Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tentang Karaoke Berjamaah yang Fenomenal Itu
17 November 2019 14:05 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Akbar Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada keriaan lamat-lamat yang terjadi petang itu. Musik menghentak membuat semua orang yang hadir ikut bersorak. Ratusan orang yang hadir sangat lepas seperti semua masalah sudah tuntas.
ADVERTISEMENT
Ini bukan cerita tentang konser yang mana sang penyanyi bisa menghibur penonton dengan suara merdunya. Semua ini adalah karaoke berjamaah, kegiatan yang memang sedang booming akhir-akhir ini.
Oiya, sebelum itu, wadah karaoke berjamaah ini memang sudah meluber di Indonesia. Selain Oom Leo, ada juga Feel Koplo, Lawless YouTube Squad, Disko Pantera, Mr. Nostalgila, dll.
Tak ada yang tahu pasti dari mana ide karaoke berjamaah ini muncul. Yang saya tahu, pertama kali datang ke acara karaoke berjamaah ini di bilangan Tangerang Selatan, langsung membuat saya kebingungan.
Ada ya orang kreatif yang menyediakan wadah untuk bernyanyi bersama. Saya kira menjadi Oom Leo dan yang lainnya tak begitu sulit. Toh, zaman sudah canggih dan kita tinggal mencari lagunya di YouTube. Bunyikan dan semua beres.
Namun, semua tak semudah yang saya bayangakan. Mengumpulkan niat dan mencari keinginan publik saja membutuhkan effort yang lebih. Hidup memang mudah dan adil untuk orang yang kreatif dan mau bekerja keras.
ADVERTISEMENT
Feel Koplo misalnya, mereka tampil berbeda dengan yang lainnya. Dua pria asal Bandung ini tak cuma menyetel musik dan menyuruh penontonnya bernyanyi.
Feel Koplo bekerja dengan me-remix lagu-lagu indie menjadi lagu dangdut koplo, seperti lagu milik band Boy Pablo, Feast, Efek Rumah Kaca dan The Panturas.
Atas karya seni mereka yang unik, hal itu membawa dampak akan naiknya trend musik dangdut koplo kekinian, baik dalam cara membawakan musiknya.
Lihat saja Sintya Marisca yang viral karena jogetnya itu. Paras cantiknya berpadu dengan gerakan tubuh yang luwes membuatnya ramai diperbincangkan di media sosial.
Hingga saat ini, Feel Koplo sudah sering menjadi performer dalam acara-acara musik. Padahal, mereka tak bernyanyi hanya menyetel musik dan semuanya menjadi senang hingga bergoyang.
ADVERTISEMENT
Sementara, Oom Leo lebih simpel lagi. Mantan personel Good Night Electric ini tak banyak mengubah instrumen lagu yang ada. Oom Leo tinggal menyetel musik dan video berupa teks dari lagu tersebut.
Penampilan Oom Leo lebih gila. Pada acara Synchronize Festival beberapa waktu lalu, Oom Leo menggemparkan musik Tanah Air. Oom Leo berhasil menyatukan Kangen Band, Radja, Setia Band, dan Wali untuk karaoke bersama.
Hasilnya? Tentu saja pecah. Band-band yang dianggap komersil dan menyeh-menyeh karena keseringan muncul di televisi berhasil memikat penonton yang hadir.
Well, kehadiran Oom Leo dan Feel Koplo dipanggung hiburan membuktikan hausnya masyarakat.
Dalam wawancara dengan YouTuber, Gofar Hilman, Oom Leo mengatakan karaoke memang menjadi kebiasaan orang Indonesia. Benar juga sih, orang Indonesia memang senang sekali bernyanyi. Mulai di kamar mandi hingga event-event tertinggi.
ADVERTISEMENT
Gini deh, di Jawa terkenal dengan budaya nembang. Sementara, di Sunda ada nyinden. Itu semua bagian dari bernyanyi bukan?
Saya sendiri cukup sering menghadiri acara karaoke berjamaah seperti ini. Menakjubkan memang, melihat semua orang bernyanyi dan berjoget seperti tak ada beban di pundaknya.
Acara pertama yang saya datangi yakni Feel Koplo sekitar September lalu. Saya pikir tak akan banyak pengunjung yang hadir di sana. Toh saat itu, nama Feel Koplo saja jarang sekali terdengar di belantika musik Tanah Air.
Namun, saya salah. Acaranya membeludak, dan saya mesti antre untuk masuk. Saya mulai beranggapan memang orang Indonesia haus akan hiburan. Saya tidak tahu sampai kapan keriaan karaoke berjamaah ini akan bertahan.
ADVERTISEMENT
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kehadiran karaoke berjamaah ini akan berimbas kepada musisi lainnya?