Membangun Madura, Dengan Ekonomi Kreatif

Akh Fawaid
Merupakan Tenaga Pengajar di STIE Bakti Bangsa Pamekasan-Madura
Konten dari Pengguna
21 Maret 2018 7:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akh Fawaid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
A.Madura dan Kekayaan Alam
Madura bagi sebagian orang, dianggap sebagai salah satu daerah Kawasan Kepulauan Khusus, yang tidak terpetak-petak dalam pemerintahan di Empat Kabupaten-Kabupaten yang ada di Madura.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang-pun menganggap madura sebagai Propinsi tersendiri yang terpisah dengan Propinsi Jawa Timur. Padahal, Secara geografis Pulau Madura hanya berjarak tiga kilometer dari Ujung, Surabaya. dimana kota Surabaya merupakan Ibu Kota Propinsi Jawa Timur. Sementara, Madura memiliki panjang dari barat ke timur 160 kilometer dan lebar dari utara ke selatan 40 kilometer. Dengan luas 54.887 kilo meter persegi.
Sementara jumlah penduduk Madura yang menetap di madura, berdasarkan sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2010 mencapai 4.154.123 Jiwa. Penduduk madura tersebut belum termasuk etnis madura, yang merantau di sejumlah daerah di Indonesia dan luar negeri. yang diperkirakan jumlahnya lebih dari itu.
Penduduk madura yang mencapai 4.154.123 Jiwa tersebut tersebar di Empat Kabupaten di Madura, masing-masing Kabupaten Bangkalan sebanyak 954.305 Jiwa, Kabupaten Sampang sebanyak 936.314 jiwa, Kabupaten Pamekasan sebanyak 845.314 jiwa, dan Kabupaten Sumenep sebanyak 1.072.113 Jiwa. Jumlah penduduk di masing-masing kabupaten tersebut tersebar di 68 Kecamatan dan 958 desa se-Madura.(Sumber-antaranews,com).
ADVERTISEMENT
Masing-Masing Kabupaten Memiliki kekayaan Alam dan budaya yang berbeda-beda. termasuk potensi lokal yang diunggulkan. Serta kekayaan pariwisata yang memiliki kekhasan tersendiri. Baik wisata pantai, wisata alam hingga wisata religi.
Kekayaan alam yang ada dalam perut bumi madura sangat Banyak. Misalnya kekayaan sumber minyak dan gas bumi. Sumber migas di madura ini sudah mulai di gali oleh beberapa perusahaan di bawah naungan BP. Migas. Hampir empat kabupaten di madura memiliki sumber minyak. Terutama di Kab.Sampang, Bangkalan, dan Sumenep, Sedangkan di kab. Pamekasan masih dalam proses
di Pulau Pagerungan Besar yang masuk Blok Kangean Sumenep Misalnya, Sumber Daya Alam yang dapat dieksploitasi mencapai 11,74 juta barel minyak dan 94 miliar kubik kondensat. Itu belum lagi sumber minyak gas juga ada di Pulau Mandangin Sampang dan di Kecamatan Kadur Pamekasan. di dua daerah tersebut memiliki 104 blok migas dan baru 14 blok saja yang sudah dieksploitasi.
ADVERTISEMENT
Madura juga memiliki lahan pertanian yang cukup banyak. Komoditas Tanaman Tembakau menjadi komoditas paling favorit tanaman masyarakat Madura. Bahkan, komoditas ini menjadi komoditas unggulan bagi masyarakat Madura, dibandingkan dengan komoditas lainya. Alasanya, karena komoditas ini memiliki keuntungan yang sangat tinggi, dibandingkan dengan komoditas lainya.
