Menelusuri Jejak Rasul hingga Bangsa Viking

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
21 November 2018 8:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bangsa Viking. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bangsa Viking. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, beberapa reader kumparan menulis story tentang teladan Rasul. Salah satunya adalah Najelaa Shihab yang memberikan gambaran bagaimana sikap Rasul kepada anaknya. Selain itu, ada pula kisah dari diplomat yang menceritakan pengalaman hidup di Amerika Serikat dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah peninggalan Bangsa Viking. Berikut ulasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Apakah Reuni 212 Masih Menarik?
Masyarakat sudah tidak tertarik dengan gerakan reuni 212. Hal itu dikatakan Suaib Amin Prawono, Penggiat Kajian Sosial dan Perdamaian dari Makassar, Sulawesi Selatan, yang saya kenal cukup lama. Dalam obrolan itu, Suaib yang jebolan UIN Sultan Alauddin Makassar ini mengaku heran, kenapa mesti adalagi reuni 212 yang rencananya akan digelar 2 Desember 2018.
Ketidaktertarikan masyarakat atas aksi reuni 212 tersebut diyakini olehnya. Ia melihat masyarakat sudah melek politik. Ia percaya, masyarakat melihat gerakan tersebut sudah mengarah kepada kepentingan politik 2019. Di mana orientasi gerakannya tak lagi sama seperti sebelumnya, saat mendesak Ahok agar diproses hukum lantaran dituduh telah melakukan penodaan agama. Kala itu, aksi 212 murni mengenai tuntutan hukum.
ADVERTISEMENT
2. L’Anse aux Meadows: Jejak Bangsa Viking di Amerika Utara
L’Anse aux Meadows adalah situs arkeologi, di mana ditemukan peninggalan bangsa Norse atau Viking di Amerika Utara, berusia 1000 tahun. L’Anse aux Meadows yang berarti ‘teluk yang berumput’ dalam bahasa Prancis terletak di bagian utara Pulau Newfoundland di provinsi paling timur Kanada. Sekarang situs ini menjadi Taman Nasional dan tempat wisata alam dan budaya.
Situs CBC menyatakan bahwa L’Anse aux Meadows adalah satu-satunya lokasi yang tercatat secara resmi sebagai daerah penjelajahan bangsa Eropa di Amerika, 500 tahun sebelum Christopher Colombus datang ke Benua Amerika. Situs L’Anse aux Meadows ini ditemukan pada tahun 1960, oleh pasangan suami-istri Helge Marcus Ingstad dan Anne Stine Ingstad setelah menelusuri Hikayat Raja-Raja Islandia.
ADVERTISEMENT
3. Semua Murid Semua Guru: Rasulullah SAW dan Cinta Anak-anak Kita
Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Prinsip mencintai dengan lebih baik, ditunjukkan Nabi bukan hanya pada keluarganya - tetapi semua anak yang tumbuh pada masa hidupnya.
Nabi Muhammad SAW memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhannya, termasuk soal bermain yang menyenangkan. Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, kita sering mendengar gambaran kelembutan Nabi pada cucunya Sayyidina Hasan dan Husein RA yang bermain di pundaknya ketika salat. Kasih sayangnya selalu diekspresikan - tidak disembunyikan - saat menggendong, mencium, dan memeluk mereka ataupun anak-anak lainnya.
4. Nasionalisme Muhammad
Konsep nasionalisme kita sesungguhnya tidak percaya atau tidak mengakui agama, setidaknya Islam sebagai dirinya sendiri. Maksud saya, agama sebagai agama menurut agama itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Agama dibatasi sejauh tidak berlanggaran dengan wilayah kehendak negara. Negara yang saya maksud ialah suatu wilayah kebangsaan, yang dilahirkan dan disusui oleh bangsa, yang kemudian menjadi hampir satu-satunya otoritas yang justru mengatasi bangsa. Agama ibarat bayi yang dibiarkan bayi, ibarat kembang ‘dimanjakan’ di sebuah pot yang dijaga dan dielus-elus sedemikian rupa oleh para pramuwisma negara.
5. Sepenggal Kisah Hidup di AS sebagai Triple Minoritas (Bagian 4)
Kali ini saya mau cerita tentang berbagai kesamaan Indonesia dengan Amerika Serikat. Cerita kali ini terinspirasi oleh obrolan ringan saya dengan mentor/mantan atasan saya di Konsulat Jenderal RI di New York, Pak Winanto Adi.
Kita mengamati bahwa Indonesia dan AS itu memiliki berbagai kesamaan yang mendasar dan salah satunya adalah 'hobi' founding fathers kedua negara yang sama-sama gemar 'burung'. Hal ini terbukti dari lambang kedua negara. Indonesia memiliki burung Garuda sedangkan AS punya Bald Eagle.
ADVERTISEMENT
-----------
Baca juga story Aksara lainnya di sini.