Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Ada Apa dengan Anak Muda dan Politik?
3 Oktober 2021 19:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Akmal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ribut, ricuh, pertentangan mungkin itu yang kerap kali kita dengar jika kita membahas mengenai politik. Perlahan, definisi politik kian luntur bagaikan hilang ditelan alam.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu bersama, definisi politik sebagai penyalur aspirasi kian hilang entah ke mana. Karena pada dasarnya politik tidak hanya membicarakan mengenai pemilihan kepala negara. Akan tetapi, politik hadir di setiap lini kehidupan kita, mulai dari kita lahir sampai nanti kita meninggal. Jika kita melihat politik sebagai kebijakan publik, bukan hanya elite yang sibuk berdebat sendiri, tapi memang definisi politik yang seperti itulah yang kerap kali dijadikan patokan oleh anak muda dalam memandang politik.
Berbicara mengenai anak muda, kita tidak bisa menutup mata dan telinga seakan-akan buta dan tuli bahwasanya masih banyak anak muda yang apatis terhadap politik. Perilaku anak muda yang seperti itu tidak serta-merta muncul tanpa alasan. Banyak sekali alasan yang melatarbelakangi mengapa anak muda apatis terhadap politik.
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, saya pernah bertanya kepada beberapa anak muda di lingkungan saya mengenai "Mengapa anak muda apatis bahkan benci terhadap politik?". Banyak dari mereka menjawab, bahwasanya dunia politik adalah dunia yang rumit karena mereka menganggap politik adalah dunia yang membosankan apalagi jika melihat bagaimana para elite-elite politik saling bersitegang memperebutkan kekuasaan. Mereka juga melihat politik sebagai dunia yang mahal, yang mana hanya orang-orang tertentu saja lah yang diperbolehkan masuk ke dalam politik. Ada juga yang menyampaikan bahwasanya politik adalah wadah yang kotor dan jorok, ditambah mereka juga menyampaikan, jika siapa pun yang masuk ke dalam dunia politik pasti akan berubah entah karakter maupun sifatnya.
Tidak salah jika banyak anak muda yang beranggapan negatif terhadap politik, karena memang benar kenyataannya. Apalagi jika melihat para elite-elite politik dengan segala kasusnya, hal tersebut semakin menguatkan anak muda untuk benci terhadap politik.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari semua pemaparan mengenai mengapa anak muda apatis terhadap politik, kita tidak bisa melupakan jika mereka yang sekarang duduk di tahta kekuasaan akan digantikan, persoalan utamanya adalah dengan siapa mereka akan digantikan jika bukan dengan kita anak-anak muda?
Mengapa kita tidak mencoba mengubah cara pandang kita terhadap politik? Paham politik bukan berarti harus turun ke dunia politik. Karena jika kita paham dan melek terhadap politik, setidaknya kita memiliki arahan dalam bertindak dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan politik.
Bagaimana Indonesia bisa maju jika anak mudanya apatis terhadap politik. Ingat, yang muda yang menggebrak perubahan.