Barcelona Tanpa Messi

Camp Nou, kandang dari Fc Barcelona. (Foto: unsplash.com)

Barcelona dan Messi akhirnya berpisah, pemain lulusan akademi La Masia itu sebenarnya sudah tidak menjadi pemain Barcelona sejak kontraknya habis pada 30 Juni 2021. Walaupun sudah setuju untuk memperpanjang kontrak dengan Barcelona, Messi tetap gagal bergabung dengan Barcelona karena terbentur aturan La Liga Economic Control.

La Liga Economic Control adalah aturan agar klub-klub di La Liga tidak jor-joran dalam menghamburkan uang dengan tujuan agar klub-klub di La Liga terhindar dari kerugian.

Aturan tersebutlah yang menjadikan perpanjangan kontrak Messi gagal. Walaupun Messi sudah tidak di Barcelona, aturan itu tetap menjadi masalah karena rasio gaji Barcelona masih 95% dari pendapatan. Sementara batas La Liga 70%. Tugas manajemen Barcelona sekarang adalah mengurangi beban gaji dengan menjual pemain agar dapat mendaftarkan pemain-pemain barunya.

Fenomena Messi ini menjadi perbincangan hangat di sosial media. Salah satu pengamat sepak bola di Indonesia berpendapat bahwa Messi itu harusnya bertahan di Barcelona dengan tanpa digaji untuk menunjukkan bahwa Messi itu loyal terhadap Barcelona.

Jujur, saya terganggu dengan opini tersebut karena hal tersebut tidak berpengaruh, walaupun Messi memotong gajinya 100%, beban gaji Barcelona tetap di atas yang diterapkan oleh La Liga.

Belum lagi dengan adanya sebuah aturan di mana Pemerintah Spanyol melarang seorang pekerja untuk menerima pengurangan gaji 50% dari gaji aslinya.

Sekarang yang menarik adalah ke mana Messi pergi selanjutnya? menurut beberapa media, PSG sangat tertarik dengan Messi. Selain mempunyai dana untuk mengontrak Messi, PSG juga dihuni oleh sahabat-sahabat Messi seperti: Neymar, Paredes, dan Di Maria.