Harga Sembako Naik Lagi Mendekati Ramadan

Akhmad Sugandi
Saya ASN Badan Pusat Statistik, penggiat lembaga kemanusiaan di Kilau Indonesia dan Mahasiswa Magister Administrasi Publik di Universitas Swadaya Gunung Jati.
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhmad Sugandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendekati bulan Ramadan, masyarakat seringkali dihadapkan pada kenaikan harga sembako yang signifikan. Fenomena ini telah menjadi bagian dari tradisi setiap tahun, memicu kekhawatiran di kalangan konsumen dan pemerintah. Pertanyaannya, apakah kenaikan harga sembako menjelang Ramadan hanya sekadar penyakit musiman ataukah menandakan adanya tantangan ekonomi berkelanjutan?
Ilustrasi Gambar By Canva
Penyebab Kenaikan Harga Sembako
ADVERTISEMENT
Ketergantungan pada Impor: Beberapa negara mengalami kenaikan harga sembako karena ketergantungan pada impor bahan pangan. Perubahan kurs mata uang dan fluktuasi harga global dapat berdampak langsung pada harga di dalam negeri.
Kondisi Iklim dan Produksi: Perubahan iklim dan bencana alam dapat mengganggu produksi pangan, mempengaruhi pasokan dan menyebabkan kenaikan harga. Kurangnya persediaan akibat musim tanam yang buruk atau banjir dapat memicu peningkatan harga sembako.
Ketidakstabilan Ekonomi Global: Ketidakstabilan ekonomi dunia, seperti krisis finansial atau perang dagang, juga dapat menciptakan tekanan pada harga sembako di tingkat nasional.
Ketidakpastian Pasar: Faktor-faktor seperti spekulasi pasar dan fluktuasi permintaan dan penawaran dapat menciptakan lingkungan pasar yang tidak stabil, mengakibatkan kenaikan harga.
Penyakit Musiman atau Tantangan Berkelanjutan?
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga sembako menjelang Ramadan mungkin terlihat sebagai penyakit musiman karena pola ini terjadi secara rutin setiap tahun. Namun, ada indikasi bahwa beberapa faktor penyebabnya dapat dianggap sebagai tantangan ekonomi yang lebih mendalam.
Ketergantungan pada Impor: Negara-negara yang sangat bergantung pada impor pangan perlu mempertimbangkan upaya diversifikasi dan produksi pangan secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan eksternal.
Ketidakpastian Iklim: Perubahan iklim yang semakin tidak terduga memerlukan investasi dalam metode pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan produksi pangan.
Diversifikasi Ekonomi: Upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian dan meningkatkan diversifikasi ekonomi dapat membantu mengatasi tekanan harga sembako yang terkait dengan fluktuasi pasar global.
Pengembangan Pasar dan Distribusi yang Efisien: Peningkatan efisiensi dalam rantai pasokan dan distribusi dapat membantu mengurangi dampak kenaikan harga sembako, memastikan bahwa kenaikan tersebut tidak berdampak besar pada konsumen.
ADVERTISEMENT
Meskipun kenaikan harga sembako menjelang Ramadan dapat dianggap sebagai penyakit musiman, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memandang fenomena ini sebagai panggilan untuk reformasi dan inovasi ekonomi. Melalui langkah-langkah seperti diversifikasi ekonomi, pengurangan ketergantungan pada impor, dan peningkatan efisiensi dalam rantai pasokan, masyarakat dapat menghadapi tantangan ini secara lebih efektif dan memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau.