Gerakan Mahasiswa Hari Ini, Wujud Mempertahankan Student Government

Akhlis Nastainul Firdaus
Aktivis Mahasiswa Peneliti Surabaya Academia Forum (SAF) Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2022 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhlis Nastainul Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi gerakan mahasiswa (Dok/Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi gerakan mahasiswa (Dok/Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 21 mei 1998 presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya setelah terjadinya aksi gerakan mahasiswa dengan gelombang besar, gerakan yang dimotori oleh mahasiswa, pemuda, dan berbagai komponen bangsa lainnya.
ADVERTISEMENT
Mundurnya presiden Soeharto ditengah krisis ekonomi dan moneter yang sangat memberatkan kehidupan masyarakat indonesia menjadi awal kelahiran reformasi di tanah air.
Belakangan ini marak beberapa aksi gerakan mahasiswa di seluruh indonesia dengan beberapa gelombang yang cukup besar yang terjadi di sejumlah daerah sebagai upaya penolakan atau protes kenaikan harga BBM subsidi juga terhadap isu nasional maupun isu lokal yang disampaikan pada pemerintahan.
Ini adalah suatu wujud bahwasanya gerakan mahasiswa hari ini masih ingin mewujudkan dan mempertahankan Student Government.
Student Government diartikan sebagai pelembagaan kepentingan politik mahasiswa dalam format negara mahasiswa, namun tidak sama dengan negara, di mana konsepnya tidak terlepas dari teori negara. Kalau boleh disederhanakan maka Student Government adalah gerakan mahasiswa yang dilembagakan.
ADVERTISEMENT
Student Government memiliki 5 prinsip dasar, yakni moralitas, intelektualitas, politis, independent dan sejajar. Masing-masing dari prinsip ini perlu dikritisi untuk memperoleh gambaran yang ideal tentang konsep yang sedang dibahas ini.
1. Mewujudkan Student Government sebagai patron pada gerakan moral
Gerakan moral mahasiswa merupakan bentuk gerakan atau aksi kolektif mahasiswa, yang di mana gerakan ini merupakan bentuk dari gerakan sosial.
2. Mewujudkan Student Government sebagai patron pada gerakan intelektual
Gerakan intelektual adalah pada keseriusan untuk memproduksi gagasan yang cerdas dan solutif guna menyelesaikan persoalan yang ada pada masyarakatnya. Selain itu gerakan intelektual juga bercirikan pada upaya menjadikan gagasan-gagasan tersebut sebagai landasan dalam melakukan aktivitasnya.
Dalam memperjuangkan gagasanya, gerakan intelektual melakukan aktivitas yang membangun jaringan agar gagasan tersebut mendapat dukungan sehingga mampu memengaruhi perubahan sosial yang ada pada lingkunganya.
ADVERTISEMENT
3. Student Government merupakan gerakan politik
Sebagai gerakan politik mempunyai arti menjalankan fungsi kontrol atau oposisi terhadap segala kebijakan, baik itu di kampus maupun negara. Hal ini lebih berarti jika ada jalinan antar gerakan mahasiswa, paling tidak jika ada isu/musuh bersama, biasanya mahasiswa bersatu.
4. Student Government bersifat independent
Independent mempunyai arti tidak terpengaruh kepentingan kelompok tertentu terutama di luar mahasiswa. Sejarah orde lama memberikan pelajaran kepada kita bahwa partai politik pun ternyata mempunyai kepentingan dengan menggarap mahasiswa.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ekspresi gerakan mahasiswa adalah ekspresi moral yang berdimensi politik, dan ekspresi politik yang berdasar pada prinsip moral dan intelektual. Sebagai gerakan politik yang berbasis moral, gerakan mahasiswa tidaklah berpolitik pragmatis yang berorientasi kekuasaan baik bagi gerakan maupun kadernya.
ADVERTISEMENT
5. Student Government sejajar dengan pihak mana pun
Dalam hal ini adalah sebuah keberanian dari gerakan mahasiswa yang akan menjadi bahasa perjuangannya. Sehingga dengan pihak mana pun gerakan mahasiswa mempunyai hak dan juga kesempatan yang sama.
Ini membutuhkan keterlibatan mahasiswa secara luas. Namun, apa jadinya, jika ternyata mahasiswa bahkan secara umum bersikap apatis, masa bodoh terhadap kondisi kampusnya. Perlu energi yang besar untuk mengubah paradigma berpikir. Sehingga untuk menghadapi pihak-pihak di luar maka mahasiswa harus mengatasi kondisi internal mereka sendiri. Jadi membutuhkan energi dua kali.
Maka dari itu gerakan mahasiswa hari ini adalah wujud mempertahankan student government yang merupakan basis bagi pengembangan Student Government di sebuah kampus, maupun jaringan antar kampus.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya proses internalisasi lima prinsip dasar ini, maka gerakan mahasiswa dengan seluruh elemen yang dimilikinya, akan menjadi kekuatan pressure grup yang efektif terhadap decision maker, baik di kampus maupun negara. Selain itu, kinerja lembaga pada Student Government tersebut akan mendapat arah yang jelas.