Konten dari Pengguna

2 Dekade Menjadi Madridista hingga Kaum Beragama di China

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
15 Januari 2019 4:49 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Uighur di Xinjiang, China (Foto: AFP/Johannes Eisele)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Uighur di Xinjiang, China (Foto: AFP/Johannes Eisele)
ADVERTISEMENT
Seberapa sulit menjalani hidup sebagai pemeluk agama di China? Seberapa peduli rakyat kecil di Indonesia terhadap politik? Itu beberapa pertanyaan yang bisa anda temukan jawabannya dalam Aksara edisi ini yang memuat lima tulisan. Simak selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Sulitkah Menjadi Kaum Beragama di China? (Novi Basuki)
Di tengah kondisi di mana agama, komunisme, dan sentimen anti-China acap dioplos sebagai komoditas politik yang laris manis seperti sekarang, ada tiga hal yang perlu diluruskan supaya pengakuan semacam itu tidak dipelintir sebagai bukti valid nan sahih bahwa China alergi terhadap agama khususnya Islam.
2. Catatan 2 Dekade Menjadi Seorang Madridista (Daniel Simanullang)
Saya menggandrungi Real Madrid kala melihat dua orang berpenampilan klimis pada musim 1997/1998. Penampilan yang terjaga selayaknya parlente di lapangan sepak bola tersemat pada dua orang ini, yang ke depannya salah satunya saya anggap sebagai penjelmaan Dewa Anggur, Dionisos, yang turun ke dunia sepak bola.
Dia adalah Fernando Redondo yang di mata saya permainan yang ia tampilkan seolah-olah jamuan pesta yang memabukkan. Perasaan tersebut mendatangkan kegilaan yang dengan ikhlas saya ikuti karena sangat menyenangkan. Satu lagi pria klimis itu lebih identik di tanah Roma, Panucci, anak kesayangan Capello.
ADVERTISEMENT
3. Rakyat dan Obesitas Politik (Syahirul Alim)
Mungkin yang paling apatis terhadap kenyataan copras-capres dan cenderung memikirkan kenyataan hidup yang semakin pahit hanyalah rakyat kecil. Sering kali kita dapati masyarakat di kampung yang kurang peduli terhadap kepolitikan, tapi lebih peduli bagaimana kehidupan diri dan keluarganya meningkat lebih layak.
Kalau pun harus ikut berpolitik, mereka hanya ikut-ikutan mencoblos di pesta demokrasi lima tahunan, sekadar menunjukkan bahwa mereka merupakan warga negara yang taat kepada pemerintahan.
4. Mengenal FPV, Virus Paling Mematikan pada Kucing
Musim hujan adalah waktu di mana virus dan bakteri berkembang cukup cepat. Sebagai Cat Lovers, Anda harus mulai waspada untuk menjaga si empus agar tidak terkena virus maupun bakteri. Kewaspadaan harus ditingkatkan karena ada satu virus mematikan yang bisa membunuh kucing Anda dalam hitungan hari. Ya, virus itu bernama Feline Panleukopenia Virus (FPV).
ADVERTISEMENT
5. Dilan dan Rangga, Kenapa Kita Suka Mereka? (Raden Muhammad Wisnu Permana)
Dilan dan Rangga sama-sama bad boy dengan caranya sendiri. Dilan dan Rangga juga sama-sama sosok cerdas. Dan keduanya memiliki sisi romantis yang enggak mainstream yang membuat kita semua meleleh.
Lihat benang merahnya? Dari sudut pandang saya, saya ini tidak memiliki kehidupan masa SMA seindah Dilan maupun Rangga.
______
Ikuti terus edisi Aksara lainnya di sini.