Luas areal lahan tanaman tembakau untuk Kabupaten Pamekasan pada tahun 2000 seperti yang ditetapkan dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Timur ialah 18.150 ha. Kenyataannya luas areal lahan yang pada tahun-tahun sebelumnya mencapai lebih dari 20.000 ha, hanya dapat dibatasi sampai luas 18.979 ha. Luas lahan yang efektif ialah 18.837 ha, karena 142 ha mengalami kegagalan (Dinas Perkebunan Pamekasan, 2000). Itu belum lagi luas areal tanaman tembakau di Kabupaten sumenep, sampang dan sebagian bangkalan.
ADVERTISEMENT
Madura juga dikenal sebagai penghasil garam terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari Komisi Garam Madura, Luas lahan garam di madura mencapai 6.502 hektare. Rincianya, Kabupaten Pamekasan seluas 888 Hektare, Kabupaten Sumenep 1.414 hektare dan Kabupaten sampang 4.200 hektar.
Itu belum lagi kekayaan laut madura, dan kekayaan lainya yang belum terungkap dalam tulisan ini. selanjutnya apakah potensi tersebut sudah mampu mengankat derajat masyarakat madura, menjadi masyarakat yang mandiri, dan sejahtera. Atau sebaliknya, potensi tersebut belum sepenuhnya memberikan efek positif terhadap masyarakat madura.
Realitasnya, Kekayaan tersebut belum sepenuhnya memberikan efek positif terhadap masyarakat madura. Buktinya, angka pengangguran di madura masih sangat tinggi. Bahkan, madura termasuk daerah paling tinggi di Jawa Timur, yang masyarakatnya menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar negeri.
ADVERTISEMENT
Tujuan negara pencari kerja warga madura diluar negeri bervariatif, diantaranya Negara Arab Saudi, Malasyia, Brunai Darusalam, Singapura dan sejumlah Negara lainya. Tetapi, paling banyak Negara yang berada di timur tengah.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Jatim, Pada tahun 2014 lalu, TKI Ilegal asal Kabupaten Sampang jumlahnya mencapai 1.561 orang, Kabupaten Pamekasan 1.129, Kabupaten Sumenep 829 orang.
Sementara di akhir tahun 2015 Kemaren, ada sekitar 2.700 tenaga kerja Indonesia asal Madura dipulangkan paksa dari Negara Malasyia. Alasanya, karena para TKI tersebut berangkat secara illegal. Alias pemberangkatanya melalui tekong (Bukan Jalur Resmi)
Ditambah jumlah penggangguran di madura, yang setiap tahunya terus meningkat. Di Kabupaten Pamekasan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 Jumlahnya mencapai 10.552, Tahun 2012 mencapai 10.362 jiwa dan Pada tahun 2013 mencapai 11.559 jiwa.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Sampang, Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang merilis angka pengangguran di Sampang mengalami peningkatan yang Signifikan, Pada tahun 2012, Angka Pengangguran hanya 8,469 jiwa atau 1,78 persen, sedangkan tahun 2013 mencapai 21,826 atau 4,74 persen.
Sementara Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bangkalan mencatat pada pada tahun 2011 lalu, jumlah pencari kerja hanya 261 orang. Pada 2012 meningkat menjadi 651 orang, dan pada 2013 bertambah menjadi 1.308 orang.
Untuk Kabupaten sumenep, dari jumlah pencari kerja sebanyak 40.762 jiwa yang terserap hingga bulan juli 2014 sebanyak 17.144 jiwa. Jadi masih tersisa sekitar 57.94 Persen pencari kerja yang masih menganggur.
Tingginya warga madura yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI), dan meningkatnya jumlah pengangguran yang terjadi di Empat Kabupaten di Madura, membuktikan bahwa masyarakat madura belum sepenuhnya sejahtera. Masih banyak kesenjangan pendidikan, ekonomi, sosial yang masih belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat madura.
ADVERTISEMENT
B.Jembatan Suramadu Belum Ngefek
Jembatan Suramadu atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Penghubung Madura-Surabaya belum sepenuhnya memberikan efek positif terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat madura.
