Konten dari Pengguna

Teori Cocoklogi Para Politikus hingga Gaji Dokter Minus

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
22 Januari 2019 4:03 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tenaga kesehatan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga kesehatan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
1. Masih Ada Perawat dan Bidan yang Digaji Rp 50 Ribu Setiap Bulan (dr. Makhyan Jibril A M.Biomed)
ADVERTISEMENT
Setelah dihebohkan dengan adanya statement gaji dokter yang di bawah tukang parkir. Banyak pihak mulai menginvestigasi tentang statement ini. IDI melalui ketua umumnya, yakni dr Daeng M Faqih S.H, M.H telah mengklarifikasi bahwa memang benar adanya dokter umum yang digaji kurang dari Rp 3 juta per bulan.
Bahkan, dari 70.746 bidan yang disurvei, ternyata ditemukan bahwa banyak sekali provinsi yang memberikan upah minimal bidannya sebanyak Rp 50.000 saja per bulan, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, bahkan Jawa Timur dan Jawa Barat.
2. Dapatkah Kita Mendeteksi Puting Beliung? (Deni Septiadi)
Akhir-akhir ini, kita semakin sering mendengar kejadian puting beliung melanda beberapa wilayah di Indonesia. Satu di antaranya, yang memberikan dampak kerusakan dan kerugian terbesar, adalah kejadian puting beliung yang memporak-porandakan pemukiman di Rancaekek, Bandung, 11 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Kemudian muncul pertanyaan, terkait bagaimana sebenarnya proses fisis terbentuknya puting beliung dan cara mendeteksinya agar ke depan kita dapat meminimalisir dampak yang diakibatkannya.
3. Golput, Sedotan McD, Budaya Beres KFC, dan Lelaki Bergaji Rp 30 Juta (Firdza Radiany)
Dunia dan masyarakat Indonesia terjebak di halusinasi algoritma dunia sosial media. Algoritma sosial media akan menyediakan timeline akun sosial media kita berdasarkan hal-hal yang kita sukai. Timeline yang disediakan oleh algoritma akan membuat 'deepening' dari hal yang kita suka akan semakin dalam ke bawah.
4. Mencoba Memanusiakan Hewan (Dian Rosalina)
Saya kembali mengingat deretan pembunuhan yang dilakukan manusia terhadap hewan buas setelah mereka memangsa dan menyerang manusia. Yang paling saya ingat adalah seekor gorila di kebun binatang Kota Cincinnati, Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, yang ditembak mati di tempat karena mencoba mendekati seorang anak kecil yang jatuh ke kandangnya.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, para manusia mencoba untuk membuat para binatang buas memiliki sifat seperti manusia. Bisa membedakan hal yang boleh dilakukan dan tidak. Kita semua sudah tahu, semua binatang memiliki sifat liar yang itu sudah menjadi kondratnya. Lalu, mengapa kita memaksa 'memanusiakan' mereka?
5. Teori Cocoklogi: Lelucon Para Politisi (Antoni Putra)
Pernahkah kita menonton program acara televisi swasta yang mana komedian Sule dan Andre Taulany menjadi pembawa acaranya? Ya, di setiap episodenya selalu dipertontonkan teori cocoklogi, di mana suatu peristiwa dipaksakan untuk sesuai dengan seseorang.
Lalu, apa hubungannya acara dan teori tersebut dengan politik para politisi?
______
Ikuti terus edisi lainnya dari Aksara di sini.