Baiknya Indonesia: Negara Paling Dermawan di Dunia untuk Kelima Kalinya

Akhmad Sugandi
Saya ASN Badan Pusat Statistik, penggiat lembaga kemanusiaan di Kilau Indonesia dan Mahasiswa Magister Administrasi Publik di Universitas Swadaya Gunung Jati.
Konten dari Pengguna
18 April 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhmad Sugandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Berdasarkan CAF World Giving Index 2022, Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia untuk kelima kalinya.

Ilustrasi pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara yang paling dermawan di dunia untuk kelima kalinya, menurut CAF World Giving Index 2022. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mencetak skor 68 persen yang merupakan skor tertinggi dalam hal sumbangan dan relawan di dunia.
ADVERTISEMENT
Selama 2021, lebih dari delapan dari sepuluh orang menyumbang uang dan lebih dari enam dari sepuluh orang (63 persen) menjadi relawan. Indonesia berhasil menempatkan dirinya di posisi teratas, hal ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu yang disebut tradisi memberikan sedekah (sumbangan) di masyarakat yang kuat dan diakui oleh seluruh lapisan masyarakat.
Data dalam penelitian 2021, juga menunjukkan lebih dari tiga miliar orang membantu seseorang yang tidak mereka kenal. Lebih banyak orang daripada sebelumnya (62 persen) melaporkan bahwa mereka membantu orang asing tahun lalu, yang merupakan skor tertinggi yang tercatat sejak 2009.
Kebutuhan yang dihasilkan oleh pandemi dan perasaan solidaritas serta komunitas kemungkinan menjadi faktor dibalik tren ini. Selain Amerika Serikat, negara-negara yang masuk 10 besar dalam membantu orang asing semuanya terletak di Afrika, Amerika Selatan, dan Tengah.
ADVERTISEMENT
Meskipun pandemi global menghadirkan kesulitan ekonomi yang dialami oleh banyak komunitas di seluruh dunia, orang-orang terus menyumbangkan uang ke amal. Di negara-negara ekonomi tinggi, tingkat sumbangan meningkat tajam sebesar 10 persen.
Dengan pengecualian Indonesia dan Myanmar yang memiliki tradisi memberikan sumbangan terkait keagamaan yang kuat, di mana negara-negara dengan ekonomi tinggi menduduki 10 besar untuk indikator ini.
Ilustrasi pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Partisipasi di negara-negara ekonomi tinggi telah pulih kembali ke level sejarah. Banyak negara ekonomi tinggi mengalami penurunan tajam dalam skor pada tahun 2018 yang terus berlanjut dan bahkan mempercepat selama tahun pertama pandemi.
Namun, tren ini sebagian besar terbalik selama 2021 dengan beberapa negara kembali ke 10 besar, meskipun beberapa dengan skor Indeks yang lebih rendah. Namun, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah cenderung melihat peningkatan skor selama tahun pertama pandemi, dengan kenaikan lebih lanjut pada 2021, terutama bantuan relawan dan bantuan yang ditujukan untuk orang asing.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki jumlah populasi yang besar dan beragam budaya. Namun, tradisi pemberian di Indonesia telah ditanamkan dan diakui oleh masyarakat selama berabad-abad.
Di masyarakat Indonesia, sumbangan adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari yang merupakan tanggung jawab sosial yang diwarisi dari generasi ke generasi. Namun, perlu dicatat bahwa dermawanitas bukan hanya tentang memberikan uang, tetapi juga tentang memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Sumbangan sosial dan kerelawanan sangat penting dalam pembangunan sosial dan kemanusiaan di Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil penelitian CAF World Giving Index 2022 yang menunjukkan Indonesia menempati posisi pertama negara paling dermawan di dunia lima tahun berturut-turut dengan skor 68 persen. Ini jelas menunjukkan masyarakat Indonesia sangat peduli terhadap sesama dan ingin berkontribusi untuk membantu sesama.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan masyarakat Indonesia terhadap hal-hal kebaikan tersebut juga tidak terlepas dari penduduk Indonesia yang mayoritas muslim. Salah satu dogma Islam dalam Al-Qur'an: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui” (Al-Baqarah ayat 261).
Ilustrasi memberi uang ke pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Maka jika menilik hal tersebut, minimalnya sudut spiritual memberikan dorongan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap menjadi dermawan. Dorongan yang ada pada spiritual tersebut melekat pada diri setiap orang yang memberikan dampak positif terhadap orang yang melakukannya.
Sumbangan sosial dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan uang, makanan, bantuan medis, dan barang-barang kebutuhan lainnya. Namun, penting juga untuk diingat bahwa waktu dan tenaga yang diberikan juga sangat berharga.
ADVERTISEMENT
Banyak organisasi sosial di Indonesia yang mencari relawan yang dapat memberikan waktu dan keterampilan mereka untuk membantu orang lain. Selain itu, kerelawanan juga dapat dilakukan dalam bentuk memberikan pendidikan atau pelatihan untuk membantu orang lain menjadi lebih mandiri.
Dalam situasi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, Indonesia terus menunjukkan kepedulian dan keterlibatan aktif dalam membantu sesama. Lebih dari delapan dari sepuluh orang di Indonesia memberikan sumbangan uang pada tahun 2021 dan lebih dari enam dari sepuluh orang memilih untuk memberikan waktu dan tenaga sebagai relawan.
Ini menunjukkan bahwa meskipun situasi ekonomi mungkin sulit bagi banyak orang, masyarakat Indonesia tetap mengutamakan kepedulian dan kebersamaan dalam membantu sesama.
Namun, meskipun Indonesia menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam hal dermawanitas, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan terbesar adalah adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih ada di Indonesia.
Ilustrasi pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sumbangan sosial dan kerelawanan dapat membantu mengurangi kesenjangan ini dan membantu orang yang membutuhkan untuk mendapatkan akses ke layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi pandemi, banyak orang mengalami kesulitan ekonomi dan kurangnya akses ke layanan dasar. Oleh karena itu, sumbangan sosial dan kerelawanan sangat penting untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Namun, penting juga untuk memastikan bahwa sumbangan dan kerelawanan dilakukan secara transparan dan efektif sehingga dana dan sumber daya yang diberikan dapat mencapai mereka yang membutuhkan dengan sebaik-baiknya.
Secara keseluruhan, Indonesia menunjukkan kepedulian dan keterlibatan yang luar biasa dalam membantu sesama melalui sumbangan sosial dan kerelawanan. Namun, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang ada di Indonesia.
Dengan terus mempromosikan nilai-nilai dermawanitas dan kerelawanan, masyarakat Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih baik dan lebih inklusif bagi semua orang.
ADVERTISEMENT