Jembatan Suramadu yang diharapkan mampu menjadi jembatan percepatan laju ekonomi di Madura, yang bermuara terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat madura, tidak ubahnya jembatan yang ada di kampung-kampung. Yang hanya dilintasi, bagi masyarakat yang akan ke Surabaya- ataupun sebaliknya masyarakat yang akan berkunjung ke madura.
Sejak awal, masyarakat madura berharap banyak terhadap keberadaan jembatan suramadu. Ketika jembatan tersebut dikerjakan, anggapan masyarakat ialah terbukanya lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk warga madura. Sehingga, tidak perlu lagi warga Madura merantau kedaearah lain, ataupun menjadi TKI ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Impian itu rupanya hanya sebatas impian Kosong. Sebab, hingga, saat ini masyarakat madura masih di hantui dengan minimnya lapangan pekerjaan. Sementara, lahan pertanian mulai terkikis, oleh banyaknya bangunan perumahan dan swalayan serta perkantoran.
Terkesan, Tidak ada konsep pembangunan yang jelas atau rencana induk pembangunan yang jelas oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Sebagai Lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah pusat, untuk mendongrak laju pembangunan madura.
Marilah dikaji dari sisi infrastruktur pembangunan Jalan dan Jembatan. Dua infrastruktur tersebut di Madura masih sangat tertinggal dibandingkan dengan infrastruktur jalan dan jembatan yang ada di Jawa. Itu belum lagi, masih ditemukanya akses jalan dan jembatan yang tergolong sempit. Padahal, disejumlah daerah lain di Jawa, infrastruktur tersebut sudah jauh lebih modern.
ADVERTISEMENT
Itu baru dua infrastruktur jalan dan jembatan. Belum infrastruktur lainya yang masih jauh tertinggal. Misalnya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), jalan akses Surabaya-Sumenep masih banyak yang tidak ada PJU-nya. Sehingga, wajar investor ketakutan menanamkan investasinya di Madura. Sebab, keamanan juga menjadi pertimbangan utama, dalam berbisnis dan ber-investasi.
Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) segera meningkatkan Voltase, untuk mempercepat laju pembangunan madura. Sebab, Jika BPWS hanya menunggu bola, maka madura akan terus tertinggal.
Kemitraan antar pemerintahan yang ada di empat Kabupaten di madura, juga perlu ditingkatkan. Sebab, selama ini kepala daerah yang akan di empat Kabupaten di madura, terkesan berjalan secara sendiri-sendiri dan atas dasar daerahnya masing-masing. Padahal, jika pemerintahan yang ada di empat Kabupaten bisa bersatu, maka laju pembangunan madura akan tercapai dengan mudah dan cepat dan itu muaranya pada tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat madura.
ADVERTISEMENT
C.Perlu Dorongan Ekonomi Kreatif
Pembangunan madura tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah. Dibutuhkan peran serta masyarakat madura, untuk menuju pembangunan madura lebih baik. masyarakat madura, diharapkan tidak hanya menjadi pemain cadangan ataupun penonton, melainkan harus menjadi pemain utama, guna mewujudkan pembangunan di madura.
Untuk merangsang target-target tersebut, Pemerintah harus mampu mendorong masyarakat, agar berkreatifitas. Dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan kerja dan pendampingan terhadap segala jenis usaha. Khususnya industri dan potensi lokal pedesaan, untuk dikembangkan. Sebab banyak potensi lokal yang sama sekali tidak tergarab dengan baik. karena kurangnya sentuhan pemerintah. Khususnya dalam pemberian modal usaha terhadap masyarakat
Konsep ekonomi kreatif yang tengah genjar di sosialisasikan pemerintah pusat, seharusnya dijalankan dengan baik di masing-masing daerah, yang berada di Empat Kabupaten di Madura. Sebab, ekonomi kreatif, mencerminkan kemandirian dalam menumbuhkan semangat ber-wirausaha.
