Menggali Mutiara Pancasila di Kampung Budaya Jalawastu

Akbar Hadi
Dosen Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Kemenkumham
Konten dari Pengguna
8 April 2021 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akbar Hadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Dr. Mohd Sabri (Direktur Pengkajian Materi BPIP)
Bersilaturtahmi dan "belajar" tentang Pancasila sebagai living ideology pada masyarakat tradisi di Kampung Budaya Jalawastu, desa Ciseureuh Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes, Jateng, selasa (6/4).
ADVERTISEMENT
Kawasan natural, yang dikepung kabut tipis, tebing terjal, berliku dan sempit pada ketinggian tak kurang dari 700 m di atas permukaan laut, Kampung Budaya Jalawastu juga sebuah jejak purba yang memancarkan aura mitis, pradah, kesahajaan, kebeningan jiwa, kehangatan, dan "ketercelupan ontologis" dengan alam, manusia, dan lebur dalam sunyata: Tuhan Yang Maha Tak Tepermanai.
Berjalan, belajar, menyusur, dan memetik keluhuran akal budi masyarakat budaya Jalawastu bersama mekar senyum dan kehangatan jiwa bapak Wakil Bupati Brebes, Narjo, Ketua Adat Mas Dodo, dan sambutan mesra warka budaya Jalawastu, serasa ada denyut nada surgawi yang menggema dalam ruang sadar batinku: betapa kita, sejauh ini, "terlontar" jauh meninggalkan ego-autentik, diri yang asli, dan berkubang pada rumus ego-tak-autentik.
Jalawastu adalah pantulan suara batin yang paling purba, jalan menuju kesadaran sublim Asal-Usul yang asali, sebilah dentuman kerinduan inward looking perihal hakikat semesta, manusia, dan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Semalam, pada dua pertiga jejaknya, dalam tafakur dan permenungan senyapku, langit lamat-lamat mewartakan pesan-Nya: "tengoklah ke dalam, ke dirimu, ke semestamu, akan kau temukan rahasia-Nya, sedikit demi sedikit".
Salam Pancasila