Penjual Gorengan di Hong Kong hingga Praktik Demokrasi

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
17 November 2018 4:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Inilah ibu-ibu penjual gorengan di Hong Kong. Ia berkeliling di Victoria Park menjajakan makanan. (Foto: dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Inilah ibu-ibu penjual gorengan di Hong Kong. Ia berkeliling di Victoria Park menjajakan makanan. (Foto: dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Ada delapan story yang masuk ke Aksara edisi ini. Mulai dari pembahasan soal politik, olahraga, hingga parenting. Lalu story siapa saja yang masuk ke Aksara? Berikut ulasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. 'Gorengan.. Gorengan..' Nun Jauh di Hong Kong (Ela Nurlaela)
"Gorengan.. gorengan.. gorengannya, mba.."
Nun jauh di Hong Kong, 3 ribu kilometer dari Jakarta, aku masih saja mendengar suara orang menjajakan gorengan. Begini kisahku pertama kali ke negeri surga TKI itu.
2. Au Revoir, Rivan! (Anggi Kusumadewi)
Senja di Batavia Lama. Jarang-jarang saya menghabiskan sore sedemikian santai dengan berjalan-jalan sampai ke utara Jakarta. Saya memang cari-cari cara untuk bisa tamasya demi berjumpa suasana berbeda. Alasannya gampang saja: membantu reporter wawancara. Padahal, dia tak butuh-butuh amat dibantu.
3. Ruang untuk Mengadili Partai Politik (Antoni Putra)
Peran partai politik di negeri ini sangat dominan. Mulai dari menentukan peserta pemilu legislatif, pilkada, ataupun pilpres. Partai politik pun juga berperan penting dalam aneka proses politik di lembaga legislatif, eksekutif, dan lembaga negara lain yang proses perekrutannya melalui rekruitmen politik di DPR.
ADVERTISEMENT
4. Mencetak Para Pemanjat Indonesia Peraih Emas (Hani Adhani)
Raihan tiga emas yang diraih para atlet panjat tebing Indonesia dalam perhelatan Asian Games 2018, bukan hanya melambungkan nama Indonesia dalam catatan sejarah yang membanggakan dalam perhelatan olahraga itu. Namun, lebih jauh lagi, menjadikan olahraga panjat tebing menjadi semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat.
5. Politik Kasihan di Pilpres 2019 (Syahirul Alim)
Narasi-narasi di era “copras-capres” ini semakin membingungkan bahkan menggelikan. Tidak hanya mengangkat isu-isu yang tak penting, seperti menyoal tempe atau pete yang tak ada kaitannya dengan program-program kerja kepolitikan, bahasa-bahasa agama-pun tak luput dari distorsi yang semakin mengaburkan.
6. Membesarkan Anak Berkebutuhan Khusus di Luar Negeri dan Indonesia (Nova Maulani)
ADVERTISEMENT
Bagi setiap diplomat yang sudah berkeluarga, tentunya kondisi tugas yang berpindah-pindah menciptakan tantangan tersendiri bagi keluarga. Terlebih apabila kebetulan memiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus.
7. Menyoroti Peran Indonesia Trade Promotion Centre (Yudhistira Haryo Nurresi Putro)
Ekspor dan investasi dapat dikatakan sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi. Berbicara mengenai kedua hal tersebut, terutama ekspor, tentu tidak terlepas dari peran stakeholder yang berkaitan, tak terkecuali lembaga pemerintah.
8. Imajinasi dan Praktik Demokrasi Kita (Muchlis R Luddin)
Dalam demokrasi politik yang terbuka seperti sekarang, semua orang yang berkepentingan melakukan eksposur secara masif. Setiap hari kita menyaksikan adanya sesuatu yang baru. Sesuatu yang dipertontonkan kepada masyarakat. Sesuatu yang dipertontonkan itu bisa saja menyenangkan, bisa juga tak menyenangkan, atau bahkan bisa menyebalkan.
ADVERTISEMENT