ADVERTISEMENT
Kementrian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Dan Howkins berpendapat : Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video.
Dimadura sendiri potensi ekonomi kreatif tersebut sangat besar. Misalnya batik. Hampir seluruh masyarakat madura, yang tersebar di empat Kabupaten di Madura, memiliki kemampuan membantik, termasuk menjadi pengusaha dan berbisnis batik.
Tetapi, dari empat Kabupaten tersebut, batik yang terkenal madura, ialah batik yang berasal dari Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan. Sebab, didua Kabupaten tersebut, centra batiknya cukup banyak. misalnya saja di Pamekasan, centra batik pamekasan mencapai 29 centra batik.
ADVERTISEMENT
Batik ini sudah mampu membangkitkan industri kreatif yang cukup baik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, beberapa centra batik menampilkan ciri khas masing-masing. Baik dari motif, dan kualitas serta cara pemasaran yang berbeda-beda. Tetapi, dari 189 desa/kelurahan se- pamekasan, industri kreatif batik tersebut, hanya berada di 29 desa. andaikan seluruh desa maupun kelurahan memiliki semangat yang sama untuk membatik, maka kemandirian masyarakat akan terjaga dengan baik dalam sektor kerajinan membatik.
Tetapi sayangnya, motif-motif tersebut belum sepenuhnya di daftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sehingga, besar kemungkinan dicaplok oleh daerah lain. Pemerintah seharusnya segera mendaftarkan seluruh motiv batik ke HKI, Untuk di patenkan.
Pemasaran batikpun cukup baik. Pemerintah selama ini sudah hadir mendorong pengrajin batik untuk memasarkan batik. Baik melalui pameran batik, promosi melalui dunia maya, hingga membuat katalok batik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Jamu Madura. Sebelum batik madura terkenal, jamu madura sebetulnya lebih dulu terkenal. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal jamu madura, sebagai ramuan jamu yang paling manjur. Khususnya jamu, yang mampu meningkatkan gairah pasangan suami-istri.
Dalam cerita warga madura menyebutkan, Ketika ada orang madura tengah berkumpul dengan sejumlah masyarakat luar madura, yang pertama kali akan ditanya ialah Jamu Madura. pertanyaan tersebut selalu muncul. Entah sebagai guyononan ataukah murni karena permintaan.
Tetapi sayangnya, pemasaran Jamu madura tidak semanjur khasiatnya. Kini jamu madura mulau tertelan, dan tak seterkenal batik madura. banyaknya obat-obatan dan herbal, Membuat jamu madura, tidak mampu bersaing di Pasar nasional. Ditambah lagi, ada ketentuan yang mengharuskan bahwa pengusaha jamu, harus memiliki Apoteker, yang bertugas, memantau produksi jamu. Hal ini semakin menambah penderitaan pengusaha jamu, dan tak jarang sebagian pengusaha jamu harus gulung tikar.
ADVERTISEMENT
Padahal, industri jamu madura ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Pengusaha jamu tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri, untuk mengembangkan usahanya. Perlu pendampingan pemerintah, agar industri kreatif yang sudah turun menurun mulai nenek moyang ini tetap berkembang.
Pemerintah harus mampu mempertahankan industri kreatif jamu madura tersebut. Sebab, saat ini sulit menciptakan industri kreatif. Sehingga, yang ada ini, harus tetap dipertahankan, dengan model pemasaran modern.
Di Kabupaten Pamekasan Misalnya, sejumlah pengusaha jamu mengeluhkan minimnya perhatian Pemerintah terhadap industri kreatif Jamu Madura. Pemerintah lebih condong perhatianya terhadap pengrajin batik. Akibatnya, keberadaan jamu madura hanya tinggal menghitung hari
Selain potensi tersebut. ada pula lokasi wisata. tempat wisata merupakan lokasi yang sangat menguntungkan terhadap masyarakat disekitar tempat wisata tersebut. Sebab, jika lokasi wisata sering didatangi pengunjung, beberapa kebutuhan harus tersedia. Ekonomi kerakyatan yang paling berpotensi berada di sekitar tempat wisata tersebut. Pedagang Kaki Lima (PKL) akan berduyung-duyung berjualan di lokasi wisata tersebut. perputaran uang akan terjadi setiap hari.
