Konten dari Pengguna

Perayaan Kegiatan Tahun Baru yang Baik Bagi Seorang Muslim

Al Mar'atu Sholehah
Saya adalah mahasiswi baru semester 1 yang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam 2024
22 Desember 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Al Mar'atu Sholehah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/ (credit: baona)
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/ (credit: baona)
ADVERTISEMENT
Setiap akhir tahun, banyak orang di berbagai belahan dunia merayakan momen ini dengan berbagai cara. Dari pertunjukan kembang api yang megah hingga pesta-pesta besar, bahkan membuat resolusi pribadi, semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi tersebut. Namun, sebagai seorang Muslim, penting untuk mempertanyakan: bagaimana kita seharusnya memandang perayaan tahun baru dalam kerangka ajaran Islam? Adakah cara yang lebih positif dan bermakna untuk mengisi momen pergantian tahun?
ADVERTISEMENT
Islam, sebagai agama yang memberikan pedoman dalam setiap aspek kehidupan, menuntun umatnya untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَالْعَصْرِ ۝ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۝ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh." (QS. Al-‘Asr: 1-3)
Ayat ini menjadi pengingat bahwa waktu adalah anugerah yang harus diisi dengan kegiatan yang mendekatkan diri kepada Allah sekaligus memberi manfaat bagi orang lain. Karena itu, tulisan ini akan membahas pandangan Islam terhadap perayaan tahun baru dan menawarkan alternatif kegiatan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga bernilai ibadah serta memperkaya kehidupan seorang Muslim.
Perayaan Tahun Baru dalam Islam
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, perayaan dan waktu-waktu istimewa memiliki dasar yang jelas dalam syariat. Hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha ditetapkan berdasarkan panduan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Selain kedua hari raya tersebut, tidak ada perayaan lain yang secara khusus disyariatkan. Karena itu, memahami perayaan tahun baru masehi perlu dilakukan dengan cermat dalam konteks ajaran Islam.
Tahun baru masehi sendiri bukan bagian dari tradisi Islam. Ia lebih bersifat budaya atau kebiasaan yang diadopsi secara global. Oleh karena itu, bagaimana seseorang memanfaatkan waktu ini menjadi penentu hukumnya. Jika perayaan dilakukan dengan hal-hal yang bertentangan dengan syariat, seperti pesta berlebihan, minum minuman keras, pergaulan bebas, atau kegiatan yang hanya membuang waktu, maka hal tersebut tidak diperbolehkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
ADVERTISEMENT
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud, no. 4031; hasan sahih)
Hadith ini mengingatkan umat Islam agar tidak terikut-ikut dalam tradisi yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Namun, jika pergantian tahun dimanfaatkan untuk introspeksi, membuat rencana kebaikan, atau memperbanyak amal seperti dzikir, doa, dan sedekah, maka hal itu sejalan dengan ajaran Islam. Allah ﷻ berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." (QS. Al-Ma’idah: 2)
Oleh karena itu, seorang Muslim perlu bijak memutuskan bagaimana mengisi waktu di malam pergantian tahun. Bukan hura-hura yang menjadi fokus, tetapi bagaimana waktu tersebut digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat, baik di dunia maupun akhirat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Apa Saja yang Bisa Dilakukan Oleh Seorang Muslim Dalam Merayakan Tahun Baru
Bagi seorang Muslim, malam pergantian tahun adalah momen yang bisa dimanfaatkan untuk introspeksi dan meningkatkan kualitas diri. Daripada terlibat dalam kegiatan yang kurang bermanfaat atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai agama, kita dapat mengisinya dengan hal-hal positif yang mendekatkan diri kepada Allah serta memberi manfaat bagi orang lain. Berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan:
1. Muhasabah (Introspeksi Diri)
Gunakan malam ini untuk merenungkan perjalanan hidup selama setahun terakhir. Apa saja pencapaian yang diraih? Kesalahan apa yang perlu diperbaiki? Introspeksi semacam ini sejalan dengan firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (QS. Al-Hashr: 18)
ADVERTISEMENT
2. Memperbanyak Ibadah
Pergantian tahun bisa menjadi waktu yang penuh berkah untuk memperbanyak ibadah, seperti:
• Shalat Malam: Menghidupkan malam dengan shalat tahajjud dapat memperkuat hubungan dengan Allah.
• Dzikir dan Doa: Perbanyak istighfar, doa, dan dzikir untuk memohon keberkahan dan ampunan.
• Tilawah Al-Qur'an: Membaca dan memahami Al-Qur'an menjadi cara yang baik untuk memulai tahun dengan keberkahan.
3. Membuat Resolusi Islami
Jadikan momen ini untuk menetapkan target-target Islami, misalnya:
• Memperbaiki kualitas ibadah sehari-hari.
• Meningkatkan amal sosial dan sedekah.
• Memperdalam ilmu agama melalui kajian atau membaca buku-buku Islami.
4. Bersedekah dan Berbagi
Memanfaatkan pergantian tahun untuk berbagi dengan sesama adalah cara lain yang sangat dianjurkan. Misalnya, memberi makanan kepada fakir miskin atau menyumbang untuk mereka yang membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
ADVERTISEMENT
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim, no. 1893)
5. Kegiatan Bersama Keluarga
Menghabiskan malam tahun baru dalam suasana Islami bersama keluarga juga merupakan pilihan baik. Anda bisa berdiskusi tentang pencapaian keluarga, membaca Al-Qur'an bersama, atau sekadar menikmati makan malam sederhana yang penuh kebersamaan.
6. Menulis Refleksi dan Rencana
Tuliskan evaluasi diri Anda, termasuk target-target untuk tahun mendatang, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun pribadi. Langkah ini akan membantu menjaga fokus dalam memperbaiki diri secara berkesinambungan.
Jadi menurut penulis, seorang Muslim sebaiknya mengisi perayaan tahun baru dengan aktivitas yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Daripada mengikuti tradisi yang kurang bermanfaat atau bahkan bertentangan dengan syariat, pergantian tahun bisa menjadi momen untuk introspeksi, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memanfaatkan waktu ini untuk muhasabah, memperbanyak ibadah, dan berbagi kebaikan, seorang Muslim tidak hanya menghindari hal-hal yang sia-sia, tetapi juga meraih keberkahan dari setiap amal yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Penulis juga melihat pergantian tahun sebagai peluang berharga untuk memperbarui niat dan resolusi dalam hidup. Dengan mengisinya melalui refleksi, sedekah, atau memperdalam ilmu, seorang Muslim bisa memulai tahun baru dengan semangat baru dan komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik dalam aspek duniawi maupun akhirat. Pada akhirnya, bukan cara perayaan yang menjadi fokus utama, tetapi bagaimana waktu digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberi manfaat kepada orang lain.