Lagi Bokek, Tapi Liburan ke Singapura? Bisa Banget (Part 1)

Konten dari Pengguna
30 Agustus 2019 5:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ochi the Explorer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Garden Bay. Doc: Ochi the Explorer
zoom-in-whitePerbesar
Garden Bay. Doc: Ochi the Explorer
ADVERTISEMENT
Di dunia ini, ada manusia tipe konseptor dan eksekutor. Gue, adalah tipe konseptor yang memikirkan langkah-langkah dan ide-ide absurd seniat mungkin, sedalam mungkin, dan kadang sesesat mungkin.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah waktu gue secara random dan impulsif berniat liburan ke Singapura saat weekend dan dalam kondisi bokek semampus-mampusnya. Mungkin banyak yang bilang, 'Lho, Singapura kan deket, murah lah ya' atau 'Kalau enggak ada duit, kenapa liburan?'.
Biar gue jawab ya. Jadi gini, kawan, kadang dunia memang tidak berjalan seperti teori matematika. Ada kalanya, di saat kamu jatuh miskin, keinginanmu untuk buang-buang uang justru meningkat drastis, menyalahi hukum permintaan dan penawaran.
Singkat kata, hari itu, Jumat pagi, gue berangkat ke Singapura dengan pesawat low-cost Ausralia, JetStar. Kebetulan, tiketnya bisa gue beli dengan harga sangat terjangkau, Rp 300 ribu saja. Padahal, hari itu masih awal bulan dan gue masih harus bertahan di ibu kota dengan uang tak lebih dari Rp 1,5 juta untuk 18 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Penerbangan dari Jakarta ke Singapura sebenarnya ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. Tapi, karena kondisi cuaca, pesawat kami landing 30 menit lebih cepat dari jadwal.
Begitu sampai di Bandara Changi, gue langsung ke Terminal 2 untuk mengambil SIM Card yang sebelumnya sudah dipesan via Klook. Dengan harga sekitar Rp 100 ribu, SIM Card khusus turis ini memberikan fasilitas masa aktif sepekan dan KUOTA 100 GIGABYTE!
Sejujurnya, gue enggak ngerti ya, apa faedahnya kuota 100 gb dengan masa aktif cuma seminggu. Mau dipakai download pun bisa sampai mampus kayaknya. Anyway, kalian juga bisa dapet diskon tambahan Rp 45 ribu dari KLOOK dengan cara klik di sini.
Dari situ, gue langsung menuju ke stasiun MRT untuk membeli Singapore Tourist Card seharga 30 SGD untuk tiga hari. Di hari terakhir, jangan lupa mengembalikan kartu ini agar bisa mendapatkan kembali uang jaminan 10 SGD.
ADVERTISEMENT
Kalau kalian suka dan berencana naik kendaraan umum terus selama di Singapura, kartu ini cocok buat kalian karena seluruh transportasi umum ditanggung dan unlimited. Tapi kalau kalian cuma ke beberapa tempat dan berencana untuk kembali lagi ke Singapura dalam waktu dekat, mending beli EzLink atau tiket manual.
Kegoblokan gue yang pertama adalah: GUE PUNYA EZLINK. Jadi kalau gue pikir-pikir, goblok juga sih, karena gue jadi bayar lebih mahal. Apalagi, kalau ditotal, selama tiga hari, perjalanan gue enggak sampai 20 SGD....
Yaudah, enggak apa-apa (padahal masih enggak ikhlas aing).
Jadi harus menghabiskan waktu untuk refleksi diri.
Perjalanan dari Changi ke penginapan gue di daerah Little India, lumayan lama, sekitar satu setengah jam. Pegel, pegel dah tu. Penginapan gue ini lumayan recommended karena murah dan gampang diakses dari mana-mana. Kalian bisa cek penginapannya di sini.
