PT LIB Menyikapi Merger PS Tira-Persikabo: Regulasinya Ada di PSSI

31 Januari 2019 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PS Tira dalam acara peluncuran tim. (Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
PS Tira dalam acara peluncuran tim. (Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Kesepakatan PS Tira dan Persikabo Bogor untuk bersatu sudah resmi dideklarasikan. Kedua klub ini akan mengusung nama Tira Persikabo untuk mengarungi musim 2019.
ADVERTISEMENT
Merujuk pernyataan Presiden Bimo Wirjasoekarta, penggabungan PS Tira dan Persikabo tak lain guna membangkitkan kembali sejarah sepak bola Kota Hujan. Singkat kata, setelah kesepakatan manajemen kedua klub, Persikabo yang semula berada di Liga 3 Nasional akan langsung mentas di Liga 1.
Menilik prosesi merger kedua klub, Chief Operation Officer PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Tigorshalom Boboy, ikut buka suara. Menurut dia, penggabungan kedua klub bukan tanpa dampak karena sudah diatur dalam regulasi FIFA dan AFC.
''Regulasinya ada di PSSI. Karena klub 'kan anggota PSSI. Kalau dari sisi anggota peserta kompetisi, selama keanggotaannya PSSI-nya jelas, berarti enggak ada masalah. Sepanjang enggak ada yang atur, silakan saja,'' kata Tigor.
AFC dan FIFA memang menuntut PSSI agar menerapkan aturan ketat soal lisensi klub-klub di bawah naungannya. Lisensi tersebut dibutuhkan untuk bisa mengikuti kompetisi klub di bawah AFC maupun FIFA. Bisa dibilang adanya lisensi membuat klub lebih legal dan dapat diakui secara resmi.
ADVERTISEMENT
Selain legalitas, klub juga harus mempunyai aspek lain yang menjadi kriteria sebuah klub profesional antara lain infrastruktur, finansial, sporting (pembinaan), dan manajemen. Satu saja aspek di atas tak terpenuhi, maka klub itu seharusnya tidak layak tampil di kompetisi sekelas Liga 1. Aspek-aspek itulah yang harus dipenuhi Tira Persikabo nantinya.
''Jadi secara fairness-nya, kalau misalnya klub di Liga 3 punya uang, ya, bisa merger dengan Liga 1. Sementara klub yang berdarah-darah (berjuang naik dari level ke level) silakan berbicara juga. Tetapi kan harus ada aturan yang jelas juga,'' ucapnya.
Para pemain PS Tira berkumpul saat melawan Perseru Serui. (Foto: Dok. Liga Indonesia.)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain PS Tira berkumpul saat melawan Perseru Serui. (Foto: Dok. Liga Indonesia.)
Merger atau peleburan memang bukan hal yang tabu di dunia sepak bola. Banyak faktor yang membuat peleburan tersebut terjadi. Masalah finansial sudah barang tentu menjadi aspek yang paling utama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keinginan untuk masuk ke divisi teratas sebuah kompetisi secara instan juga menjadi salah satu alasan merger itu terlaksana. Menariknya, di sepak bola Asia Tenggara, khususnya Indonesia, merger ini menjadi sebuah kejadian yang biasa apalagi dalam kurun waktu dua dasawarsa belakangan ini.
Khusus untuk PS Tira sebelum merger dengan Persikabo, klub yang semula bernama PS TNI ini mengambil alih Persiram Raja Ampat pada 2016 lalu. Proses akuisisi PS TNI terhadap Persiram dilakukan melalui PT AGM (Arka Gega Magna). Total biaya yang dikeluarkan untuk mengambil alih Persiram diperkirakan sebesar Rp 17 miliar.