Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Resensi Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi
27 Oktober 2022 12:08 WIB
Tulisan dari Akmal Rio Ferdian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Identitas Novel
Judul Buku: Orang-Orang Oetimu
Penulis: Felix K. Nesi
ADVERTISEMENT
Penerbit: Marjin Kiri
Cetakan: Kkelima, Maret 2022
ISBN: 978–979–1260–89
Tebal Halaman: 220 halaman
Novel Orang-Orang Oetimu yang ditulis oleh Felix K. Nesi, seorang penulis asal Nusa Tenggara Timur. Tamat dari SMA Seminari Lalian dan Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang. Terpilih sebagai “Emerging Writer” di Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) 2015. Naskah novel Orang-orang Oetimu menjadi pemenang I sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2018.
Novel Orang-Orang Oetimu, bercerita tentang kehidupan sosial masyarakat di pelosok Nusa Tenggara Timur pada masa kolonial. Masa itu adalah paruh kedua tahun 1990-an. Awal cerita dimulai dengan kehebohan warga Oetimu saat persiapan menonton final Piala Dunia antara Brasil melawan Prancis.
Hanya terdapat tiga televisi yang ada untuk menonton piala dunia di kampung itu. Satu berada di tempat Zainal seorang pengepul besi yang penuh dengan barang rongsok dan bau-bauan yang menyengat, satu di rumah baba Ong yang pelitnya bukan main, dan yang terakhir berada dalam sebuah pos polisi yang merangkap juga sebagai rumah milik Sersan Ipi.
ADVERTISEMENT
Maka datanglah malam itu, Sersan Ipi mengundang semua orang kampung untuk datang menonton di pos polisi miliknya, mereka bersorak bahagia apalagi Sersan Ipi menjamu mereka dengan sopi (minuman khas NTT) dan daging, perlakuan yang tidak biasa diperlihatkan Sersan Ipi, mulai dari mengizinkan menonton di rumahnya hingga menjamu orang-orang sedemikian ramahnya. Ternyata pada saat itu Sersan Ipi sedang senang bukan main karena akan mengumumkan sesuatu. Langsung saja dia mengumumkan bahwa segera akan menikahi Silvy, seorang gadis pintar dan cantik yang menjadi kembang desa dan dikagumi para pria muda.
Dalam kegembiraan dan keriuhan yang terjadi, ada sesuatu bahaya yang sedang mengancam tengah berlangsung di rumah salah satu tokoh kampung bernama Martin Kabiti. Ationo dan gerombolan pembunuhnya ternyata telah merencanakan menyerang rumah Martin Kabiti sebelumnya, para pria yang sedang asik menonton final piala dunia dan berkumpul di pos polisi itu tidak tahu bahaya yang sedang terjadi. Mereka teralihkan dan sibuk mengurus final Piala Dunia dan mengurus hati mereka yang patah karena Silvy sang idaman akan dinikahi oleh Sersan Ipi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah peristiwa kudeta di Lisabon, Ibukota Portugal, pada tahun 1974, yang berakibat pada peristiwa politik lain di Timor Timur. Lalu bergeser pada perkenalan tokoh penting bernama Am Siki, dia dianggap pahlawan karena telah membantai tentara Jepang di sekitar kamp kerja paksa. Akibat dari kisruh peristiwa politik sebelumnya, diperkenalkan gadis Portugis bernama Laura, korban pemerkosaan masa perang yang melahirkan Sersan Ipi.
Tokoh-tokoh yang diperkenalkan, secara garis besar berhubungan dengan masalah percintaan yang gagal dan terikat dengan peristiwa politik. Sebagai contoh, perselingkuhan Maria dengan Romo Josef yang dibumbui dengan kebencian Maria pada militer serta sedikit banyak pada gereja. Pada akhirnya kebencian Maria memuncak lalu mengamuk saat pemakaman anak dan suaminya yang mati tertabrak Unimog saat kisruh di Timor Timur. Setelahnya Romo Josef memutuskan pindah dan tinggal di Oetimu, Maria pun bunuh diri dengan cara terjun dari jembatan.
ADVERTISEMENT
Silvy, dia lahir dan besar dalam keluarga yang berantakan karena ibunya meninggalkan keluarganya, serta ayahnya menghabiskan seluruh harta untuk mabuk-mabukan. Sang tokoh utama yaitu Sersan Ipi, adalah korban peristiwa dari kudeta di Timor Timur, dan di akhir cerita keinginannya menikahi Silvy tak kesampaian karena dia terbunuh oleh Atino dan gerombolan penjahat dalam perkelahian mereka di rumah Martin Kabiti.