ADVERTISEMENT
Gue bilang recommended karena di penginapan ini, secara enggak sengaja gue ketemu temen gue. Udah jauh-jauh sampai negara orang, masih juga ketemu dia lagi, dia lagi.
Setelah bobok siang (ya, I know, sebagai traveler sejati harusnya langsung explore kan, tapi badan gue rontok setelah digempur piket sore dan terbang subuh), gue memutuskan untuk jalan-jalan sore ke Garden Bay dan sekitarnya. Dan, kalian tau apa, gue naik GRAB!
Yak, baru dibeli, udah sia-sia STP gue. Makasih.
Gue naik Grab karena pergi bareng temen gue dan temennya temen gue (bingung enggak lo). Karena total berlima, akhirnya kami memesan GrabCar Plus yang isi enam orang. Terus kita kaget, karena yang dateng Hiace.... dengan fasilitas SmartTV dan ada mini-bar yang minumannya bisa kita seduh suka-suka GRATIS!
ADVERTISEMENT
Lagi kismin, suka gratis, tapi malu-malu. Ya, akhirnya minuman gratisnya cuma diliat aja, karena gue udah enggak paham lagi lah sama Grab super-deluxe ini. Dari penginapan ke Marina Bay seharga 13 SGD yang dibagi lima, jadi masing-masing bayar 2,6 SGD.
Garden Bay dari jauh. Doc: Ochi the Expolorer
Terus apa yang didapat dari Garden Bay? Ya, nonton pertunjukan lampu dari pohon sintesis sih, apalagi coba. Pertunjukannya lumayan lama, kayaknya sekitar 15 - 30 menit, dan bagus banget sebenernya.
Dari situ, kami jalan ke seberang, melewati jalan layang yang nyambung ke Hotel Marina Bay Sand. Ya, Allah, udah hotelnya bagus banget, gue-nya buluk banget. Berasa upik abu anjir. Untung cuma lewat (ya mau ngapain lagi juga sih, nginep enggak mampu, mau ngecengin crazy rich Asian juga harus tau diri kan).
Di Marina Bay, kami menonton pertunjukan (lagi-lagi) lampu. Bedanya, lampu yang digunakan ditembakkan ke air mancur. Oh iya, bukan cuma lampu sih, lebih tepatnya ini tuh permainan projection mapping. Gue sampai nonton dua kali berturut-turut buat mikir gimana bikinnya.
ADVERTISEMENT
Ya, kan mana tau, berapa taun dari sekarang gue bisa bikin, ya kan.
Keren abis sih, asli. Doc: Ochi the Explorer
Setelah puas keliling, kami memutuskan kembali ke penginapan. Alasannya simple sih: mau jalan lagi, ya paling mentok ke Merlion, itu juga keliatannya jauh. Memang, kami ini traveler pemalas.
Sebelum pulang, gue sempat beli makan dulu di 7-eleven. Selama tinggal di Thailand, 7-eleven ini udah semacam titisan dewa rezeki Cai Shen dalam mitologi China. Rasanya enak, harganya murah, sahabat kami semua.
Tinggi banget itu... harganya juga. Doc: Ochi the Explorer
Makanan termurah yang bisa gue beli di 7-eleven Singapura adalah nasi kari seharga 3,5 SGD alias Rp 35 ribu dan kopi Nescafe seharga 1,5 SGD (karena diskon beli satu gratis satu). Emang bener kata orang-orang, kalau kita ngitung ke rupiah, emang bawaannya sedih terus.
ADVERTISEMENT
Oke, hari kedua dan ketiga nanti gue lanjut di postingan berikutnya, ya. Mau gue gabung, tapi kok ternyata kepanjangan.
Pengeluaran hari pertama:
Total pengeluaran hari pertama: Rp 1.173.000,-
Oh iya, pengeluaran hari pertama ini lebih banyak dari hari kedua dan ketiga karena sifatnya 'modal'. Ngerti kan, kayak dibayar duluan buat dipakai tiga hari.