Konten dari Pengguna

Ganja: Jangan Menutup Mata

Al Farel Dimas
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKIM Jakarta
28 Juli 2021 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Al Farel Dimas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
unsplash.com
ADVERTISEMENT
Ganja sudah dikenal oleh berbagai kalangan, dari yang menganggap hanya sebuah tanaman mudarat sampai yang menganggap beragam manfaat. Jarang sekali di antara kita mengetahui asal usul tanaman ini, karena seperti biasanya yang diberitakan hanya sisi gelapnya saja. Jika kita membaca di beberapa literatur, ganja ditemukan sejak 12.000 tahun yang lalu. Ya, bisa kita katakan tanaman ini sudah sangat tua dan sudah banyak sekali perjalanan yang di lewati, dari mulai dimanfaatkan oleh manusia menjadi tali tambang berbahan dasar serat ganja hingga sekarang yang statusnya diilegalkan oleh kebijakan suatu negara.
ADVERTISEMENT
Di masa kini ganja menjadi salah satu tanaman yang legal di sebagian negara, kenapa hanya sebagian? Karena sebagiannya lagi belum sadar atau malah sengaja menutup mata. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Cannabis Sativa ini selalu dipandang sebelah mata oleh kalangan masyarakat. Tidak hanya tanamannya, namun orang yang berteman dengan ganja pun bisa langsung di cap buruk, sungguh miris.
Di berbagai negara pasti terdapat kalangan masyarakat yang berpikir ganja adalah tanaman bersifat mudarat tanpa memiliki manfaat. Padahal jika kita mau membuka mata dan mencari tahu, banyak sekali manfaat-manfaat dari tanaman ini. Mari kita ambil salah satu hasil studi tentang biji ganja di Cekoslowakia pada tahun 1954. Studi ini menunjukan hasil yang signifikan pada 16 anak penderita Tuberkulosis.
ADVERTISEMENT
Studi ini mendapat dukungan pada tahun 2002 untuk penelitian lebih lanjut dan hasil penelitian tersebut di terbitkan oleh Richard Rose dan Bridgette Mars pada jurnal The Hemp Nut Health and Cookbook. Mereka menyampaikan bahwa terdapat asam lemak esensial dalam biji ganja yang dapat memperbaiki rusaknya sistem kekebalan tubuh. Asam lemak tersebut juga membantu pasien untuk mengeluarkan lendir (mukus) yang menumpuk pada paru-paru mereka.
Tidak hanya bermanfaat di bidang medis tapi ganja juga bermanfaat di bidang sosial ekonomi seperti yang terjadi di Kepulauan Karibia tepatnya di negara Saint Vincent dan Grenadines. Pemerintah di sana meregulasi produksi ganja bersama petani lokal yang diberikan semacam amnesti untuk mengikuti program pemerintah agar beralih dari yang tadinya menjual ganja ke pasar gelap dialihkan ke perusahaan farmasi di sana. Bagaimana? Menarik bukan?
ADVERTISEMENT
Contoh di atas semoga bisa mengubah perspektif masyarakat yang hanya menilai ganja dari sisi mudaratnya saja tanpa mencari tahu kebermanfaatan yang tidak dikabarkan. Banyak sekali berita yang kita temukan tentang penangkapan seseorang karena mengkonsumsi ganja, sehingga opini yang terbangun di masyarakat hanya gelapnya saja. Sungguh tidak adil menilai sesuatu hanya dari satu sisi saja, terlebih ganja juga merupakan hasil ciptaan tuhan. Ingat, tidak ada ciptaan tuhan yang sia-sia. Jadi mau sampai kapan kita hanya berdiam di titik ketidaktahuan dan ketakutan tanpa mencari tahu kebenaran?