ADVERTISEMENT
Madura juga kaya akan tempat wisata. Namun, ada beberapa tempat wisata yang tidak terkelola dengan baik. Bahkan, Pemerintah setempat abai untuk mengembangkannya. Padahal, jelas-jelas jika tempat wisata tersebut maju, sangat berpotensi menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Dkabupaten Bangkalan Misalnya, ada Pantai Siring Kemuning yang lokasinya berada di Desa Mecajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Selain Pantai Siring Kemuning, di Bangkalan juga ada Pantai Rongkang. Lokasinya berada di Desa Kwanyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan. Dua lokasi tersebut tidak setenar tempat lokasi wisata lainya di madura misalnya Pantai Camplong yang terletak di Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Sampang,
Selain pantai camplong, juga ada Pantai dan Hutan Nepa yang terletak di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. tempat wisata ini memang sudah terkenal. Namun, belum menarik pengunjung yang banyak. selain itu, Air Terjun Toroan adalah salah satu air terjun yang berada di Desa Ketapang Daya, Kec. Ketapang, Kabupaten Sampang,
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Pamekasan, ada wisata Api Tak Kunjung Padam berada di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan berjarak 4 km dari pusat kota. Pantai Talang Siring terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan, dan Pantai Jumiang terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu. selain itu Kabupaten pamekasan memiliki wisata religi, berupa Pasarean Batu Ampar, yang terletak di kecamatan proppo pamekasan.
Selanjutnya, Pantai Lombang berada di Desa Lombang Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Pantai Slopeng berada di Desa Sema'am, Kecamatan Dasuk, Sumenep, ada juga pasir sebagai kasur lokasinya berada di Desa Legung Timur dan Legung Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.
Dari 13 Tempat wisata yang berada di empat Kabupaten di Madura, yang mampu menjaring pengunjung banyak. hanya sebagian saja. yakni hanya pantai camplong, wisata api tak kunjung padam, wisata religi batu ampar dan wisata pantai lombang sumenep. Sisanya, tempat wisata tersebut, hanya diketahui masyarakat madura saja.
ADVERTISEMENT
Padahal, jika pemerintah yang ada di empat Kabupaten di madura, bersenergi untuk mengembangkan dan mempromosikan secara bersama-sama tempat wisata tersebut. akan berpotensi untuk menggerakkan ekonomi kreatif dan kerakyatan.
Ini belum lagi, kekayaan kuliner madura yang sudah dikenal di sejumlah daerah. Misalnya, sate madura, soto madura, nasi jangung madura dan bubur madura. Krepek Tette (krupuk yang terbuat dari singkong), rang ginang.
Kesimpulan dalam tulisan ini ialah, penulis ingin mengajak seluruh elemen masyarakat madura, untuk saling bahu-membahu membangun madura. melalui ekonomi kreatif. Dengan cara mematangkan kongsep ekonomi pembangunan madura dan pemberdayaan potensi lokal, yang berada di masing-masing Kabupaten di Madura.
Pemerintah yang ada di Empat Kabupaten di madura, diharapkan tidak hanya mampu melayani investor yang akan menanamkan modalnya di madura. Tetapi, Pemerintah juga diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat madura dengan baik. khususnya melakukan pendampingan dan dorongan terhadap masyarakat, menuju kemandirian, melalui ekonomi kreatif yang muaranya terhadap kesejahteraan masyarakat madura.*****
ADVERTISEMENT
(Penulis merupakan Dosen STIE Bakti Bangsa Pamekasan-Madura)