Konten dari Pengguna

Lolos Pendanaan Riset PKM-RSH 2024, Mahasiswa UMY Sinau ke TPA BLE Banyumas

Akhmad Kurniawan
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
13 Agustus 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhmad Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diskusi antara Anggota Tim Riset dengan Petugas TPA BLE Selama Pelaksanaan Observasi di TPA BLE Banyumas. Foto: Akhmad Kurniawan/Ketua Tim
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi antara Anggota Tim Riset dengan Petugas TPA BLE Selama Pelaksanaan Observasi di TPA BLE Banyumas. Foto: Akhmad Kurniawan/Ketua Tim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lolos pendanaan PKM-RSH Tahun 2024. Tim tersebut melakukan riset mengenai kolaborasi dari inovasi waste management di Kabupaten Banyumas. Guna mendukung kesuksesan riset dalam mendapatkan data, tim tersebut melakukan observasi secara langsung ke Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA-BLE) di Kabupaten Banyumas.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan observasi dilakukan secara langsung dan didampingi oleh petugas TPA BLE untuk memberikan penjelasan secara detail terkait pengelolaan sampah di TPA BLE Banyuumas. Observasi dilakukan sebagai salah satu teknik pengumpulan data yang nantinya akan dilakukan analisis data agar menghasilkan sebuah riset yang akurat berdasarkan data lapangan. Selama kegiatan observasi, kegiatan dilakukan dengan sangat interaktif antara tim riset dan petugas TPA BLE untuk mengetahui lebih lanjut terkait sistem pengelolaan, kendalanya, dan kolaborasi yang terbangun.
ADVERTISEMENT
Selama proses observasi, petugas TPA BLE menjelaskan bahwa didalam pengelolaan sampah di TPA BLE menerapkan berbagai inovasi dan kolaborasi. Inovasi diterapkan dengan penggunaan berbagai peralatan seperti mesin gibrik pemilah sampah, mesin pirolisis pemusnah sampah dan mesin hot extruder pelelehan plastik menjadi paving block. Selain itu, kolaborasi juga terjadi dalam pengelolaan sampah misalnya PT Greenprosa yang membantu pemanfaatan sampah organik untuk budidaya maggot dan PT BIJ (Bayumas Investama Jaya) yang membantu dalam pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block plastic.
ADVERTISEMENT
Akhmad Kurniawan selaku ketua tim berharap bahwa dengan adanya observasi ke TPA BLE mendapatkan data secara riil sesuai dengan fakta lapangan dan tidak hanya mengandalkan satu sumber data saja. Pelaksanaan observasi sebagai bentuk triangulasi data yang diharapkan menghasilkan suatu data yang faktual, akurat dan kredibel. Selain itu, observasi ini juga sebagai bahan belajar kami sebagai tim peneliti yang berasal dari Jogja untuk bisa dijadikan riset lanjutan untuk membantu Jogja lepas dari keadaan darurat sampah. “Kami berharap bahwa dengan adanya observasi ini membantu mendapatkan data yang lebih banyak dan kompetibel sesuai dengan kebutuhan riset serta nantinya bisa kami ajak audiensi dengan pihak pemerintah Jogja untuk belajar pengelolaan sampah dari Banyumas,” ujar Akhmad.
ADVERTISEMENT