Servant Leader Gibran Rakabuming dalam Melayani Masyarakat dengan Media Sosial

akit afit datul kusna
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
13 Juli 2023 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari akit afit datul kusna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi foto pemimpin (foto: paxels.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi foto pemimpin (foto: paxels.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari keduanya, sebab saling ada keterkaitan. Pemimpin berkaitan dengan manusia, sedangkan kepemimpinan adalah cara manusia memimpin. Terdapat banyak gaya atau tipe kepemimpinan dalam teori-teori yang diungkapkan oleh para tokoh atau ilmuwan terdahulu. Namun, ada salah satu gaya kepemimpinan yang menarik, yaitu gaya kepemimpinan yang melayani atau servant leadership. Gaya kepemimpinan ini merupakan perasaan seorang pemimpin untuk meletakkan kebutuhan bawahan atau masyarakatnya sebagai prioritas utamanya
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gibran juga menuliskan bio yang ada di akun sosial media Twitter dan Instagramnya dengan “nek due masalah langsung WA aku wae” artinya “jika memiliki masalah langsung WA aku saja”. Dalam hal ini, Gibran menempatkan pelayanan sebagai prioritas utamanya, dengan menerapkan gaya kepemimpinan servant leadership di platform media sosial untuk melayani masyarakat. Pada era digital seperti sekarang ini, dibutuhkan pemimpin yang cakap akan teknologi, karena kebutuhan yang semakin beragam dan berkembang sehingga seorang pemimpin di tuntut untuk menerapkan pelayanan yang lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang mampu menyesuaikan dengan era digital sekarang ini dan memiliki visi terhadap peningkatkan kualitas pelayanan dengan melibatkan digitalisasi.
Seiring dengan berjalannya waktu, pemanfataan media sosial tidak hanya untuk hiburan atau membagikan informasi pribadi, tetapi juga dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam memberikan pelayanan, dan informasi kepada masyarakat. Melalui media sosial Twitter tentang adanya usulan dari pengguna Twitter @Aangwepe yang mengajukan usulan kepada Gibran untuk membuka Stadion Manahan, Solo hingga pada malam hari, seperti Stadion Gelora Bung Karno yang ada di Jakarta. Alasan pengguna tersebut mengajukan usulan karena, banyak orang yang tidak dapat berolahraga di pagi hari, sebab harus bekerja sehingga waktu luang yang dimiliki untuk berolahraga adalah pada malam hari. Usulan tersebut mendapat respon dari Gibran, yang akan dikoordinasikan dengan pegawainya. Tidak berselang lama, akhirnya Gibran merealisasikan kawasan Stadion Manahan untuk olahraga dibuka hingga malam hari.
ADVERTISEMENT
Gaya Kepemimpinan servant leadership yang dimiliki Gibran, selalu berorientasi terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat. Dengan memanfaatkan media sosial dalam percepatan pelayanan aduan maupun aspirasi dari masyarakat, sehingga prosesnya juga akan lebih cepat. Selama itu merupakan aduan atau usulan yang sifatnya dapat dengan cepat penanganannya. Gibran selalu mengedepankan kepentingan warga Solo, salah satunya dengan tidak mengambil gajinya sebagai Wali Kota Solo, gaji tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga Solo yang kesulitan, seperti membayar seklolah, membeli beras dan membeli obat bahkan tidak jarang Gibran juga menggunakan uangnya pribadinya untuk memenuhi kebutuhan warga Solo. Hal tersebut relevan dengan teori gaya kepemimpinan servant leadership. Dalam hal ini, Gibran menunjukkan dedikasinya untuk warga Solo dengan selalu mengedepankan kepentingan warganya daripada kepentingan pribadinya
ADVERTISEMENT