Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Honest Review! Gini Lho Rasanya Lari Dikejar Zombie
15 Maret 2021 18:34 WIB
Tulisan dari Ochi the Explorer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Zombies detected. Run Runner Five!"
"Hah?" tanya Och sambil ngos-ngosan.
ADVERTISEMENT
"Run! Run!"
Nguiing... nguuuung... nguuung.
Chaos! Baru juga niat berhenti sebentar, leha-leha, suara dari radio transmisi terdengar. Lengkap dengan suara sirine dan erangan zombie yang makin lama terasa makin dekat.
Kalau sudah begini, bagaimana tubuh ini tidak refleks berlari, Bunda?
🧟🧟🧟
Beberapa minggu ini gue jadi lumayan rajin olahraga. Bukan karena ingin diet atau akhirnya tersadar akan pentingnya hidup sehat, tapi karena: bucin. Iya, bucin.
Ngebucinin founder perusahaan game olahraga. Dari pandangan pertama aku langsung terpikat, hatiku berkata, "Ah, apakah dia pangeran berkuda putihku?"
Agar lebih menjiwai, maka aku pun ikut olahraga. Simple dan enggak jelas memang alasannya. Tapi yaudah lah. Namanya juga usaha dulu kan.
ADVERTISEMENT
Cara mainnya gampang banget. Tinggal siapin badan, pakai baju yang nyaman untuk olahraga, dan pasang earphone (atau headset, headphone, handsfree, earbuds, apapun itu). Nyalakan aplikasinya, klik start, dan lari.
"Abel townships just on the horizon. See it now? Not much more than a few fences to keep the zombies out."
Di game ini kita berperan sebagai Runner Five. Seperti namanya, tugas kita adalah berlari, mengumpulkan supplies dan informasi di luar markas atau Abel Town. Sesekali, kita juga diberi misi lain seperti menyelamatkan bocah yang tertinggal di luar markas.
Sepanjang perjalanan, kita harus berhadapan dengan zombie, manusia gila, atau serangan musuh lainnya. Ketika mereka muncul, radio transmisi akan memberikan peringatan dan kita harus lari secepat mungkin sampai aman.
Experience
Sebenarnya game ini enggak bisa dibilang game juga sih. Karena selain lari, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah "membangun" Able Town dengan supplies yang kita kumpulkan di jalanan. Fitur ini pun ya, gitu doang. Alias mau dipakai ya, sok, kalau enggak ya, udah.
ADVERTISEMENT
Di permainan ini, imajinasi kamu sangat penting. Karena semua instruksi, cerita, dan notifikasi supplies yang kita ambil semuanya disajikan dalam bentuk suara.
"Collected a bottle of water." Kalau ada notifikasi ini, berarti item atau supplies yang kamu kumpulkan selama di jalan akan secara otomatis tersimpan di inventory yang bisa kamu lihat nanti, setelah satu chapter selesai atau setelah kamu capek dan nyerah aja udah.
Dalam satu chapter, biasanya ada tujuh kali "sesi cerita" alias tujuh kali si transmisi ini bunyi (di luar notifikasi supplies ya). Awalnya, gue kira satu sesi cerita sama dengan lari 1 kilometer. Ternyata bukan gitu cara mainnya. Sejauh apapun dan secepat apapun kita lari, tetep aja durasi satu chapter ya 35 menit.
Berhubung gue gatel kalau enggak kelar satu chapter, walhasil, mau gak mau jadi lari 35 menit. Awalnya lari-jalan males, tapi tiap ada notifikasi kalau ada zombie mendekat, ya terpaksa lari sekenceng-kencengnya lagi.
ADVERTISEMENT
Oh iya, sebenernya kita enggak akan mati sih di game ini (kayaknya ya karena belum pernah ketangkep). Tiap ketangkep zombie, satu-satunya yang berpengaruh adalah supplies kita jadi berkurang.
Anyway, supply yang dikumpulkan juga random. Kadang ada senpak, senpak bekas, kutang, obat-obatan, radio jadul, batu baterai. Pokoknya random. Sampai mikir, ini tuh jadi kayak pemulung gak sik?
Kelebihan Zombies, Run!
Baru empat chapter tapi gue merasakan peningkatan yang luar biasa dari sisi stamina. Waktu pertama kali main, tiap berapa menit secara konstan gue berenti buat leha-leha dan baru lari lagi kalau ada "serangan zombie".
Di hari keempat, gue bisa lari 35 menit non-stop! Wow! Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat selama ini, selama dua dekade lebih hidup di muka bumi, gue baru pertama kali merasa enjoy buat lari. Bukan lari dari kenyataan.
ADVERTISEMENT
Dari sisi tampilan, menurutku keren sih. Warnanya dominan hitam-merah jadi keliatan modern dan ya cocok aja gitu. Gambarnya juga bagus.
