Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Nilai Perjuangan Kemerdekaan Indonesia pada Masyarakat Tani
20 Agustus 2023 18:04 WIB
Tulisan dari Maulana Azhar Adipraja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada Tahun 2023, Indonesia tepat berusia 78 tahun. Sebagai warga negara kita patut bersyukur atas nikmat kemerdekaan. Perjuangan Indonesia dari masa kolonial hingga meraih kemerdekaan sangatlah panjang. Merdeka sendiri berarti bebas dari segala penjajahan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, para petani kita pernah mengalami tanam paksa oleh pemerintah kolonial Belanda. Hal itu membuat petani menderita. Kita patut bersyukur bahwa saat ini tidak ada lagi petani yang mengalami tanam paksa seperi di masa penjajahan. Petani berhak berjuang untuk menentukan nasibnya sendiri.
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukan merupakan pemberian dari negara lain, melainkan hasil perjuangan rakyat kita sendiri. Terdapat nilai-nilai perjuangan yang masih relevan hingga saat ini. Lalu apa saja nilai perjuangan yang ada pada masyarakat tani di Indonesia?
Perstuan
Persatuan merupakan nilai perjuangan yang harus selalu kita jaga. Begitu pula dengan masyarakat tani. Petani akan sulit mencapai tujuan dalam usaha taninya jika hanya berjuang sendiri. Perlu adanya sebuah kelembagaan tani sebagai wadah persatuan petani.
ADVERTISEMENT
Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 67 tahun 2016, kelembaggan petani dibentuk untuk memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani. Kelompok tani dibentuk dari, untuk dan oleh petani atas dasar kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya komunitas dan keakraban. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Terbentuknya kelompok tani pada tingkat desa merupakan cerminan dari nilai persatuan. Sama halnya dengan kemerdekaan Indonesia, rakyat Indonesia memiliki kesamaan tujuan yaitu merdeka. Pada suatu masyarakat tani, kesamaan inilah yang menjadi pondasi yang kuat untuk mencapai tujuan kesejahteraan petani.
Kepemimpinan
Kelompok tani memerlukan manajemen yang baik untuk mengorganisasikan anggotanya. Perlu adanya sosok pemimpin dalam kelompok tani yang mampu menggerakkan petani.
Seorang ketua kelompok tani mampu membagi tugas dan tanggung jawab sesama anggota. Ketua kelompok tani merupakan tokoh tani yang mampu menggerakkan petani. Biasanya ketua kelompok tani memiliki pengaruh yang besar di lingkungan sosialnya sehingga dapat menjadi teladan bagi petani lainnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan di kelompok tani berfokus pada kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga, manfaat dari kegiatan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh anggota kelompok tani.
Gotong Royong
Perjuangan mengusir para penjajah memerlukan sikap gotong royong oleh seluruh rakyat Indonesia. Gotong royong merupakan salah satu nilai luhur Bangsa Indonesia. Pada kelompok tani juga mengandung nilai gotong royong. Salah satu fungsi kelompok tani adalah sebagai wahana kerja sama.
Sebagi contoh pada saat pengendalian hama tikus di sawah. Petani bahu membahu melakukan gerakan pengendalian hama tikus. Kegiatan ini dikenal dengan istilah gropyokan.
Hama tikus dikenal sebagai salah satu musuh utama petani. Tikus berkembang biak dengan sangat cepat. Tanpa adanya gropyokan yang mengandung nilai gotong royong, hama tikus semakin sulit dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Gropyokan tikus biasanya dilakukan di pagi hari. Beberapa petani menyiapkan peralatan seperti emposan untuk mengasapi lubang tempat tikus bersembunyi. Beberapa petani lain meyiapkan berbagai peralatan yang mendukung pengendalian hama tikus.
Kegiatan gropyokan dapat menggugah keswadayaan petani. Ada petani yang secara swadaya membawa aneka kudapan, air mineral dan teko berisi teh panas. Perjuangan seperti ini jika dilakukan bersama-sama akan terasa ringan. Dengan gotong royong, hama dapat terkendali, pertumbuhan tanaman dan hasil panen menjadi optimal.
Musyawarah
Berdirinya bangsa Indonesia atas dasar musyawarah. Musyawarah dan mufakat pernah dicontohkan oleh "golongan muda dan golongan tua" dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Musyawarah dilakukan untuk menampung beberapa pendapat dan menjadi suatu kesepakatan bersama.
Kelompok tani juga melakukan musyawarah pada setiap pertemuan rutin. Pertemuan rutin dilakukan secara terjadwal. Ada yang melakukan pertemuan rutin saat pagi hari di gubuk sawah, ada pula saat malam hari pada tanggal tertentu menurut kalender jawa.
ADVERTISEMENT
Banyak manfaat yang didapat dari pertemuan rutin. Kelompok tani dapat saling bertukar informasi seputar usaha taninya. Pertemuan rutin juga mempertemukan petani dengan penyuluh pertanian. Peyuluh pertanian melakukan penyuluhan dengan sasaran kelompok tani melalui pertemuan rutin.
Salah satu pembahasan pada pertemuan rutin biasanya mengenai kesepakatan awal musim tanam. Keputusan ini memiliki pengaruh besar dalam berbagai aspek seperti pengelolaan air, ketersediaan pupuk, penggunaan alat mesin pertanian dan tentunya pengendalian hama.
Masih seputar hama tikus, petani harus berjuang melawan hama tikus sejak awal musim tanam. Penyebab ledakan populasi tikus di sawah yaitu tanam padi yang tidak serempak. Umur tanaman yang berbeda-beda pada suatu hamparan sawah mengakibatkan perkembangbiakan tikus tidak pernah terputus.
Kesepakatan bersama harus dicapai dengan bermusyawarah. Petani mencapai mufakat berupa jadwal tanam padi yang serentak. Hasil dari musyawah dan mufakat memiliki pengaruh besar pada pengendalikan hama tikus sejak dini.
ADVERTISEMENT
Musyawarah juga menghasilkan berbagai kesepakatan dalam kelompok tani. Penggunaan alat mesin pertanian milik kelompok tani perlu dilakukan secara bergiliran. Penetapan biaya sewa untuk operasional alat mesin pertanian merupakan hasil dari mufakat.
Masih banyak nilai perjuangan yang masih relevan dengan kehidupan bermasyarakat, khususnya pada masyarakat tani di Indonesia. Rasa senasib sepenanggungan, memiliki kepentingan dan tujuan yang sama memumculkan rasa persatuan. Kearifan lokal dan kesamaan tradisi mengikat petani menjadi satu kesatuan dalam kelompok tani.
Meskipun bangsa Indonesia sudah berusia 78 tahun, perjuangan petani di Indonesia masih melalui jalan yang berliku. Kemerdekaan bukan berarti berhenti untuk terus berjuang. Perjuangan petani tidak berakhir hanya karena Indonesia telah merdeka. Petani masih terus berjuang menghadapi tantangan dalam usaha taninya.
ADVERTISEMENT
Perjuangan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan tidak akan berarti tanpa dukungan masyarakat dan pemerintah. Kita sebagai warga negara Indonesia patut menghargai jerih payah petani, salah satunya dengan cara membeli dan mengkonsumsi produk pangan lokal. Serta dukungan pemerintah dapat berupa kebijakan yang berpihak kepada petani.
Nilai-nilai perjuangan kemerdekaan tetap dipertahankan pada masyarakat tani. Kebersamaan dan keswadayaan dapat ditumbuhkan melalui kelembagaan tani untuk mencapai tujuan bersama: peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.