Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
The Man Behind the Gun: Mauricio Pochettino
4 Oktober 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Akhmad Fauzi Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mauricio Pochettino musim ini seperti mendapat durian runtuh di Paris Saint-Germain. Setelah diresmikan untuk menjadi pelatih, kini dia mendapatkan pemain begitu berkualitas. Bahkan Jose Mourniho dalam sebuah sesi wawancara pun pernah berkata "Do you know of any coach that is completely satisfied with his squad? Maybe Pochettino, but nobody else!”
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu tidak berlebihan apabila melihat komposisi pemain yang dimiliki PSG. Banyak sekali pemain dengan nama nama besar di PSG saat ini. Memang dalam beberapa musim terakhir PSG sudah ekspansi dengan membeli pemain pemain berkualitas untuk memperkuat identitasnya.
Musim ini bisa disebut merupakan musim di mana komposisi pemain PSG hampir disebut sempurna. A new los galacticos begitulah menurut pandangan sebagian orang melihat komposisi pemain PSG musim ini.
Pada bursa transfer musim ini Pochettino mendapatkan tambahan amunisi dalam nama Gianluigi Donnarumma, Achraf Hakimi, Sergio Ramos, Nuno Mendes, Danilo Pereira, Georginio Wijnaldum, sampai peraih 6 kali ballon do'r Lionel Messi. Tentu nama nama ini bukanlah nama yang sembarangan.
Donnarumma adalah pemain terbaik dalam gelaran Euro 2020, Danilo gelandang bertahan yang sudah terbukti di FC porto, Hakimi bek sayap yang musim lalu membawa Inter juara liga Italia. Wijnaldum pemain tengah yang telah membawa Liverpool merasakan kembali gelar liga dan liga champions. Dua nama Sergio Ramos dan Lionel Messi sudah tidak perlu dijelaskan lagi keduanya sudah seperti icon sepakbola masa kini.
ADVERTISEMENT
Ditambah nama-nama besar yang sudah ada sebelumnya seperti Navas, Marquinhos, Verrati, Di Maria, Herrera, Icardi, Mbappe hingga Neymar semakin membuat mengerikannya pemain-pemain PSG musim ini. Dan bagi Pochettino dia kini seperti seorang a man behind the gun di PSG ini.
Memiliki banyak sekali pemain bintang mungkin impian bagi pelatih pelatih di dunia. Namun, seperti kata pepatah "kebanyakan bumbu justru akan mengubah cita rasa masakan" pun berlaku dalam sepakbola. Jika Pochettino bisa mengatasi ini semua bukan tidak mungkin dia akan sukses bersama PSG musim ini. Tetapi sekali lagi sepakbola sulit untuk diprediksi.
Tentu dalam benak kita masih ingat bagaimana sejarah kelam los galacticos jilid 1 milik Real Madrid. Banyak orang yang saat itu berkata bahwa mereka gagal bahkan Raul (salah satu pemain era los galacticos) saat itu mengakui bahwa eranya gagal. Inilah mungkin yang bisa menghantui pikiran Pochettino dengan komposisi PSG yang berkualitas tentu tuntutan akan semakin besar juga.
ADVERTISEMENT
Jangan lupakan juga ego besar yang harus dihadapi Pochettino atas nama-nama besar pemainnya. Bahkan baru-baru ini jagat sosial media diramaikan oleh marahnya Leo Messi kepada Pochettino akibat diganti dalam laga melawan Lyon. Selain itu, Mbappe dikabarkan marah terhadap Neymar dikarenakan ia tidak mendapatkan operan dari Neymar, hal ini tertangkap kamera saat PSG melawan Montpellier. Meskipun kedua contoh hal ini berhasil Pochettino reda di hadapan media, namun dia harus akan siap terhadap ego ego besar lainnya.
Rotasi juga kini menjadi pr tersendiri bagi Pochettino. Dengan nama-nama besar dalam komposisi pemainnya, tentu para pemain akan menginginkan menit bermain. Sebagai contoh untuk posisi kiper saja dengan nama Donnaruma dan Keylor Navas akan membuat pusing Pochettino karena keduanya merupakan kiper jempolan dan no 1 di posisi kiper di negaranya masing-masing. Selain kiper juga posisi pemain bertahan dan depan menjadi sorotan. Jika Pochettino tidak bisa mengatasi ini akan menimbulkan kecemburuan antar pemain dan menimbulkan masalah dalam tim
ADVERTISEMENT
Melihat dari beberapa pertandingan musim ini, Pochettino mungkin masih bereksperimen dan menemukan komposisi terkuat untuk mengarungi musim ini juga masih belum mainnya Sergio Ramos membuat Pochetiino masih berpikir bagaimana cara menjalankan mesin pembunuh ini. Sangat menarik melihat bagaimana Pochettino akan menangani PSG musim ini. Akankah dia berhasil bersama PSG dengan komposisi yang begitu mengerikannya atau bahkan dia akan mengukir kembali sejarah kelam yang pernah ditulis oleh los galacticos jilid 1 Real Madrid. The choice is on you Pochettino!