Selain lari, sebenarnya di sini juga ada mode latihan di rumah, olahraga ringan gitu. Ada juga cerita-cerita lain selain dikejar zombie (meski tujuannya sama sih, ya ngejar biar kita lari). Cuma karena gue belum pernah nyoba, jadi enggak bisa ngasih komentar.
Kalau ada hal lain yang gue suka, mungkin pengisi suaranya. Entah imajinasi gue yang emang bagus atau gimana, tegangnya dapet gitu. Dan waktu dia nyuruh lari, ada bunyi alarm, atau ada suara zombie, badan jadi secara otomatis bakal terpacu buat lari lebih kencang.
Terbawa suasana banget. Makanya betah kan lari 35 menit.
ADVERTISEMENT
Oh iya, lari 35 menit apakah bisa bikin kurus? Berdasarkan catatan (pakai Mi Band 5), kalori yang terbakar selama 35 menit lari adalah sekitar 230-250 kalori. Kalau tujuannya bakar kalori ya, mending ikut HIIT aja sih.
Perlu dicatat: tiap orang mungkin besaran kalori yang dibakar akan beda-beda. Ini tergantung dari seberapa cepat/jauh kamu lari, kondisi tubuh, dan tentu aja tergantung dari akurasi device penghitung kalori yang kamu punya. Makin mahal makin bagus ya harusnya.
Kekurangan
Yang pertama mungkin interface-nya ya. Gue agak lumayan lama memahami "oh jadi ini buat ini toh" atau "oh jadi ini mainnya gini" waktu pertama buka aplikasi ini. Waktu awal gue juga bingung, ini tuh disuruh ngapain sih, kok diem aja.
ADVERTISEMENT
Kedua, soal statistiknya. Ini minor banget sih. Jadi kalau buka statistik, yang terlihat adalah akumulasi jarak, waktu, dan supplies yang dikumpulkan. Jarak lari per hari cuma dikasih liat dalam bentuk bar. Ini sebenarnya enggak masalah sih, cuma kan pengen tau juga gitu detail hariannya kayak gimana. Atau gue aja yang belum nemu di mana letak infonya?
Ketiga, akurasi jarak. Kalau kalian lihat di gambar bawah, aku lari sejauh 9,5 kilometer. Padahal menurut catatan Mi Band 5 yang kupakai, cuma sekitar 6 kilometer. Bedanya 3 kilometer sendiri sih. TAPI, ini ada tapinya. Dua-duanya aku set dalam mode treadmill karena aku emang enggak lari di luar.
Ya aku kalau mau upload buat pamer, jelas lebih prefer mamerin yang 9,5 kilometer dong ya...
Terakhir, aplikasi ini cuma berbahasa Inggris. British. Ya, buat orang yang enggak familiar dengan logat British, Irish, Scottish, mungkin akan agak susah buat paham. Untungnya, setiap chapter ada history yang bisa kita dengarkan nanti-nanti, mana tau mau dengerin lagi pelan-pelan biar paham.
ADVERTISEMENT
Tapi gue sih endak pernah ya dengerin lagi. Ngapain juga, kayak gak ada kerjaan lain.
Bahasa Inggris gue bagus? Enggak guys! Aku adalah pemuja translate dan subtitle! Sejujurnya, gue bisa ngerti dia ngomong apa cuma 10 menit pertama. Abis itu, capek banget bray, boro-boro nge-convert Bahasa Inggris ke bahasa kalbu, mikir aja males.
Untungnya, kebodohan dalam berbahasa rupanya tidak mengurangi esensi dari game ini. Tetep aja, bisa ngerti dan paham sama jalan ceritanya. Ajaib emang kekuatan intonasi dan latar suara.
Kesimpulan
Buat kalian yang baru mau olahraga dan pengen lari-lari lucu tapi masih kekurangan motivasi, aplikasi ini mungkin cocok buat kalian. Seumur-umur gue enggak pernah sih bisa tahan lari dalam durasi selama ini, biasanya paling 200 meter, capek, berenti, ngopi dulu, lari lagi 200 meter.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini juga bisa dijalankan berbarengan dengan pemutar musik seperti Spotify atau JOOX. WinAp sih kayaknya gak bisa ya. Jadi selama belum ada suara transmisi atau notifikasi, kita bisa lari normal sambil dengerin lagu kesukaan.
Zombies Run juga punya komunitas dan pihak pengembangnya cukup aktif "merawat" komunikasi dengan para pengguna. Mereka punya banyak event lari yang bisa diikuti. Ya tentu aja kalau kamu member VIP. Jadi buat yang suka lari pun, aplikasi ini oke banget.
Sekian dulu, yuk balik lagi ke gua! Salam olahraga!