PES, Game Sepak Bola yang Penuh Kenangan

PES resmi ganti nama jadi eFootball. Foto: Konami

Kalo saya mendengar game simulasi sepak bola, saya akan mengingat PES sebagai game sepak bola yang saya selalu mainkan dari tahun ke tahun. Kenangan saya dengan PES sangat panjang dari saya masih kecil sampai dewasa.

Waktu saya masih TK, Saya selalu berkunjung ke rumah nenek saya setiap hari. Dekat dari rumah Nenek saya, terdapat rental PS 2 di situlah saya punya kenangan awal dengan game PES. PES pertama saya adalah PES 2009 yang sebenarnya itu adalah PES 06 yang dimodifikasi Jersey dan pemainnya.

Saat bermain PES kami biasanya memakai sistem cup, di mana sejumlah pemain diadu 1 vs 1 untuk mendapatkan piala Konami. Saya selalu mengingat saya selalu dibantai oleh teman teman saya yang lebih tua dan lebih hebat. Namun, seiring berjalannya waktu saya yang membantai mereka hahaha.

salah satu mode paling aneh yang tersedia di PES.

Untuk lebih seru, kami berjudi untuk menambah tantangannya. Setiap yang ingin ikut pemain harus membayar seribu rupiah dan yang menang biasanya dapat 5.000 Rupiah atau lebih. Saking parahnya untuk berjudi, saya dan teman-teman bermain mode adu penalti dan mengatur agar komputer yang menendang.

Sampai saya kelas 5 SD, saat itu rental PS 3 sudah ada di kota saya. Saya bermain rental PS 3 di siang hari saat saya pulang ngaji tak jarang juga saya dan teman saya bolos ngaji supaya waktu mainnya lebih lama. Sistem yang dipakai untuk bermain tetap sama, bermain Cup dengan taruhan yang lebih tinggi.

Sampai saat ini saya masih bermain PES di laptop saya kenangan saya dengan PES panjang dan ketika mengingat masa itu saya sering senyum sendiri.

Sekarang PES sudah berganti nama menjadi eFootball. Konami memberikan fitur dan meningkat grafik game. eFootball ini akan gratis untuk dimainkan. Namun, saya dan para gamers lainnya mencium aroma microtransaction, di mana Konami tidak akan memberikan akses full kepada gamers, kecuali mereka membeli DLC.