Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Efiesiensi Anggaran Apakah Kualitas Layanan publik di Korbankan?
2 Maret 2025 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Akhlis Nastainul Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tapi, di sisi lain efisiensi APBN dan APBD, juga menyasar pada belanja modal, yang dinikmati langsung oleh masyarakat. Sehingga berdampak pada kualitas dan juga kuantitas pembangunan fasilitas layanan publik.
ADVERTISEMENT
Kerangka efisiensi secara substansi dalam perspektif transformasi Governance, harusnya menjadi misi strategis utk melahirkan tata kelola pemerintahan dan birokrasi yang pro pada kepentingan publik. Bukan sekadar karena kepepet atau kebingungan mencari anggaran untuk menyelesaikan jatuh tempo utang, atau sekedar utk menutupi kekurangan APBN tahun 2025-2026.
Efisiensi anggaran dalam layanan publik merupakan dilema klasik antara optimalisasi sumber daya dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Secara ideal, efisiensi anggaran bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, meningkatkan transparansi, dan memastikan setiap rupiah yang digunakan benar-benar memberikan manfaat maksimal. Namun, dalam praktiknya, sering kali terjadi bahwa efisiensi anggaran justru berdampak pada penurunan kualitas layanan publik.
Bagaimana Efisiensi Anggaran Bisa Berdampak pada Layanan Publik?
Pengurangan Sumber Daya Manusia
ADVERTISEMENT
Jika efisiensi anggaran dilakukan dengan cara pemangkasan tenaga kerja, maka layanan publik bisa mengalami penurunan kualitas. Misalnya, jumlah tenaga kesehatan yang dikurangi di puskesmas atau guru honorer yang diberhentikan bisa berdampak pada akses dan kualitas pendidikan serta kesehatan.
Pemotongan Anggaran Operasional
Banyak kebijakan efisiensi anggaran berfokus pada pemangkasan biaya operasional. Jika tidak dilakukan secara bijak, hal ini bisa menyebabkan layanan publik tidak berjalan dengan optimal, seperti fasilitas yang kurang terawat, layanan yang melambat, atau keterbatasan suplai alat dan bahan yang dibutuhkan.
Prioritas yang Bergeser
Dalam beberapa kasus, efisiensi anggaran membuat pemerintah lebih fokus pada proyek-proyek besar yang memberikan citra positif, tetapi mengabaikan layanan dasar masyarakat. Misalnya, pembangunan infrastruktur besar bisa dilakukan dengan memotong anggaran untuk layanan kesehatan atau pendidikan.
ADVERTISEMENT
Kurangnya Inovasi dan Pengembangan
Efisiensi anggaran sering kali membuat program-program inovatif dalam pelayanan publik tidak mendapatkan dukungan karena dianggap sebagai pengeluaran tambahan. Padahal, investasi dalam inovasi bisa meningkatkan efektivitas layanan dalam jangka panjang.
Apakah Efisiensi Selalu Berdampak Negatif?
Tidak selalu. Jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat, efisiensi anggaran justru bisa meningkatkan kualitas layanan publik. Misalnya , Digitalisasi layanan untuk mengurangi biaya birokrasi. Kolaborasi dengan sektor swasta atau komunitas untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan layanan. Dan menghapus anggaran untuk program yang tidak efektif dan mengalokasikannya ke sektor yang lebih prioritas.
Maka dari itu efisiensi anggaran tidak selalu berarti pengorbanan kualitas layanan publik, tetapi jika dilakukan tanpa perencanaan yang matang, risiko tersebut sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara efisiensi dan efektivitas agar masyarakat tetap mendapatkan layanan terbaik tanpa pemborosan anggaran.
ADVERTISEMENT