Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Tingginya Kasus KDRT, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Penyuluhan Kepada Ibu Ibu PKK
10 Februari 2025 20:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
Tulisan dari Akbar Setyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
Surakarta - Ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RW 13, Kelurahan Pucangsawit, Surakarta, antusias mengikuti sosialisasi tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diadakan pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Akbar Setyo Koerniawan dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dalam rangka kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya ibu-ibu, mengenai KDRT serta dampaknya.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu PKK yang dengan seksama mendengarkan penjelasan dari Akbar. Materi yang disampaikan meliputi berbagai aspek KDRT, mulai dari definisi, jenis-jenis kekerasan (fisik, psikologis, seksual, dan ekonomi), hingga dampak KDRT terhadap korban dan keluarga.
"Kami sangat senang dengan adanya sosialisasi seperti ini. Kami jadi lebih tahu apa itu KDRT, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara menghadapinya," ujar Ibu Rohmah, salah satu peserta sosialisasi.
Selain penjelasan materi, peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Beberapa ibu-ibu PKK bahkan berani menceritakan pengalaman mereka atau orang terdekat mereka yang pernah menjadi korban KDRT. Hal ini menunjukkan bahwa isu KDRT masih menjadi masalah yang актуально di masyarakat.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, semakin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya KDRT dan berani untuk melaporkan jika menjadi korban atau melihat tindak KDRT," ujar Akbar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi KDRT ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Diharapkan, dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang KDRT, kasus KDRT di Surakarta dapat menurun.