Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kepemimpinan Perempuan: Tantangan dan Peluang di Dunia Politik
29 Oktober 2024 21:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Akhlis Nastainul Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan gender sebetulnya tidak menjadi masalah selama tidak melahirkan ketidak adilan gender. Namun ternyata perbedaan gender baik melalui mitos-mitos, sosialisai, kultur,dan kebijakan pemerintah telah melahirkan hukum yangtidak adil bagi perempuan. Pada masyarakat patriarki, nilai-nilai kultur yang berkaitan dengan seksualitas perempuan mencerminkan ketidaksetaraan gender menempatkan perempuan pada posisi yang tidak adil.Faktor budaya Indonesia yang feodal dan patriarki yang mengungkung perempuan untuk beraktualisasi pada ramah-ramah domestik.
ADVERTISEMENT
Secara tradisi perempuan ditempatkan pada posisi yang kurang menguntungkan yakni hanya berpusat pada aktifitas rumah tangga. Bahkan ada semacam jargon orangtua yang enggan menyekolahkan anak perempuannya karena nantinya hanya akan diambil sebagai istri dan mengurusi rumah tangga saja, sehingga menjadi sebuah nilai yang berlaku pada masyarakat dimana laki-laki ditempatkan kedudukannya lebih tinggi dibandingkan kedudukannya dengan wanita.
ADVERTISEMENT
Adanya pemahaman masyarakat yang konservatif atas tafsir ajaran agama. Hal ini dapat dilihat dari berbagai dalil atau hukum agama yang memberikan keistimewaan kepada pihak laki-laki.munculnya hegemoni negara yang masih sangat besar terhadap warga negara yang terlihat dari dukungan atas budaya patriarki dalam segala aspek.Secara yuridis formal Indonesia tidak membedakan antara laki-laki dan wanita dalam bidang politik. Namun karena kendala baik yangbersumber dari intern wanita itu sendiri maupun factor eksternal, maka partisipasi politik wanita dalam pertumbuhannya jauh lebih rendah dibanding partisipasi politik laki-laki.
ADVERTISEMENT
Peningkatan partisipasi politik perempuan dapat diupayakan melalui pemanfaatan peluang yang ada, baik yang sudah diatur dalam undang-undang maupun lembaga-lembaga tingkat internasional yang menangani masalah wanita. Tantangan yang antara lain meliputi aspek budaya, sosiologi dan perspektif gender dalam masyarakat patriarki, tantangan tersebut hendaknya dijadikan dasar untuk menyusun strategi dan program-program yang dirancang untuk menumbuhkan kesadaran serta peningkatan pengetahuan kaum perempuan, kader potensial untuk dapat aktif dalam arena politik.
ADVERTISEMENT
Peluang Kepemimpinan Perempuan di Dunia Politik
Kepemimpinan perempuan di dunia politik adalah isu yang semakin relevan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keterwakilan gender yang setara. Namun, perempuan yang ingin atau sudah terjun dalam politik sering menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Meski begitu, ada pula peluang besar bagi mereka untuk membuat perubahan yang signifikan. mungkin ada beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perempuan dalam dunia politik:
Peningkatan Kesadaran akan Kesetaraan Gender
Kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di banyak negara semakin meningkat, yang menjadi peluang besar bagi perempuan dalam politik. Banyak gerakan feminis dan organisasi internasional yang mendukung dan mempromosikan keterlibatan perempuan dalam politik, sehingga memberikan ruang lebih besar bagi mereka untuk terlibat dan berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Kuota Gender
Banyak negara telah menerapkan kebijakan kuota gender untuk memastikan bahwa perempuan mendapatkan perwakilan yang cukup dalam parlemen atau partai politik. Kebijakan ini membantu membuka jalan bagi perempuan untuk terjun ke dunia politik tanpa harus bersaing di lingkungan yang sepenuhnya didominasi laki-laki.
Kemampuan Membawa Perspektif Baru dalam Kebijakan
Perempuan sering kali membawa perspektif unik yang berfokus pada isu-isu yang mungkin kurang mendapat perhatian, seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan anak, dan lingkungan. Perspektif ini dapat memperkaya kebijakan publik dan memastikan bahwa kebutuhan masyarakat yang lebih beragam terakomodasi. Kepemimpinan perempuan memungkinkan munculnya kebijakan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan sosial.
Dukungan dari Media Sosial dan Teknologi Digital
ADVERTISEMENT
Media sosial dan teknologi digital menyediakan platform baru bagi perempuan untuk membangun basis dukungan dan menyuarakan gagasan politik mereka. Banyak politisi perempuan menggunakan media sosial untuk memperkenalkan ide-ide dan visi mereka, yang juga memungkinkan mereka menjangkau audiens yang lebih luas tanpa harus bergantung pada saluran media tradisional.
Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Aktivisme Sosial
Banyak perempuan terlibat dalam gerakan sosial yang akhirnya mendorong mereka untuk beralih ke politik. Aktivisme ini menjadi batu loncatan untuk masuk ke dunia politik dengan jaringan dan dukungan yang sudah terbentuk. Selain itu, isu-isu sosial yang diangkat dalam gerakan ini—seperti hak perempuan, lingkungan, dan keadilan sosial—sering kali relevan dalam ranah politik.
Peningkatan Dukungan Publik untuk Kepemimpinan Perempuan
ADVERTISEMENT
Persepsi publik terhadap kepemimpinan perempuan perlahan-lahan berubah menjadi lebih positif. Banyak masyarakat yang kini mendukung pemimpin perempuan karena mereka dianggap lebih peduli, kolaboratif, dan mampu membawa perubahan yang nyata. Perubahan sikap ini menciptakan peluang bagi perempuan untuk lebih mudah diterima dalam posisi kepemimpinan politik.
Maka dari itu kepemimpinan perempuan di dunia politik masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari budaya patriarki hingga kekerasan berbasis gender. Namun, berbagai peluang, seperti kebijakan kuota gender, meningkatnya dukungan publik, dan perkembangan teknologi digital, memberikan harapan untuk perubahan yang lebih inklusif. Dengan memanfaatkan peluang ini dan menanggulangi tantangan yang ada, perempuan dapat berperan lebih aktif dalam membentuk masa depan politik yang lebih adil, inklusif, dan representatif.
ADVERTISEMENT