Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ketika Negara Hadir di Tengah Kegelapan
19 Oktober 2022 11:29 WIB
Tulisan dari Safii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI menyepakati untuk meningkatkan jumlah bantuan sambungan listrik baru untuk masyarakat kurang mampu menjadi 83.000 rumah tangga (RT) pada tahun 2023. Jumlah ini meningkat sebanyak 3.000 rumah dari tahun sebelumnya sebanyak 80.000 rumah. Ini tentunya menjadi kabar gembira bagi saudara-saudara kita khususnya yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal)
ADVERTISEMENT
"Pagu kegiatan infrastruktur tahun anggaran tahun 2023 menjadi sebesar Rp1,67 triliun dari sebelumnya hasil Raker sebesar Rp1,86 trilun. Biaya infrastruktur tersebut akan digunakan untuk pembagian koverter kit untuk nelayan dan petani. Bantuan pasang baru listrik (BPBL), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Surya /PLT Mikro Hidro, Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS), Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL)," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI terkait penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) tahun anggaran 2023 sesuai hasil pembahasan banggar pada Kamis (11/9) lalu.
Kesimpulan rapat kerja itu tentu melegakan bagi masyarakat di 3T yang saat ini hidup dalam kegelapan dan tidak menikmati hak dasar, yakni sebuah penerangan. Harapan untuk mendapatkan hak dasar itu menjadi terbuka mendengar kabar ini tentunya.
ADVERTISEMENT
Dari anggaran infrastruktur yang tersedia, pemerintah bersama Komisi VII DPR sepakat untuk meningkatkan volume dan anggaran untuk Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari tahun anggaran sebelumnya, yakni tahun 2022 sebesar 80.000 SR menjadi 83.000 SR pada tahun anggaran mendatang, yaitu tahun 2023.
Program BPBL melengkapi tiga strategi yang sudah dijalan pemerintah setelah melalui perluasan jaringan (grid extension) dan mini grid atau pembangunan pembangkit dengan memanfaatkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) setempat. Melalui program ini, masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik pertama.
Program BPBL memiliki berbagai manfaat, diantaranya penerima bantuan menjadi pelanggan PT PLN (Persero). Masyarakat tidak mampu memperoleh listrik lebih aman, membantu proses belajar anak-anak pada malam hari, tersedianya akses informasi serta hiburan melalui pemanfaatan listrik untuk media elektronik, serta meningkatkan taraf kehidupan dengan memanfaatkan listrik untuk kegiatan ekonomi produktif.
ADVERTISEMENT