
Muhammad Darisman
Mahasiswa Manajemen Lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, 13220, Indonesia

Abstrak

Presiden Jokowi pada periode kedua pemerintahannya memutuskan membangun ibu kota baru. Lokasi yang dipilih sebagai bakal pusat pemerintahan yang baru berada di Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pembangunan proyek di tengah hutan yang dianggap sebagai paru-paru dunia ini menimbulkan pertanyaan bagaimana nasib hutan bila ribuan hektare hutan digarap menjadi gedung-gedung bakal pusat pemerintahan yang baru. Aktivitas masif pembangunan tentunya juga bakal berdampak terhadap ekosistem makhluk hidup yang berada di kawasan hutan Kalimantan Timur.
Berdasarkan laporan dataindonesia.id, wilayah IKN di Kaltim memiliki biodiversitas yang sangat beragam. Terdapat 527 jenis tumbuhan, 180 burung, 25 herpetofauna, dan lebih dari 100 mamalia. Sebagian besar satwa di antaranya berstatus terancam punah.
ADVERTISEMENT
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengevaluasi dampak negatif pembangunan IKN Nusantara terhadap lingkungan. Mulai dari ancaman terhadap kawasan hutan di kalimantan timur, termasuk juga ancaman terhadap masyarakat dan makhluk hidup lainnya yang hidup di hutan Kalimantan Timur.
Kata kunci: Lingkungan, IKN, Infrastruktur, hutan.

Pendahuluan

Pembangunan nasional berdasarkan Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 merupakan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan yang meliputi keseluruhan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan . Upaya ini dilakukan untuk terwujud tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Rangkaian upaya pembangunan meliputi kegiatan pembangunan yang berlangsung tanpa henti, dengan tujuan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi, dan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan masa sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan bentuk pemerataan pembangunan di suatu wilayah. Tujuan pemerataan pembangunan adalah untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan Masyarakat. Pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia agar-agar pembangunan dan aktivitas perekonomian ini tidak hanya fokus pada kotak, tetapi juga di daerah bisa melangsungkan aktivitas perekonomian.
Presiden Jokowi sepanjang periode pemerintahannya gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Pada periode kedua pemerintahannya memutuskan membangun ibu kota baru. Pembangunan ibu kota yang diberi nama IKN Nusantara itu dikuatkan dengan disahkannya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara oleh DPR. Saat ini, pembangunan infrastruktur IKN tengah berlangsung. Presiden Jokowi menargetkan pembangunan tahap pertama bisa selesai pada pertengahan 2024.
Lokasi yang dipilih sebagai bakal pusat pemerintahan yang baru berada di Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pada tahap awal tahun 2022-2024, pembangunan yang akan mulai dikerjakan diprioritaskan pada zona 1A-1 dan 1A-2 dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP-IKN) seluas 6.671 hektar. Total untuk keseluruhan wilayah IKN ini adalah 256.142 hektar area darat dan perairan laut seluas 68.189 hektar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) total hutan di Kalimantan mencapai 36,9 juta hektar. Khusus untuk Kaltim, luas hutannya mencapai 8,3 juta hektar.
Pembangunan proyek di tengah hutan yang dianggap sebagai paru-paru dunia ini menimbulkan pertanyaan bagaimana nasib hutan bila ribuan hektar hutan digarap menjadi gedung-gedung bakal pusat pemerintahan yang baru. Aktivitas masif pembangunan tentunya juga bakal berdampak terhadap ekosistem makhluk hidup yang berada di kawasan hutan Kalimantan Timur.
Berdasarkan laporan dataindonesia.id, wilayah IKN di Kaltim memiliki biodiversitas yang sangat beragam. Terdapat 527 jenis tumbuhan, 180 burung, 25 herpetofauna, dan lebih dari 100 mamalia. Sebagian besar satwa di antaranya berstatus terancam punah.
Sejumlah kajian terkait studi kelayakan pembangunan proyek di IKN, terkesan belum tuntas atau tidak maksimal. Hal ini menjadi isu penting, berimbas pada konflik sosial dan melibatkan masyarakat lokal, yang sebenarnya sangat dibutuhkan untuk merestorasi IKN.
ADVERTISEMENT
Analisis sistem lingkungan (Enviro Analis Sistem Mental-ESA) adalah pendekatan sistematik dan berbasis sistem untuk menggambarkan tindakan manusia yang berdampak pada lingkungan alam untuk mendukung keputusan dan tindakan yang ditujukan untuk masalah lingkungan saat ini atau di masa depan mendatang.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara otomatis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diteliti.

