Minimnya Literasi Membaca Di Kalangan Remaja

Foto buku sebagai ilustrasi literasi. Sumber: dokumentasi pribadi

Pengertian Literasi

Sebelum kita membahas mengenai literasi membaca, kita perlu memahami apa itu literasi. Menurut Noam Chomsky, Literasi adalah fondasi bagi pengembangan pemikiran kritis dan kreatif. Melalui literasi, kita dapat mengakses informasi, menganalisis, dan mengevaluasi. maka dapat disimpulkan, literasi merupakan fondasi bagi seseorang untuk mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif. Tanpa literasi, maka seseorang akan kesulitan untuk mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif didalam dirinya.

Pengertian Literasi membaca

sebelumnya kita sudah mengetahui mengenai literasi, selanjutnya adalah memahami pengertian dari literasi membaca. Literasi membaca adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mendalami, dan mengetahui makna pada suatu kalimat. jika hanya membaca dan mengetahui kosa kata setiap huruf, hal tersebut bukanlah termasuk literasi membaca. literasi membaca lebih dari itu, Ia merupakan suatu kemampuan yang didapat setelah seseorang dapat dengan jelas memahami setiap makna dari kalimat-kalimat yang mereka baca.

Unsur-Unsur penting literasi membaca

literasi membaca tentunya memiliki unsur-unsur yang memberikan penjelasan tentang bagaimana seseorang dapat dikatakan telah mencapai literasi membaca.

decoding

decoding merupakan proses awal dalam membaca. proses tersebut ditandai dengan pembaca mengubah simbol-simbol seperti huruf, angka, dan tanda baca menjadi suara yang bermakna. dikarenakan kemampuan inilah yang menjadi dasar bagi seorang pembaca.

Comprehension

selanjutnya adalah comprehension, comprehension merupakan kemampuan pembaca untuk memahami emosi yang penulis tunjukkan dalam karya tulisnya. termasuk makna tersirat atau pesan tersembunyi. Jika pembaca dapat memahami hal ini, maka mereka akan semakin mengerti bagaimana isi dari tulisan yang mereka baca serta emosi yang penulis ingin tunjukkan untuk menggambarkan suasana didalam tulisannya.

Analisis

analisis merupakan bagian penting dari literasi membaca, dikarenakan analisis bertujuan untuk menguraikan, serta memahami setiap detail dari bagian-bagian yang ada didalam teks/buku. seperti contoh pendahulu, isi penutup. atau gaya penulisan seperti apakah buku/teks tersebut menggunakan bahasa formal, informal ataupun persuasif. hingga tujuan dari dibuatnya buku/teks tersebut seperti menginformasikan, hiburan, atau membuat orang lain yakin dengan opini penulis.

Evaluasi

evaluasi memungkinkan pembaca untuk memahami kebenaran, keakuratan, dan relevansi informasi dalam teks.

sintesis

sintesis merupakan proses menghubungan informasi dari dalam teks dengan informasi yang sudah ada dalam memori otak kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dan mendalam.

setelah kita memahami apa itu literasi dan literasi membaca, kita akan memasuki inti dari artikel ini

Inti dari artikel

Seperti yang kita tau, literasi membaca merupakan suatu kemampuan yang sangat diperlukan bagi seseorang, terutama remaja. Dengan Membaca, maka remaja akan mendapat banyak informasi dan kemampuan berpikir kritis untuk menentukan sebuah keputusan. tetapi, semakin berkembangnya era digital saat ini, bukannya membantu para remaja untuk mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap bahan bacaan, hal ini malah membuat para remaja menjadi malas untuk membaca atau menemukan buku-buku bermanfaat menggunakan kecanggihan teknologi saat ini.

Faktor-faktor yang menyebabkan remaja malas untuk membaca

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan para remaja saat ini malas untuk membaca

mengikuti tren

Remaja sering kali mengikuti tren yang sedang viral belakangan ini, dan tren-tren tersebut sama sekali tidak mencerminkan generasi yang suka membaca. sebaliknya, mereka terlihat seperti orang-orang yang sulit untuk belajar terutama Literasi membaca. mereka lebih suka membaca web novel yang sedang viral atau membaca berita tentang skandal artis yang sedang viral belakangan ini. Hal tersebut benar-benar merusak para remaja diera saat ini.

tidak ada usaha untuk mencapai kesuksesan

dengan berkembangnya era digital saat ini, kemudaan untuk mengakses berbagai hal tentu bukan mimpi lagi. kita dapat membeli makanan, baju, mainan, hingga hal yang tidak wajar untuk dibeli. hal tersebut terlihat memudahkan bagi seluruh kalangan terutama untuk remaja yang sedang mengalami masa pubertas. tetapi hal tersebut juga membuat para remaja malas untuk berusaha mencari barang-barang tersebut di toko yang mana membuat mereka tidak berinteraksi dengan sesama dan membuat mereka lebih suka mengurung diri didalam rumah. kegiatan mengurung diri tersebut juga tidak dimanfaatkan dengan baik, seperti contoh membaca buku atau belajar untuk mendapat hasil yang lebih baik tetapi digunakan untuk bermalas-malasan dan menghabiskan banyak waktu demi hal yang tidak jelas.

Kecanduan bermain HP

remaja saat ini benar-benar tidak bisa lepas dari yang dinamakan hp (handphone) seakan-akan hidup mereka akan terasa hampa tanpa ada HP ditangan mereka. hal ini tentunya mengkhawatirkan, dikarenakan dengan sikap mereka yang seperti itu, mereka akan lebih mementingkan HP mereka dari pada membaca buku. walaupun buku dapat diakses didalamnya (E-Book) tetapi sangat sedikit remaja yang benar-benar menggunakan HP mereka untuk tujuan positif. Terlebih lagi dengan maraknya game online hingga judi online yang semakin mengkhawatirkan.

Setelah kita mengetahui bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan remaja malas untuk membaca, selanjutnya adalah kelebihan dan kekurangan dari literasi membaca.

Kelebihan Literasi Membaca

Literasi membaca memiliki banyak sekali kelebihan, seperti contoh membuat kita dapat berpikir kritis dan mudah membuat keputusan, semakin lancar dalam berbicara tanpa menimbulkan konflik saat berbicara dengan seseorang, dan tentunya literasi membaca membuat orang-orang lebih mengerti bagaimana dunia ini berjalan hanya dengan sebuah usaha yaitu membaca.

kekurangan Literasi Membaca

Literasi Membaca memiliki kekurangan yang membuat para remaja sulit untuk melakukan kegiatan ini. contohnya seperti tidak terlalu menarik minat para remaja untuk membaca tulisan yang sangat panjang dan berisi informasi-informasi mononton (dalam pandangan mereka) jika dibandingkan dengan novel online yang lebih membuat mereka tertarik untuk mengetahui isi atau akhir dari cerita yang mereka baca. contoh lainnya adalah sulitnya mengakses buku-buku yang dapat dikatakan langka bahkan pada perpustakaan besar sekalipun. terkadang remaja tertarik dengan buku-buku yang dikatakan langka dan berusaha untuk mencarinya demi bisa mengetahui isi didalamnya. tetapi seperti statusnya yang langka, hal tersebut akan sulit dikarenakan beberapa kendala seperti akses yang sulit, harga yang mahal, dan persaingan dengan orang lain untuk mendapatkan buku tersebut. dan walaupun mereka sudah mendapatkan buku tersebut, sangat jarang untuk mereka konsisten dalam membacanya, dan hanya berusaha untuk mendapatkannya tanpa dengan serius membaca dan mengetahui isi serta makna didalamnya.