Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Realitas Bahasa Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
1 Juli 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Akhlis Nastainul Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang dari pada republik ini sendiri.Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009 mengamanatkan kepada pemerintah agar mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, memelihara dan mempertahankan bahasa daerah,dan mengusahakan internasionalisasi bahasa Indonesia. Amanat konstitusional tersebut tentu saja bukanlah tugas yang mudah, mengingat kompleksitas kebahasan yang ada di dalam konteks masyarakat yang global ini. Makalah ini akan memotret realitas kekinian bahasa Indonesia yang sejatinya menjadi salah satu kebanggaan dan jati diri bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, konstitusi negara telah mencoba merumuskan upaya pemartabatan bahasa nasional tersebut. Namun, disisi lain akan tergambar kondisi bahasa Indonesia sebagaimana digunakan oleh para penuturnya yang menyiratkan ketidakbanggaan menjadi pengguna bahasa Indonesia. Penulis meyakini, salah satu sumber penyebabnya adalah karena situasi kebahasaan saat bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa nasional pada 28 Oktober 1928 yaitu bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Melayu, bagaimanapun bukan merupakan atau tidak menjadi nilai budaya inti bangsa Indonesia Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009 mengamanatkan kepada pemerintah agar mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Realitas bahasa adalah alat yang sangat kuat dalam mempersatukan sebuah bangsa. Bahasa tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan identitas, nilai-nilai budaya, dan sejarah suatu masyarakat. Di Indonesia, sebagai contoh, bahasa Indonesia berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara menjadi medium komunikasi yang dikuasai oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Hal ini memungkinkan orang dari berbagai suku dan daerah untuk berkomunikasi dan berinteraksi tanpa hambatan bahasa yang signifikan. Dengan demikian, bahasa Indonesia membantu mengurangi kesenjangan komunikasi dan memfasilitasi pertukaran ide, pengetahuan, dan pengalaman antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
Kedua, bahasa Indonesia juga menjadi lambang persatuan nasional. Penggunaan bahasa yang sama di berbagai wilayah Indonesia membantu memperkuat rasa persatuan dan identitas nasional. Ketika orang dari berbagai suku dan latar belakang budaya menggunakan bahasa yang sama dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari seperti pendidikan, pemerintahan, media massa, dan lain-lain, hal ini secara tidak langsung memperkuat kesadaran akan persamaan nasional dan rasa memiliki bangsa yang sama.
ADVERTISEMENT
Ketiga, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara juga mencerminkan semangat kebhinekaan atau pluralisme yang ada di Indonesia. Meskipun berbagai suku dan bahasa daerah tetap diakui dan dihargai, bahasa Indonesia menjadi jembatan untuk menyatukan perbedaan-perbedaan tersebut. Hal ini mengajarkan pentingnya menghormati keberagaman budaya dan bahasa yang ada dalam satu kesatuan bangsa.
Dalam konteks globalisasi saat ini, penting untuk menjaga keberadaan dan kekuatan bahasa sebagai alat pemersatu bangsa. Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara efektif sebagai alat komunikasi yang bersamaan memperkuat kesadaran akan identitas nasional, Indonesia dapat lebih mudah bersaing dan berkontribusi dalam panggung dunia.
Secara keseluruhan, realitas bahasa sebagai alat pemersatu bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahasa tidak hanya menghubungkan secara linguistik, tetapi juga secara sosial dan budaya. Dengan menjaga dan mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai lambang persatuan, Indonesia dapat membangun fondasi yang kuat bagi keberlanjutan dan kemajuan bangsa ke depan.
ADVERTISEMENT