Pembahasan

Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur masih menuai kontroversi kendati pembangunan infrastruktur dasarnya tengah berlangsung saat ini. Dengan adanya undang-undang sebagai penguat, pembangunan IKN Nusantara hampir pasti bakal tetap lanjut meski saat ini ada pasangan calon presiden dan wakil presiden selanjutnya mengusung kampanye menolak IKN.
Situasi pembangunan konstruksi di IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut progres salah satu pembangunan yakni pembangunan rumah tapak jabatan menteri telah mencapai 42,62 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga sedang berlangsung pembangunan Istana Presiden serta kantor-kantor Kementerian Koordinator dan kantor pertahanan dan keamanan. Berikut juga berbagai infrastruktur dasar seperti bendungan hingga jalan tol.
Pembangunan konstruksi rumah dilaksanakan secara paralel dengan penataan lanskap. Penghijauan dan penataan pedestrian bagi pejalan kaki di sekitar lokasi pembangunan juga dilakukan supaya kondisi lingkungan tetap terjaga dan nyaman untuk dihuni.
Kementerian PUPR juga memasang panel surya sehingga diklaim bisa memaksimalkan pemanfaatan energi listrik di unit hunian. Selain itu selama pembangunan, Kementerian PUPR meminta agar pohon-pohon yang ada tidak ditebang, sekaligus terus melakukan penanaman pohon agar lingkungan tetap hijau dan asri.
Dalam pelaksanaan pembangunan IKN, pemerintah juga berjanji memastikan 80 persen kawasan IKN dipertahankan sebagai kawasan hutan. Meski begitu, pemerintah diperkirakan akan kesulitan mengembalikan tutupan hutan seluas 65 persen di wilayah IKN dengan cepat. Kerusakan akibat proses pembangunan membutuhkan penanganan restorasi dari hulu hingga hilir.
ADVERTISEMENT
Restorasi ini mulai dari masalah tata kelola, masalah lingkungan seperti keanekaragaman hayati, daerah aliran sungai [DAS] dan karbon, serta masalah sosial ekonomi.
Berdasarkan laporan dataindonesia.id, IKN memiliki biodiversitas yang sangat beragam. Hal tersebut ditandai dengan adanya 527 jenis tumbuhan, 180 burung, 25 herpetofauna, hingga lebih dari 100 mamalia. Dari keanekaragaman hayati tersebut, ada sejumlah satwa yang statusnya terancam punah.
Satwa yang paling banyak terancam punah di wilayah IKN dari ordo primata, yakni enam spesies. Spesies itu mulai dari orang utan, bekantan, owa kelawat, krabuku ingkat, kukang, dan beruk. Dari ordo karnivora, ada tiga spesies yang terancam punah, yakni macan dahan, kucing emas, dan musang air.
Kemudian, satwa dari ordo bucerotiformes yang terancam punah, yakni rangkong gading, julang jambul hitam, dan kangkareng perut putih. Ada pula penyu hijau dari ordo cheloniidae yang terancam punah. Sedangkan, satwa dari ordo manidae yang terancam punah adalah trenggiling.
ADVERTISEMENT

Berikut daftar spesies satwa di sekitar IKN beserta statusnya:

Primata
Karnivora
Bucerotiformes
Cetartiodactyla
Delphinidae
Crocodylidae
Phocoenidae
Phasianidae
Cheloniidae
Sturnidae
Rodentia
Dugongidae
ADVERTISEMENT
Tragulidae
Accipitriformes
Manidae

Kesimpulan

Habitat dari berbagai satwa terancam oleh pembangunan IKN. Selain ancaman terhadap hilangnya hutan yang masih sangat alami di Kalimantan, juga mengancam kelangsungan hidup banyak satwa yang saat ini juga telah berstatus terancam punah.
Dalam manajemen lingkungan, konsep yang mesti diterapkan dalam pengelolaan kawasan adalah keadilan lingkungan sama dengan hak asasi manusia sama dengan kesetaraan lingkungan.
Tidak ada satu komunitas yang diuntungkan sementara komunitas lain dirugikan karena timbulnya bencana hingga rusaknya habitat.
Pembangunan IKN Nusantara ke depan harus meminimalkan kerusakan, bahkan mempertahankan ekosistem alami. Perlu adanya jaminan keberlanjutan hutan dengan melindungi maupun merestorasi kembali ekosistem yang ada.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Samadi (2023), Pengaruh Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo Terhadap Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah, Universitas Negeri Jakarta.
Samadi (2023), Analisis Sistem Lingkungan, Universitas Negeri Jakarta.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/menteri-pupr-progres-ikn-sudah-lebih-dari-40-persen-21RwFuG8nLc
https://dataindonesia.id/varia/detail/ada-sejumlah-hewan-terancam-punah-di-wilayah-ikn-nusantara