Konten dari Pengguna

Riset Inovasi Waste Management di Banyumas, Mahasiswa UMY Lolos PKM-RSH 2024

Akhmad Kurniawan
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
6 Juli 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhmad Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Formasi Tim Riset terdiri dari Ketua Tim, Anggota Tim, dan Dosen Pendamping dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Foto: Akhmad Kurniawan/Ketua Tim
zoom-in-whitePerbesar
Formasi Tim Riset terdiri dari Ketua Tim, Anggota Tim, dan Dosen Pendamping dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Foto: Akhmad Kurniawan/Ketua Tim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan riset mengenai inovasi waste management di Banyumas. Riset ini menarik untuk dilakukan karena Kabupaten Banyumas menjadi role model dalam pengelolaan dan pengolahan sampah di Indonesia bahkan mendapatkan pengakuan Internasional. Tentunya keberhasilan ini disebabkan oleh bebera faktor salah satunya kolaborasi yang dilakukan sehingga menarik untuk diteliti. Tim yang dibimbing oleh Awang Daru Murti, S.IP., M.Si. ini terdiri dari lima mahasiswa antara lain Akhmad Kurniawan selaku ketua tim, Sindy Widyasari, Tiara Laras Palupi, Kamila Dwi Nova dan Sakca Garda.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Banyumas mengalami darurat sampah pada tahun 2018 yang menyebabkan gejolak di masyarkat. Bahkan masalah sampah ini menimbulkan berbagai penyakit di masyarakat. Merespons problematika persampahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan inisasi pengelolaan dan pengolahan sampah. Diawali dari pendirian TPS 3R dan TPST untuk menanggulangi gejolak sampah sebagai solusi awal tetapi masih menimbulkan gejolak penolakan dari masyarakat. Akhirnya Bupati Banyumas Bapak Achmad Husein mulai melakukan pendekatan persuasif ke masyarakat dan melakukan inovasi berupa pemanfaatan IoT dan sistem hulu ke hilir.
Inovasi yang dibangun ini menjadikan Kabupaten Banyumas sebagai role model pengelolaan sampah di Indonesia dan bahkan mendapatkan apresiasi dari Internasional. Berangkat dari keberhasilan ini tentunya sangat menarik untuk diteliti karena melihat bagaimana sinergi yang dibangun dalam pengelolaan sampah di Banyumas. Namun, dalam kolaborasi ini tentunya akan menjadi pertimbangan kuat untuk keberlanjutannya. Apalagi ketika pemimpin berganti akan ada kemungkinan besar untuk juga mengganti kebijakan yang ada.
ADVERTISEMENT
Dosen Pendamping Bapak Awang Daru Murti, S.IP., M.Si. merasa bangga kepada seluruh tim riset ini terkait lolosnya pendanaan PKM-RSH Tahun 2024. Beliau merasa bahwa penelitian ini menarik untuk dilakukan karena Kabupaten Banyumas berhasil dalam melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah. Apalagi jika dibandingkan daerah lain yang masih memiliki kesulitan dalam pengelolaan sampah. Hal ini perlu ditelisik lebih dalam lagi bukan hanya sekedar faktor keberhasilan kolaborasi dalam pengelolaan sampah tetapi bagaimana risiko yang kemudian terjadi.
ADVERTISEMENT
Akhmad Kurniawan selaku ketua tim berharap bahwa berharap penelitian ini dapat berguna bagi keberlanjutan inovasi pengelolaan sampah. Lebih baik lagi jika inovasi yang sudah ada dapat dikembangkan lebih luas lagi agar dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Selain itu, manajemen risiko perlu dibuat prosedur dan sistematikanya agar kedepannya kolaborasi ini dapat berjalan dengan lebih optimal. “Kami berharap bahwa dengan adanya penelitian ini dapat mendorong inovasi pengelolaan sampah yang lebih luas lagi mungkin dengan memanfaatkan IoT dan perlu adanya manajemen risiko dalam kolaborasi,” ujar Akhmad.
ADVERTISEMENT