Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Velocity TikTok Kreasi Gen Z atau Sekadar Kejar Kepuasan Instan?
29 Maret 2025 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Lailatul akmalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tren TikTok dengan efek velocity memang berhasil menarik perhatian, terutama di kalangan Gen Z, seperti saya sendiri saya sangat menyukai tren tiktok ini hanya sekedar untuk hiburan. Namun, jika kita amati dengan lebih mendalam, ada beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Di satu sisi, tren ini mencerminkan tingkat kreativitas generasi ini dalam memanfaatkan teknologi untuk mengekspresikan diri mereka. Efek velocity yang menggabungkan transisi cepat dengan visual dinamis dapat menciptakan kesan yang menarik dan memberikan nuansa baru dalam dunia konten digital. Gen Z umumnya sangat menghargai hal-hal yang baru, cepat, dan memukau, sehingga tidak mengherankan jika tren ini menjadi sangat populer.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kita tidak bisa mengabaikan potensi dampak negatif yang mungkin muncul. Tren semacam ini berpotensi memperkuat budaya "instant gratification" atau kepuasan instan. Hal ini dapat memicu dorongan untuk terus memproduksi konten yang cepat dan mudah dicerna, tanpa memberikan waktu bagi penonton untuk merenungkan makna atau kualitas dari konten tersebut. Banyak video di TikTok dengan efek velocity yang lebih menekankan pada daya tarik visual, seringkali melupakan pesan atau konten yang lebih dalam. Fenomena ini berisiko memperburuk kecenderungan untuk mengejar popularitas secara instan, namun mengabaikan substansi.
Lebih jauh lagi, penggunaan efek ini yang semakin meluas dapat menyebabkan homogenisasi konten. Banyak video dengan efek velocity yang terasa mirip satu sama lain, sehingga membuat konten menjadi kurang orisinal. Apa yang awalnya dianggap sebagai tren kreatif dapat dengan mudah berubah menjadi klise jika tidak disertai inovasi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Ada juga risiko bagi pengguna muda yang merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna secara visual dan terus mengikuti tren demi mendapatkan perhatian. Hal ini dapat meningkatkan tekanan sosial, khususnya bagi mereka yang merasa harus memenuhi standar yang sedang populer, padahal konten yang berfokus pada visual sering kali tidak mencerminkan kehidupan nyata yang lebih kompleks.
Secara keseluruhan, meskipun tren velocity di TikTok menarik dan memberikan peluang untuk berkreasi, kita perlu bersikap lebih kritis terhadap dampaknya, terutama dalam membentuk budaya konsumsi konten yang terlalu cepat dan berorientasi pada estetika semata.